pärt 3

7.5K 196 2
                                    

"Eh aku ke UKS dulu ya," ujar Galexia yang langsung diangguki Sonya.

Sembari ia berjalan di koridor sekolah, ia merasa tubuhnya memanas dan semakin memanas karena rasa gatal di tubuhnya, tanpa ia sadari ia pun sudah tak kuat lagi berjalan dengan kakinya sendiri. Tak lama kemudian pandangannya mengabur lalu perlahan mulai menggelap. Galexia telah kehilangan kesadarannya.

Washington DC,
School Medical Room
14.35 PM

Samar-samar aku dapat mendengar percakapan seseorang menanyakan keadaanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samar-samar aku dapat mendengar percakapan seseorang menanyakan keadaanku. 'Siapa dia? Kenapa dia khawatir? Dia laki-laki? Tapi siapa dia?' batinku.

Perlahan-lahan akhirnya aku dapat membuka mata. 'Sekarang aku berada dimana? Di rumah sakit? Gak mungkin kan?' batin Galexia lagi.

"Syukurlah kamu sudah bangun," ucapnya dengan nada khawatir.

"Carel?" gumam Galexia.

"Ya?"

"Ngapain kamu disini?" tanya Galexia, terlihat sekali di wajahnya bahwa ia bingung kenapa Carel berada disini.

"Ya aku mau ngeliat kamu masih hidup apa enggak," jawab Carel santai.

Sontak Galexia merubah posisinya menjadi duduk dan melayangkan sentilan ke dahi Carel, "Enak aja kalo ngomong, kalau aku udah mati aku gak bakal ada disini kali."

"Aduh, iya maaf.. cuma bercanda kali," jawab Carel tertawa tetapi tangannya mengusap dahinya. Tak bisa ia pungkiri bahwa sentilan Galexia memang sakit.

"Gak lucu deh Ma.. Ca.. Rel.."

"Aih kok Macarel?"

"Suka-suka," jawab Galexia acuh.

"Udah gak sakit lagi?" tanya Carel tiba-tiba.

"Iya udah sembuh, udah lah aku mau balik ke kelas dulu, bye."

Ia kembali menuju ke kelasnya untuk mengambil tasnya. Sebelum itu, ia mengganti pakaian karena ia tadi memakai pakaian seperti di rumah sakit. Dan sekarang entah kemana si Macarel itu hilang tiba-tiba.

'Ah baguslah gak ada anak usil itu' pikir Galexia.

Sesampainya di kelas, ia melihat sekeliling, ternyata sudah sepi tidak ada orang lagi. Dengan langkah gontai ia pun menuju mejanya. Ia dibuat terkejut oleh sebuket bunga yang tiba-tiba sudah berada di atas mejanya.

 Ia dibuat terkejut oleh sebuket bunga yang tiba-tiba sudah berada di atas mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang