Forty four

2.2K 278 15
                                    

sehun menggosok rambutnya dengan handuk agar cepat kering.

ia lalu mengambil kaos, celana, dan hoodie berwarna abu-abu dari dalam lemarinya.

setelah selesai berpakaian, sehun bercermin sebentar untuk melihat ketampanannya.

dengan senyum manis menggoda, sehun mengedipkan sebelah matanya ke bayangannya sendiri di cermin.

oke, anggap saja sehun sudah gila.

sehun menghela nafasnya.

ia mengambil handphone berwarna hitam yang terletak dikasurnya.

dengan perasaan yang campur aduk, sehun membuka room chat nya dengan seseorang, lalu mengetik sesuatu disana.

Line


Sehun
Jam 3 di Taman  berkah.
gue tunggu



_______

Sehun
Jam 3 di Taman berkah.
gue tunggu

Dania menatap layar handphone nya.


berkali-kali ia menatap pesan yang baru beberapa menit yang lalu dikirim kepadanya itu.


perasaannya sangat campur aduk.

bagaimana jika sehun minta putus?

ia berpikir sejenak, lalu dengan berat hati ia mengetik balasan.

Dniaa
Oke.


Setelah mengetik balasan, dania berdiri dari duduknya.


ia lalu mencari pakaian untuk dipakainya dari dalam lemari.


dan hampir seluruh isi lemari, sudah dania coba.

ribet memang.

tidak tahu mengapa, setiap ingin bertemu sehun dania selalu ribet seperti ini. padahal biasanya, keluar menggunakan kaos papa nya saat keluar pun dania juga tak mengapa.


tapi entah mengapa, ada dorongan kuat dari diri dania untuk tampil sempurna. Ia ingin tampil cantik.


untuk sehun nya.

dania menghela nafas, lalu melirik ke arah jam dinding.

14:45

Dania membulatkan bola matanya. Ia lalu mengambil asal baju yang ada di atas kasur, lalu memakai nya.


demi tuhan, seingat dania ia mulai bersiap-siap dari jam 12!


Musuh| Osh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang