Chapter 9 ; Terungkap

6.6K 341 17
                                    

Happy reading minna-san
.
.
.
.
.

Seperti biasa pagi yang cerah melanda Desa besar Konoha. Matahari menunjukan dirinya, burung menyambut dengan kicauanya, pohon pun ikut menari ditiup angin.

Rumah Sasuke & Naruto

"Mn.... Hari yang indah ya Sasuke, apa yang kau lakukan?" tanya Naruto pada Sasuke yang sedang membaca buku jutsu ninja .

"Kau tidak lihat" jawab Sasuke dingin.

"Ya aku tahu, tapi kenapa kau serajin itu. Padahal di akademikan diajarkan Sasuke."

"Ya karena aku akan membalas pada 'dia' orang yang telah membunuh keluargaku. Untuk itu akan ku bunuh dia." ucap Sasuke dengan hawa membunuh disekitarnya.

"Kau tau menurutku balas dendam adalah hal yang di perbuat oleh orang orang bodoh, maaf bukan aku bermaksud mengataimu. Menurutku buat apa membalas dendam merepotkan, membuat kita sengsara, bahkan merugikan. Baiklah, jika kau sudah membunuh orang itu apa yg akan kau dapatkan? Dan apa yang akan kau lakukan setelah itu. Apa bisa balas dendam seperti itu akan membuat keluargamu hidup lagi!!, jawabanya tidak, karena semua itu telah di takdirkan seperti itu." penjelasan Naruto membuat Sasuke menyadari kesalahan yang ia perbuat.

"Ya.., Semua ucapanmu ada benarnya, tapi apa yang harus aku perbuat hidupku sudah hancur?." ucap Sasuke membuat Naruto berfikir keras untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan Sasuke.

Naruto menarik nafas pelan dan mengeluarkannya. "Yang menurutmu benar maka lakukanlah, jika menurutmu salah maka jangan lakukan. Apa kau mau menceritakanya padaku, agar aku bisa memberi saran dan membantu masalahmu." ucap Naruto meminta.

"Ya baiklah kau akan mendapatkan jawabanya. Yang melakukan itu adalah........ Itachi Uchiha. Kau puas?" ucap Sasuke menekankan beberepa katanya.

"APA..... Aku tidak percaya atas ucapanmu Teme."

'Apa benar ucapan Sasuke, sialnya aku tak bisa membaca pikiranya tapi menurut ekspresinya dia sangat jujur. Tapi kenapa Itachi-nii bisa sekejam itu aku yakin ada rahasia dibalik semua itu. Apa ini ada hubunganya dengan Hokage ke 4, ya aku akan menyelidikinya." lanjut Naruto dalam batinnya.

"Apa kau yakin Sasuke?" tanya Naruto pelan agar Sasuke tidak marah.

"Kau masih tidak percaya aku yakin aku bahkan melihatnya ada disana dengan mengenakan pakaian Anbu di nodai darah, bahkan dia mengatakanya kalau dia hanya menguji kemampuannya itu. Dia menjebak ku didalam Genjutsu yang mengerikan." jelas Sasuke agar teman pirangnya mempercayai ucapannya.

"Menurutku itu semua tidak mungkin, bukan aku tidak mempercayai ucapanmu, firasatku mengatakan bahwa dibalik ini semua ada hal yang tidak beres."

"Hal apa yang tidak beres, jelas itu semua adalah perbuatanya." bentak Sasuke membuat Naruto melangkah mundur dari tempat aslinya.

"Tenanglah, itu firasatku kau tau firasatku tak pernah salah." Naruto membanggakan diri. "Lalu apa kau akan membalas dendam pada Aniki mu?" Sambung Naruto dengan pertanyaan.

"Hmm........ Jika menurutmu itu tidak baik maka aku tidak akan melakukanya." setelah ucapan Sasuke senyum tampak diwajah sahabatnya Naruto.

"Ya itu bagus" ucap Naruto sambil duduk di salah satu kursi didekat Sasuke.

"Tapi ada syaratnya" tambah Sasuke membuat Naruto terkejut dan hampir tersedak saat minum.

"Apa syarat, syarat macam apa, jangan yang tidak tidaknya, aku jadi takut."

"Tenang saja aku tak akan membuatmu malu, kau harus membantuku." ucap Sasuke dengan seringain menyeramkan diwajahnya.

