Forty

2.8K 314 10
                                    

Sehun melangkahkan kaki nya ke ruang dimana tempat wendy di rawat. Beberapa hari ini ia memang sering mampir ke sini. Padahal, ia sangat membenci bau obat. Tapi entah mengapa, saat wendy masuk rumah sakit, kebenciannya dengan bau obat menghilang begitu saja. Kalah dengan rasa khawatirnya dengan sang mantan kekasih tersebut.

Sehun tau, ia tak seharusnya merasa seperti ini disaat ia sudah memiliki kekasih baru. Tapi mau bagaimana pun ia melawan, rasa khawatirnya kepada wendy tidak bisa menghilang, malah rasanya makin menjadi saja. 

Sehun sampai di depan kamar rawat wendy, ia merapihkan sedikit penampilannya, lalu berdo'a agar saat membuka pintu, wendy menyambutnya dengan senyum bahagia sambil berkata bahwa penyakitnya sudah sembuh total. Dulu, ia sering melakukan hal itu. Berkali-kali sampai rasanya tak bisa dihitung. Namun tetap saja, saat membuka pintu yang ia dapati justru wendy yang terkulai lemas di atas ranjang. 

Sehun melangkahkan kaki nya memasuki kamar rawat wendy, tepat setelah dokter yang merawat wendy keluar dari kamar itu dan berkata bahwa kondisi wendy sedikit membaik. Sehun menaruh buket bunga yang sedari tadi dibawanya ke atas meja. Ia memandangi wajah pucat wendy yang tertutupi banyak selang.

"kak sehun?" 

Sehun menoleh ke arah sumber suara, dan mendapati jisung yang lagi natap dia dari pintu masuk. 

"ha-hai" sapa sehun yang cuma di senyumin sama jisung.

Jisung jalan dan duduk di samping sehun.

"aku kira kakak ga bakal dateng"

"haha. ya nggak lah. walaupu kami gak pacaran lagi, gue tetep anggep dia sebagai temen kok"

"maaf ya kak, udah su'udzon hehe"

"haha, iya selow. kek ga tau gue aja lo"

Jisung cuma ketawa aja. 

"oh iya, aku denger, kakak udah punya pacar ya?"

"iya. kok lo tau?"

"tau lah. kan mata-mata aku banyak"

Sehun cuma ketawa. Dia lupa kalo jisung sangat dekat dengan temen-temennya, dan sayangnya, mulut temen-temennya itu ember semua.

"kakak tau, kenapa kak wendy mutusin kakak?"

"dia ngira cewek yang meluk gue waktu itu selingkuhan gue kan?"

"bukan. itu cuma alibi aja. sebenernya, pas kalian berlibur itu kak wendy emang udah ngerencanain mau mutusin kakak"

"hah?"

"Alesannya klasik sih. dia gak pengen nyusahin kakak terus. Katanya, kakak berhak bahagia sama cewek yang lebih baik, gak nyusahin, dan yang terpenting, gak penyakitan kayak dia"

Sehun diem.

"Coba kakak pikir deh, apa mungkin, kak wendy mutusin kakak cuma gara-gara pelukan itu? Bahkan tanpa minta penjelasan dari kakak? Haha, kakak tau kan, kak wendy gimana?"

Ya, wendy emang cewek terdewasa yang pernah sehun temui. Dia akan berpikir masak-masak jika ingin melakukan sesuatu. Jika ada seseorang yang berbuat salah kepadanya, wendy dengan senang hati mendengarkan penjelasan mereka. Lalu, dengan mudah dia memaafkan.

Jadi, apa mungkin wendy mutusin sehun setelah 2 tahun mereka berpacaran, karena cemburu?

"Setelah kalian putus, kak wendy lebih sering kambuh. Dia emang gak pernah bisa egois, ya kan?" kata jisung sambil menatap sehun.

"Aku tau kakak udah punya pacar, dan aku juga tau kalo kakak belum sepenuhnya ngelupain kak wendy. Tapi..."

"Jadi lo mau gue--"

Musuh| Osh [END]Where stories live. Discover now