"Pikirkan baik-baik nak. Kau akan menemukan perempuan yang kau inginkan nantinya. Mommy tidak memperdulikan kasta perempuan itu. Yang mommy inginkan kebahagiaanmu."

"Tolong kabulkan permintaan mommy kali ini." Hanna beranjak dan menempuk pelan bahu Sean.

"mommy pulang dulu. Pikirkan baik-baik! Jangan sampai mommy berpikir bahwa kau adalah seorang gay." Hanna terkekeh pelan dan pergi dari ruangan Sean.

"Gay?! Aku tidak seperti itu!" teriak Sean ketika menyadari bahwa ibunya mengejek dirinya.

***

Megan terlihat melamunkan sesuatu di sebuah kedai kopi yang berjarak tidak jauh dari kantor. Ia menghela nafas. Gila. Benar-benar gila. Ia menolak mentah-mentah pernyataan suka Sean. Apa yang akan dilakukan lelaki itu selanjutnya?..Megan terlalu pusing untuk sekadar memikirkan rencana licik Sean. Lelaki itu sangat licik. Megan harus berhati-hati atau dia akan jatuh ke dalam perangkap Sean.

"Megan. Lama tidak berjumpa." suara lelaki membuyarkan lamunan gila Megan. Perempuan itu tersentak ketika melihat Kyle tersenyum manis padanya. Setidaknya ada Kyle disini. Batin Megan bersyukur.

"Kyle. Kemana saja kau? Kau tidak memberi kabar padaku!" Megan kembali menjadi cerewet. Lelaki tampan itu tersenyum dan menatap manik biru Megan.

"Aku bekerja. Bahkan aku hanya mempunyai waktu sedikit untuk berjalan-jalan." jelas Kyle seperti seorang pacar yang sedang menjelaskan sesuatu pada pacarnya.

"Apa pekerjaanmu?" tanya Megan penasaran. Sesibuk apa lelaki ini sampai meluangkan waktu saja tidak bisa.

"Aku seorang pilot. Kau pasti tidak mempercayai itu. " Kyle terkekeh pelan. Lelaki ini sangat sempurna! Gila! Aku akan mati jika menjalin hubungan dengan Kyle. Batin Megan kembali. Fantasinya kembali.

"Benarkah? Kau bercanda? Bagaimana bisa? Kau? Hei! Apa sejauh itu hubungan persahabatan kita sampai aku tak mengetahui pekerjaanmu? " Megan protes karena tidak tau apa-apa soal Kyle.

"Kita seperti lost contact Meg. Kau saja tidak bergabung di grup alumni," Kyle seperti membela diri kemudian tersenyum manis. Satu kata yang Megan pikirkan saat ini. Tampan! Lelaki ini tampan! Mengapa Megan baru menyadarinya sekarang?

"Grup itu terlalu ribut. Aku malas menaggapinya." Megan menanggapi dengan malas. Sejujurnya ia menyukai sifat manis Kyle tetapi ia sadar bahwa lelaki itu tidak mungkin menyukai dirinya lebih dari sahabat.

"Tapi sekarang kita bertemu kembali. Aku senang bisa melihatmu lagi disini." ucap Kyle tulus. Megan yang mendengarnya pun merona.

Tidak sadar keduanya menghabiskan waktu selama 4 jam lebih. Megan menyukai situasi ini, berbanding terbalik dengan Sean. Ah sial! Dia kembali memikirkan lelaki sialan itu.

"Meg, aku harus pergi sekarang. Aku harus kembali. Ada penerbangan jam 6. Aku akan mengabarimu. Aku janji." Kyle mengacak rambut Megan pelan dan berlalu dari sana. Megan hanya menatap punggung Kyle yang mulai menjauh. Hatinya seakan berhenti berdetak. Pipinya memerah seakan di tampar oleh kejutan manis Kyle. Kyle jadikan aku pacarmu!! Batin Megan menjerit.

"Aku akan selalu menunggumu, Kyle." Megan tersenyum simpul dan meninggalkan kedai itu dengan pipi yang masih merona.

***

Stole The Bastard HeartWhere stories live. Discover now