"Membantu apa?" tanya Naruto dengan kekawatiran di wajahnya

Naruto pun mendekat agar ia bisa dengar dengan jelas apa yang Sasuke katakan. Rupanya ia mengurungkan niat pendendamnya dengan syarat. Apa syarat yang akan ia berikan kepada sahabatnya. Jelas itu membuat anak berambut pirang penasaran dengan kata kata apa yang akan di lontarkan kepadanya.

"Kita harus berlatih dengan sungguh sungguh, aku akan membawa Itachi kembali dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan kau harus membantuku menyelesaikannya. Bagaimana menurutmu."

"Ya persyaratan yang sangat mengejutkan bagiku tapi itu sangat bagus, tanpa kau pinta aku akan membantumu Teme." Naruto tersenyum kagum akan apa yang sahabatnya katakan, dengan poisi tanganya disilangkan didepan dadanya.

Merekan berduapun menyetujui atas apa yang mereka bicarakan di rumah tadi. Merekapun memutuskan agar berbuat baik dengan cara menyelidiki hal yang tiba tiba menimpa Clan Uchiha.

Bukan suatu alasan untuk membantu seseorang agar bisa di sanjung masyarakat melainkan karena sebuah perasaan yang datang dari hati nurani.

Kini Sasuke dan Naruto berada di depan Akademi. Mereka sekarang memasuki kelas dan selalu pasti Naruto disambut dengan ucapan ucapan menyakitkan datang dari kakak maupun dari orang lain. Tetapi Naruto tidak membalas ucapan mereka karena Naruto tahu bahwa orang yang membalas dendam adalah orang paling bodoh.

Sasuke seperti biasa dia selalu di puji dan di kagumi oleh kalangan para wanita, karena ketampanannya. Menma pun selalu merasa iri pada Sasuke. Tetapi Naruto tidak merasa iri hati terhadap sahabatnya. Sikap baik akan dibalas baik pula.

Seringkali Naruto dan Sasuke membolos karena ingin meningkatkan kekuatanya, terutama Naruto dikatkan akan ada musuh yang lebih hebat dari dewa. Karena Naruto ingin mencegah hal itu ia terus berlatih memperkuat 5 elemen dasar yang ia miliki tak lupa juga kekkai dan mata Rinnegan nya.

Perjuangan tak sia sia mereka berkembang pesat kini waktu sudah berjalan cukup cepat tak terasa kini sudah 6 tahun berlalu dengan membosakan. Naruto dan Sasuke kini sudah beranjak dewasa kini Sasuke berumur 13 tahun sedangkan Naruto berumur satu tahun lebih muda dibanding Sasuke.

Seperti biasa mereka berjalan menuju akademi yang menurut Naruto membosankan karena Naruto sudah bisa semua itu tapi Naruto menutupi kekuatan yang sangat hebat yang ia miliki. Naruto hanya menunjukan 10% kekuatanya saja terkadang ia juga sering menunjukan kekuatanya tanpa di sengaja. Naruto hanya menunjukan elemen angin yang ia miliki kenapa angin karena Naruto sangat menyukai angin dari pada elemen lainya.

"Sasuke aku akan meneraktirmu ramen, apa kau mau? Sekarang kita mampir dulu ke ramen ichiraku." ucap Naruto bersemangat.

"Ya aku mau, walaupun aku maunya sup tomat, ya sudahlah ayo"

"Baiklah"

Mereka pun  mampir ke kedai ramen miliki paman Teuchi. Paman Teuchi menyambut dengan ramah, itu membuat Naruto ingin selalu makan di kedai itu.

Setelah mereka makan mereka langsung menuju Akademi ninja yang akan dimilai 30 menit lagi.

Naruto merasakan ada yang mengikutinya ya Naruto sangat tahu siapa yang mengikutinya.

"Ayolah kenapa kalian bersembunyi seperti itu, aku tahu kalian keluarlah." beo Naruto sambil menghentikan langkahnya. Terlihat seringaina diwajah Naruto disaat orang yang ketahuan mengikutinya akhirnya keluar.

.
.
.
.
.
Tbc

Terus baca Chapter berikutnya

Dan jangan lupa berika suara minna dengan tekan bintang⭐di kiri bawah ya.

Juga follow ya

By: nuraeni

👇👍

Naruto The God Of NinjaWhere stories live. Discover now