pärt 1

10.2K 336 7
                                    

Seattle,
07.03 AM

"Alia, hey.. bangun sayang, kamu tidak siap-siap berangkat kerja?" tanya mama berusaha untuk membangunkanku.

"Sekarang jam berapa ma?" tanyaku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Jam tujuh, lebih tepatnya jam tujuh lewat tiga menit Alia, kamu mama bangunin daritadi tapi susahnya minta ampun," balas mama. Galexia terbelalak dan spontan melompat dari ranjangnya, "Oh My Goodness, aku pasti terlambat!!"

Seattle,
07.50 AM

Author POV

Galexia Halley

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galexia Halley. Wanita bertubuh ideal, berambut coklat dengan warna mata hazel itu sedang berlari tergesa-gesa di tengah keramaian masyarakat yang berlalu lalang. Hari ini adalah hari pertama bagi Galexia untuk mulai bekerja di perusahaan ternama di Seattle, yaitu Felix Corporation. Sebenarnya ia telah lulus kuliah 2 tahun yang lalu, berhubung ia merawat orangtuanya yang tengah berada di rumah sakit, alhasil ia pun tidak sempat untuk mencari pekerjaan.

Tetapi, setelah orangtuanya pulih dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah, ia pun sibuk kesana kemari untuk melamar pekerjaan, tapi hasilnya selalu sama, ia ditolak. Dan sampai saatnya tiba, ketika sahabatnya, Zalney, membawa kabar baik bahwa perusahaan tempat sahabatnya bekerja membuka beberapa lowongan pekerjaan.

Dan ya, akhirnya ia pun diterima di perusaahaan tersebut. Oh betapa bahagianya dia ketika menerima E-Mail yang berisikan bahwa ia diterima di perusahaan ternama Seattle. Sontak ia melompat-lompat kegirangan, sampai lupa bahwa dirinya sedang berada di cafe yang cukup ramai. Pelanggan lainnya sempat meliriknya dengan tatapan bingung, tetapi ia hanya membalas tatapan tersebut dengan senyum canggung. Setelah itu, ia spontan duduk kembali ke kursinya. Ia masih setia membaca berulang-ulang E-Mail tersebut sambil berharap bahwa di hari pertama bekerja, ia dapat memberi kesan terbaiknya. Tapi kenyataannya ia melakukan sebaliknya, bukan kesan terbaik melainkan kesan terburuk.

Setelah ia berlari cukup jauh dari rumahnya menuju jalan besar, ia pun akhirnya menaiki salah satu taxi. Tak terasa sudah 10 menit ia berada di dalam taxi, tetapi taxi itu hanya begerak 15 meter dari tempat ia menaiki taxi tersebut.

Galexia POV

"Maaf pak sebelumnya, bapak bisa lebih cepat pak?" tanyaku kepada supir taxi.

"Iya nona, tapi jalan sedang macet total, daritadi belum ada mobil yang dapat bergerak."

Oh Tuhan, sungguh aku sangat gugup bagaimana nanti aku harus menghadapi bosku pasti ia akan sangat marah. Galexia memandang jam tangan yang melekat cantik di pergelangan tangannya seraya berharap agar waktu dapat berhenti. Tetapi itu tidak mungkin.

Saat ia melihat keluar kaca jendela, pandangannya terhenti pada kumpulan sepeda yang berbaris rapi. Terbesit dipikirannya untuk turun dari taxi dan pergi ke kantor menggunakan sepeda tersebut.

It's Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang