pärt 6

6.3K 218 9
                                    

"Carel" gumam Galexia pelan, ia sontak membelakakan matanya dan menatap Carel dengan tatapan menyelidik, "Carel?" tanya Galexia pelan.

"Carelll??," tanya Galexia lagi tetapi dengan suara sedikit lebih keras.

"Ya Galexia," jawab Carel seraya tersenyum lebar. Ia merasa senang bahwa Galexia telah mengingatnya kembali.

Sebelum ia membuka mulutnya untuk mengajukan sebuah pertanyaan, Galexia terdiam sejenak, "Mr. Felix anda benar-benar Carel yang bersekolah di Think Middle School?", tanyanya masih tak percaya.

"Ya Galexia, saya benar-benar Carel yang bersekolah di Think Middle School."

Galexia tak bergeming, ia sangat terkejut. Ia tak menyangka bahwa ia akan bertemu lagi dengan seseorang yang pernah ia anggap sebagai teman di masa lalunya, yaitu seseorang yang bernama Carel.

Tanpa Galexia sadari matanya tidak berkedip sama sekali karena saat ini pikirannya sedang menjelajah mengingat tentang masa lalunya.

Carel yang merasa diabaikan pun melakukan sesuatu. Ia menyentil dahi Galexia gemas seraya berkata, "Hey jangan melamun."

"Duh..," ucap Galexia meringis sembari memegang dahinya. Akhirnya Galexia tersadar dari lamunannya dan bola matanya pun menatap Carel.

Tanpa berlama-lama Carel berdiri seraya membawa nampan berisi piring dan gelas yang ia gunakan untuk mengisi perutnya tadi.

"Jangan terlalu lama melamun Miss Halley, anda akan terlambat untuk kembali berkerja," ucap Carel sebelum pergi meninggalkan mejanya.

Zalney yang sedari tadi sibuk menyimak percakapan Galexia dan Carel mulai mengajukan bertubi-tubi pertanyaan yang sudah ada di kepalanya sejak tadi.

"Alia lo kenal Mr. Felix?"
"Kok bisa lo kenal si CEO hot?"
"Kenal dimana?"
"Tadi dia bilang Think Middle School, kalian dulu satu sekolah?"
"Alia ayo jawab penasaran nih gue," tanya Zalney secara beruntun sebelum ia menutup mulutnya rapat-rapat untuk menunggu jawaban dari Galexia.

"Iya Aney, gue kenal dia karena dulu gue satu sekolah sama dia, gue pernah cerita kan sama lo dulu tentang kehidupan gue di Washington DC, nah dia itu orangnya, si cowok nyebelin," jawab Galexia seraya melanjutkan melahap makanannya.

"Hah? Mr. Felix itu si cowok nyebelin di masa lalu lo? Wah.. jangan-jangan jodoh nih makanya dipertemukan lagi," ucap Zalney menggoda sahabatnya itu.

"Ih Aney apaan sih, enggak lah mana mungkin.. mending lo lanjutin abisin makanan lo itu, nanti keburu waktu istirahat kita habis," balas Galexia.

"Siap laksanakan Miss Galak," ucap Zalney seraya tertawa kecil. Galexia pun tersenyum mendengar sebutan yang dibuat sahabatnya itu. Akhirnya mereka pun melanjutkan melahap makanannya masing-masing seraya berbincang-bincang ria.

Disisi lain, seorang pria berbadan tegap yang selalu menarik banyak perhatian kaum wanita tengah berjalan melewati lobby untuk menemui Ryan, sahabatnya. Sembari berjalan ia selalu menatap tablet yang berada di tangannya.

Setelah ia sampai di bagian depan perusahaannya, ia melihat mobil hijau yang tengah parkir tak jauh darinya. Tanpa berlama-lama Carel langsung menuju mobil hijau tersebut. Ia membuka pintu bagian tengah, lalu ia duduk dikursi tepat di bagian belakang pengemudi.

 Ia membuka pintu bagian tengah, lalu ia duduk dikursi tepat di bagian belakang pengemudi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang