Chapter 22 : I'm a Great Kisser!

649 72 6
                                    

"Please? Aku janji ini akan sangat menyenangkan," rengek Isaac. Semua orang mengangguk setuju. Kami duduk di gudang lama yang membutuhkan waktu satu jam dari sekolah. Kupikir tempat itu menyeramkan, tetapi Cole meyakinkanku bahwa itu adalah salah satu tempat paling keren untuk nongkrong ketika orang-orang membolos sekolah. Dia bahkan bilang bahwa ada beberapa pesta besar yang diadakan di sini sebelumnya.

Gudangnya tampak seolah-olah banyak generasi siswa SMA telah menggunakannya. Ada peti-peti ditambah beberapa kursi berkemah untuk diduduki, dan meja untuk bermain beer pong. Di sudut ruangan ada setumpuk kantong tidur dan selimut bersama kotak yang tertulis survival kit di atasnya dari spidol Sharpie. Di dalamnya ada baterai, lilin, gelas plastik, pembuka botol, dan bahkan lampu senter.

Seseorang telah meluangkan waktu untuk mendekorasi tempat ini, mungkin untuk salah satu pesta; ada pita-pita yang tergantung di langit-langit dan lampu-lampu Natal yang berjajar di dinding, tapi mereka tidak berfungsi karena bangunan itu tidak memiliki listrik.

"Aku tidak tahu," kataku perlahan berusaha menjernihkan pikiranku dan berkonsentrasi. Sulit untuk berpikir ketika kepalaku berdengung dan semuanya terasa begitu ringan.

"Tapi kau harus bermain!" Cole berkata dengan antusias, "Kalau tidak, hanya akan ada dua gadis." Mereka mencoba membuatku bermain spin the bottle*, tapi aku merasa tidak nyaman.

Semua orang disini telah memperkenalkan diri mereka saat perjalanan, tapi aku masih tidak mengenal mereka. Gadis dari kelas seniku bernama Cat, dan dia membawa temannya yang bernama Molly. Dua teman Cole dari tim sepak bola telah datang, Nick dan Steve. Lalu ada teman Isaac bernama Elijah yang menurutku agak menakutkan dengan tatapannya yang tajam dan lip ringnya.

Bermain spin the bottle terdengar seperti hal yang tidak dewasa untuk dilakukan terutama karena sebagian besar orang di sini adalah murid kelas tiga. Mungkin ketidakdewasaan itu ada hubungannya dengan tumpukan kaleng dan botol yang ada di sudut.

"Kedengarannya kau membutuhkan bir lagi," kata Cat sambil mengambil botol dan membukanya. Ketika aku tidak mengambilnya, dia hanya meletakkannya di sebelah. Aku tidak perlu minum lagi.

"Jika kau tidak bermain dengan kita maka aku akan melakukan yang terbaik untuk mengganggumu dengan segala cara. Aku akan mengikutimu di koridor dari kelas ke kelas, makan siang denganmu dan teman-temanmu, bahkan duduk di kamar tidurmu ketika kau mencoba mengerjakan PR, "kata Cole dengan tatapan mengancam.

"Kedengarannya tidak seburuk itu," kataku padanya. Kecuali untuk bagian terakhir. Aku tidak bisa membuatnya mengalihkan perhatianku ketika aku sedang belajar. Semuanya tertawa. Ya Tuhan. Tadi itu terlalu kencang ya?

"Aku suka Jackie yang seperti ini," kata Isaac, "Kita harus mulai menyajikan minuman keras saat makan malam untuknya," kata Isaac. Aku hanya menjawab dengan menjulurkan lidah ke arahnya.

Akhirnya mereka meyakinkanku untuk bermain, setelah aku menyelesaikan birku dan Cole menegaskan bahwa dia akan selalu ingat apa yang kukatakan jika aku menolak. Kami duduk bersila dalam lingkaran di lantai dan botol di tengah.

Cat memutarnya dan ketika botolnya berhenti di Isaac dia tertawa dan memutar lagi dan berhenti di Nick.

"Hei!" Isaac mengeluh, "Kau tidak bisa melakukan itu." Cat mengangkat alis ke arahnya.

"Walter," katanya, "aku sudah cukup sering menciummu untuk tahu bahwa aku lebih suka mencium pemain sepak bola yang tampan ini."

"Apa yang kau bicarakan? Aku pencium yang hebat."

"Anjingku bisa mencium lebih baik daripada kau," katanya sebelum berjalan ke arah Nick dan mencium tepat di bibirnya.

Giliran Elijah berikutnya, dan ketika dia memutar botol, aku diam-diam berdoa agar tidak jatuh ke tubuhku. Ketika mendarat di Molly, aku menghela napas lega. Elijah melangkah ke Molly dengan seringai sombong di wajahnya. Ketika mereka selesai berciuman, sekarang giliran Cole. Dia memutar botol dan perlahan-lahan berhenti dan mendarat di Isaac.

"Ah tidak," kata Cole menatap sepupunya dengan jijik. Semuanya tertawa. "Aku putar lagi." Kata Cole memutar botolnya.

Denyut nadi berdegup kencang saat botol melambat. Sepertinya itu akan mendarat padaku. Apa aku ingin Cole menciumku? Bagaimana dengan Alex? Sejuta pikiran mengalir di kepalaku.

Namun bukannya berhenti padaku, botol itu berhenti di antara Molly dan aku.

"Nah sekarang apa yang kau akan lakukan?" Steve bertanya pada Cole saat kami semua menatap botol itu.

Sunyi sesaat, tapi kemudian Cole menjawab. "Aku harus memilih." Katanya, sebelum mendekat dan menabrakkan bibirnya ke bibirku.[]

***

tbc

*spin the bottle : permainan dimana pemainnya duduk dilantai, membuat lingkaran dan sebuah botol ditaruh di tengah. Sebuah pemain memutar botolnya, dan harus mencium pemain lain yang terkena ujung botol.

 Sebuah pemain memutar botolnya, dan harus mencium pemain lain yang terkena ujung botol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Life with the Walter BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang