1. Anak Ibu

5.9K 152 2
                                    

Sambil tersenyum, wanita berusia 36 tahun ini melihat putra nya yang sedang sarapan pagi dimeja makan, sangat terlihat sepertinya betul-betul kelaparan.

"Anak ibu, makan buru-buru begitu, tapi kok tetep cakep ya", ucapnya sambil terdiam menatap putranya.

Deril menghentikan kegiatan makan kebutnya, "Bu, jangan mulai"

Dara tertawa kecil, "Pelan-pelan, belum telat kok, nanti biar ibu yang anter"

"Gak, gausah Bu. Aku naik motor aja"

"Sok gede lo! Cabut bareng gue, kecelakaan lagi mampus! Ibu dirumah aja ya jangan kecapean", kata Bang Darma yang baru keluar dari kamarnya.

Deril menatap sinis ke abang nya sambil mengunyah roti.

"Hmmm, ya sudah. Bang Darma jangan lupa hati-hati bawa adik kesayangannya, dia masih harus pake tongkat", ucap Ibu.

Darma meminum segelas susu, "Jangan khawatir bu, aku gak kaya bocah satu ini nih, ugal-ugalan aja dijalan, udah kelas 11 bukannya mikir"

"Berisik lo!", singkat Deril.

"Marahin bu, ngomong aja dari tadi", kata Deril pada ibunya.

"Darma, kasian adiknya lagi sakit, masih aja dijailin", kata Ibu.

"Sakit apanya, boongan tuh Bu, biar dimanja aja sama Ibu", kata Darma sambil sarapan disebelah Deril.

Deril tidak peduli.

"Liat muka adik kamu, udah kusut begitu, udah diem"

Darma tertawa kecil, meledek.

✨✨✨✨

"Gila lo Dar! Lo pikir gue mau mati bareng lo?!", kata Deril yang baru saja turun dari motor didepan gerbang sekolah, dengan tangan kanannya yang memegang tongkat.

Darma membuka kaca helm nya "Berisik! yang penting nyampe, lebay lo"

"Makasih", ucap Deril datar dan singkat lalu pergi begitu saja masuk kedalam gedung sekolahnya.

Disana Deril berjalan dengan tongkat dan pincang, akibat kecelakaannya 3 minggu yang lalu, ya memang cukup lama Deril tidak kemari, pasti banyak yang rindu.

"YO DERILLL YO!!!!", Agy menyapa Deril dari kejauhan.

Deril memberikan senyum tipis sambil tos dengan Agy.

"Akhirnya lo sekolah bro, gue kangen banget anjing!", ucap Agy.

Deril tertawa tipis "Najis lo"

"Ayanggggg!!!!", Galih berlari dari kejauhan dan langsung memeluk Deril. Hampir saja Deril jatuh.

Agy dan Shaka tertawa melihat itu.

Shaka "Geli gue liatnya, ga sehat lo Lih"

Semua murid yang lewat di depan kelas Deril, kelihatan nya kagum melihat Deril sudah kembali sekolah setelah sekian lama, ya walaupun hanya 3 minggu.

"Tuh pada liatin Ril, pada kangen sama lo", kata Agy.

Deril melanjutkan langkahnya, masuk kedalam kelas. Dia kurang suka jadi pusat perhatian orang.

"Lo kaya orang aneh jalannya, sehat lo?", kata Shaka.

"Bangke! Kan abis kecelakaan, mulut gak dimasukin bimbel apa gimana si shak!", balas Agy.

Deril melotot kearah Shaka.

"Ya abis aneh lo Ril, jalan lo gaya nya begitu, bawa bawa tongkat segala", ucap Shaka lagi.

Shaka memang agak menyebalkan kalau bicara, ya tapi semua orang juga sudah tau kalau Shaka punya bakat melawak walaupun tidak lucu.

✨✨✨✨

Di jam pelajaran olahraga seperti ini, tidak mungkin Deril ikut olahraga, karena keadaannya yang tidak memungkinkan.

Deril hanya duduk dipinggir lapang sambil melihat teman-temannya bermain basket.

Deril bukan fokus kearah teman-temannya yang bermain basket. Dia sibuk memikirkan satu manusia didalam pikirannya.

Entah siapa, belum bisa terdeteksi saat ini.

"Deril", panggil Gisa dari sampingnya, yang merupakan sekretaris dikelas Deril.

Deril menoleh kearah Gisa.

"Emm, gue mau ngomong sesuatu sama lo, boleh?", tanya Gisa.

Deril menaikan kedua alisnya sebagai tanda 'Apa?'




dhikta.

AMOURWhere stories live. Discover now