"Nu, kalau ternyata gue suka sama lu gimana?"
"ya ga gimana gimana"
Dulu tuh kita masih terlalu muda, masih SMA. Masih abu abu soal yang namanya cinta.
Kita tuh kaya buah stroberi, dominan asam tapi ada manis manisnya.
Wonwoo Jeon Mau ngomong langsung? Gue ada di depan rumh lo
Yuna Song HA?
Yuna otomatis loncat dari kasur waktu liat chat dari Wonu. Nggak pake ba bi bu dia turun kebawah pake kecepatan 4GLte.
Antara percaya nggak percaya, tapi waktu dia buka pintu Wonu beneran ada di depan pagar rumahnya. Melambai lambai sambil cengengesan ke arah dia.
Sebenarnya Yuna masih nggak percaya kalo itu Wonu, soalnya dia ceria banget kaya lagi kesurupan.
Tau sendiri Wonu biasanya nggak ada ekspresi kaya patung budha. Nah ini kebalikannya banget. Ato jangan-jangan ni patung budha lagi mabuk? Mabuk es kepal prenagen wkwkwk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hihihihi" tuh kan dia ketawanya bukan hahahah tapi hihihi jangan-jangan ni anak kerasukan kuntilanak.
"Kok lo girang banget sih? Sehat kan?" curiga Yuna waktu dia buka pintu pagar rumahnya biar Wonu bisa masuk.
"Hahaha sehatlah. Lucu aja liat lo keluar kaya gitu. Panik gue dateng?"
Yuna mati kutu. Tiba-tiba inget kalo dia keluar cuma pake boxer spongebob yang di dapet dari lemari kak Yoongi, kaos rombeng warna putih, rambut cepol yang udah berantakan dan muka kucel yang udah setengah ngantuk.
"Sengaja, mau liat lo panik" trus dia ketawa lagi. Sumpah ni anak nggak beres malam ini.
Yuna liatin dia skeptis "ayo masuk" ucapnya.
"Dirumah ada siapa?" Tanya Wonu waktu mereka berdua udah sama sama di dalam pekarangan rumah Yuna.
"Ada kakak sama mama" jawab Yuna.
"Panggilin mama lo dong"
"Ha?" Yuna kaget. Ada perlu apa Wonu sama mamanya.
"Buat apa?" Tanya Yuna.
"Gue kan bertamu malem malem Na, setidaknya gue ijin bertamu sama mama lo"
Satu kata.
Dia Gentle banget.
Eh itu tiga kata ya..
Yuna noleh kearah jendela kamar mamanya yang lampunya masih menyala. Mama Yuna belum tidur ternyata. Hanya saja, Yuna masih sungkan buat ngomong sama mamanya. Masih gengsi buat ajak mamanya ngomong dan ngenalin Wonu. Apalagi mama Yuna rempongnya minta ampun. Bisa panjang urusannya.
