No More Dream (satu)

283 37 5
                                    

Kalau ada yang nanya 'na lo rajin belajar emang cita-cita lo apa sih?' . Yuna bakalan jawab nggak tau. Aatu dia bingung harus jawab gimana.

Kenapa? Karena dia emang nggak punya mimpi, dia nggak punya planning suatu saat mau jadi apa?mau bagaimana? Dan akan seperti apa.

Selama ini Yuna belajar mati-matian cuma buat mamanya. Cuma buat nurutin permintaan mamanya. Sebab dia nggak punya pilihan. Nggak punya mimpi.

Matahari udah nggak ngeliatin wujudnya lagi, menandakan kalau malam akan segera datang. Yuna sama Wonu masih duduk di indomaret point dengan minuman masing masing. Yuna dengan mogu-mogu rasa lecy kesukaannya sementara Wonu sama good day latte yang tinggal setengahnya. Mereka lagi diem dieman karena kehabisan bahan buat diomongin.

Abis wonu tuh kaku banget plizz -_-

Tau nggak apa jawaban Wonu waktu Yuna keceplosan tadi?

Dia ngomong gini " percaya sama bu hani"

Yuna langsung skepstis bikos otak dia nggak nangkep apa yang dimaksud Wonu.

"Maksudnya?"

"Gue anak baik baik kok"

Yuna terjungkal mode on.

Jadi yang dimaksud Wonu tuh mending pilih dia daripada kak Joshua. Sesuai sama yang dibilang sama bu Hani waktu itu kalau dia anak baik-baik.

Wonu doang emang.

"Biar deretan fans lo tambah banyak gitu?" Yuna sakarstik sekaligus menolak untuk baper. Nggak. Sama Wonu jangan sampe baper.

"Biar fansnya kak Joshua berkurang"jawab dia seperti yang kita semua ketahui tanpa ekspresi tentunya.

Gemesin.

Yuna bener-bener nggak habis pikir. Sebenernya yang ada di dalam pikiran Wonu tuh apa sih?

Trus lebih gemesin lagi dia nanya gini
"Kok lo nggak ketawa sih?"

"Ya kenapa gue harus ketawa?"

"Kan gue tadi ngelawak. Nggak lucu ya?" Sumpah ya Yuna pengen banget jungkir balik sampai Gangnam karena dia bener-bener nggak ngerti lagi sama Wonu.

Bahkan bokapnya yang super receh juga nggak bakal ketawa sama lawakan Wonu itu. Gajelas. Gabakat. Gabanget. Mana ada sih orang ngelawak tapi tampanganya serius gitu.

"Besok besok jangan ngelawak lagi ya. Lo nggak bakat"

"Gue usaha deh biar lucu" jawan dia mantap. Yuna iyai aja. Mungkin Wonu punya cita cita jadi pemain Ovj. Sebut saja Wonu patrio atau Wonu taulani.

Abis itu mereka diem-dieman. Nggak tau lagi mau ngomong apa. Yuna males mulai duluan kalo ujung- ujungnya si Wonu ngelawak garing kaya tadi.

Kalau Wonu dalam pikirannya lagi nyusun kata-kata buat nanyain tentang sesuatu yang udah lama bikin dia penasaran.

"Ehm" dehem Wonu kaya bapak- bapak mau ngomong pas lagi rapat dikelurahan.

"Makanya jangan minum kopi" gini nih kalau yang satu nggak jelas yang satu bego. Nggak nyambung jadinya.

"Gue nggak seret kok" bantah Wonu.

"Oh nggak?"

"Iya enggak" dan abis itu mereka diem dieman lagi. Asli gemes banget pengen jedotin mereka berdua.

"Hem.. na?"

Yuna yang lagi rebahin kepalanya diatas meja mendongak kearah Wonu trus sambil naikin sebelah alisnya maksudnya 'yoi kenapa?' Gitu.

Strawberry SweetiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang