3. Zeta?

2.8K 116 6
                                    

Deril langsung menunduk mendengar pertanyaan itu, "Belum, belum bisa Ra"

"Jadi dari tadi lo diem, bengong, lagi mikirin dia nih? Udah santai aja, Zeta kuat kok, bukan salah lo juga, gausah dijadiin beban pikiran", ucap Tiara.

Deril tersenyum kecil.

"Kurang lebar senyumnya, masa gitu doang, ayo cepet lebih lebar"

"Gak"

"DERIL! NURUT SAMA GUE CEPET!"

"Gak"

"Lo mau ribut sama cowo gue?!"

Deril tersenyum lebar "Tuh udah ah repot banget sih lo!"

"Nah gitu dong, kan ganteng nya keluar", kata Tiara sambil memberikan dua jempolnya.

Agy datang sambil meminum air mineral "Apaan nih dua duaan, cowo Tiara liat mampus lo Ril"

Tiara berdecak "Santai kali, lagian siapa yang berani sama Deril, sekalipun itu cowo gue, tau kok dia temen gue"

"Halah, cowo lo aja tau gue juga temen lo, terus ngapain gue hampir dihajar kemaren",  balas Galih.

Tiara tertawa "Ya abis lo genit gatau situasi"

"Bodoh dan bego dipelihara, sampai berkembang biak, jadilah seperti ini", Shaka menunjuk kearah Galih.

Galih menggeplak Shaka "Berisik lo!"

"Cepet sembuh dong Ril, masa gak kangen main basket lawan gue", kata Agy.

"Menurut gue paksain aja sekarang main, paling sakit nya entar luar biasa", kata Shaka.

Galih menoyor kepala Shaka "Lo lebih tolol anjing!"

Semua tertawa melihat dua orang tolol, saling tolol menolol.

"Gua duluan, mau ganti baju", pamit Tiara.

✨✨✨✨

"Lo gamau bangun Ta? Serius gue ga lagi ngibulin lo, gue beneran bosen ditinggal lo tidur terus, molor aja kerjaan nya tiap hari, gue bawain bunga tiap hari tapi lo sombong banget gamau bilang makasih, ngelirik bunga gue aja engga", ucap seorang gadis dengan rambut sebahu dan berseragam SMA CAHAYA itu.

"Dikelas gue aman sih gaada lagi yang nyontek, berkurang pokonya makhluk bego kaya lo. Tapi gue jujur deh sepi gaada lo Ta! Eh awas lo besar kepala gue ngerasa sepi gaada lo! Perlu gue sembur air biar lo bangun? Cape juga nih ngomong sendiri"

Gadis bernama Sabina itu masih saja bicara dengan manusia yang sedang terbaring kaku sedang koma, sedih sebenarnya.

Disana Sabina meneteskan air matanya. Sambil tersenyum kearah sahabat nya, Alzeta.

Krekkkk

Yola yang merupakan bunda kesayangan Zeta, masuk sambil menggandeng adik Zeta yang masih berumur 5 tahun, Fayra namanya, persis kakaknya, dan sama sama cantik.

"Sabina, are you okay?", tanya Yola.

Sabina tersenyum lebar kearah Yola yang merupakan bunda sahabatnya, "Emm bunda, sekalian Sabi mau pamit pulang"

Yola tersenyum kearah Sabina, "Okay, terimakasih ya sudah nemenin Zeta, pasti kalian abis beranten lagi ya rebutan Ice Cream Vanilla"

Mendengar itu rasanya Sabina sangat terpukul, sebelum Zeta seperti ini, mereka selalu rebutan Ice cream vanilla buatan Bunda Yola, yang rasanya tidak ada dua.

"Ka Cabina, jangan nangis ya, Payla juga senyum terus kok", Fayra menunjukan senyuman cantiknya.

Sabina mengecup kening Fayra, "Kakak pulang dulu ya cantik, jagain kakak kamu yang super bawel ini ya"

✨✨✨✨

Dilapangan yang tadinya penuh murid berbaris untuk upacara, sekarang hanya sisa-sisanya, yang terakhir kebagian masuk kelas.

"Sabina!"

Sabina menoleh kesumber suara.

Dilihat disana, Sabina melihat seorang laki-laki yang sudah tidak asing baginya. Namanya Deril.

Deril berjalan kearah Sabina menggunakan tongkat.

"Gimana kabar Zeta?", tanya Deril.

Sabina tidak menggubris Deril, dia melanjutkan langkahnya.

"Sab!"

"Sabina", panggil Deril sambil berjalan kesusahan.

"Sabina"

"Sabina!"

Sabina menghentikan langkahnya, "Bisa diem ga? Berisik!", Sabina mendelik ke arah Deril dan melanjutkan langkahnya tidak peduli.

Agy menepuk nepuk pundak Deril, "Udah jangan dipikirin Ril"








dhikta

AMOURWhere stories live. Discover now