[13]

2.8K 443 9
                                    

Hujan masih berlangsung. Kau dan Seungcheol masih dalam perjalanan menuju ke rumahnya. Kini kalian tengah berhenti karena lampu merah menyala.

Tak ada percakapan. Kau hanya memegangi payung Jihoon sementara Seungcheol memandangi lampu jalan itu. Kau melihat jajaran toko-toko. Pandanganmu berhenti pada sebuah kafe dimana disana kau dapat melihat sosok yang tampak familiar.

"Kak Jihoon?"

"Hah? Apa? Gue Seungcheol kali dek."

"Bukan. Itu kak Jihoon," katamu menunjuk satu kafe.

Kau dapat melihat Jihoon tengah mengobrol dengan seorang gadis yang mengenakan celemek coklat tua. Sepertinya gadis itu bekerja disana. Kau terkejut melihat Jihoon tampak tertawa kecil. Selama bersamamu, Jihoon tak pernah se-ekspresif itu.

Kau menggaruk tengkuk kemudian melihat ke lampu jalan, "kak, udah lampu hijau."

Seungcheol segera melajukan motornya perlahan. Kau menggigit bibir kemudian mendesah kasar.

"Kak, anterin gue pulang ae. Udah ga mood," ucapmu.

Tanpa mengatakan apa-apa, Seungcheol mengubah arah tujuannya menuju ke rumahmu. Saat tiba disana, hujan turun semakin deras. Membuatmu berhenti melangkah menuju ke rumah. Kau berbalik, menutup payung itu, dan memberikannya pada Seungcheol. Kau tak peduli tubuhmu basah karena hujan. Kau hanya ingin memberikan payung itu.

"Ini ngapa?" bingung Seungcheol.

"Balikin kak Jihoon. Sekalian bilang makasih."

"Lah, kalo besok hujan lagi?"

"Gapapa. Udah balikin aja. Makasih ya kak."

Kau membalikan badan dan berlari masuk ke rumah. Tak memperdulikan lantai yang menjadi basah karena kau lewati. Kau hanya ingin masuk ke kamar dan mencoba tenang.

>•<

Umbrella ; Woozi [✔️]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora