5. Playing With The Real Bastard

Comenzar desde el principio
                                    

"Bisakah anda tidak memotong ucapan saya lagi?" Geram Sean pada gadis kurang ajar dihadapannya ini, Megan hanya mencebik bibirnya kesal,

"Baiklah Miss, saya hanya mengingatkan bahwa kedudukan saya di perusahaan ini sangat mempengaruhi magang anda, jadi anda gagal atau mengulang masa magang berada di tangan saya," jelas Sean puas karena melihat wajah Megan yang mulai memucat,

"Dengar Tuan yang terhormat, magang saya akan baik-baik saja. Saya tidak akan menyerahkan diri saya kepada anda demi laporan yang sempurna," jelas Megan setelah mengumpulkan keberaniannya yang hilang,

Sean terkekeh pelan dan menurut Megan itu adalah kekehan iblis yang sangat licik,
"Bukankah itu penawaran yang mudah Meggy?"

Megan berdiri dan menunjuk tepat diwajah Sean, ia tak perduli yang ia hadapi sekarang adalah atasannya.

"Dengar, sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan diri kepada iblis licik sepertimu. Ingat itu Sir,"

"Dan jangan pernah menyebut namaku dengan 'Meggy' atau semacamnya,"
setelah mengucapkan itu, Megan berjalan sedikit cepat karena takut lelaki itu menahannya lagi.

Sean terkekeh pelan, bahkan sangat jarang ia menunjukannya pada orang lain kecuali sahabat-sahabatnya,
"Sangat menarik," ucap Sean sambil memandang pintu yang dibanting keras oleh Megan tadi.

***
Megan terus saja mendumel sepanjang perjalanan pulang. Selain ia seperti pembantu di kantor, ia juga sangat kesal terhadap Sean yang seenaknya mengatakan bahwa laporan magangnya berada di tangan lelaki itu.
"Awas saja kau," gumam Megan kesal,

Megan kini berjalan kaki menuju apartemennya dikarenakan pekerjaannya dikantor sangat banyak dan bus maupun taksi tak ada yang lewat di jam seperti ini. Sial sekali, gerutunya dalam hati.

Tak lama mobil sedan hitam melaju dengan sedikit kencang dan menyebabkan genangan air disebelah Megan mengenai badannya.
Megan melotot dan berlari menuju mobil yang dengan kurang ajarnya mencipratkan air di badannya,
"Hei kau!! Kau sialan! Keluar kau!" Pekik Megan sambil menggedor kaca mobil dengan amat keras,

"Kau! Tanggung jawab!! Buka sialan!" Ucap Megan penuh emosi sambil menendang pintu mobil.
Megan mengacak pinggang menunggu orang didalam mobil sialan ini keluar.
"Bedebah ini membuatku semakin kesal saja," gumam Megan memandang tajam pintu mobil yang mulai terbuka.
Pintu mobil pun terbuka dan memperlihatkan seorang lelaki tampan dengan jas hitamnya tengah menatap tajam kearahnya.
"Kau??!" Tunjuk Megan tepat diwajah lelaki ini,

"Anda sangat tidak sopan," ucap Sean sinis pada Megan.

"Hei! Minta maaf padaku!" Tuntut Megan karena lelaki dihadapannya ini tak pernah meminta maaf saat melakukan kesalahan pada Megan.

"Tidak," ucap Sean dingin,

Megan mengerucutkan bibirnya kesal,
"Dasar lelaki sialan," maki Megan sambil berlalu dari hadapan Sean dengan mulut yang tak berhenti memaki.

"What did you say?!" Ucap Sean tak terima dan menarik paksa pergelangan tangan Megan dan membuat gadis itu terhuyung kebelakang,

"Can you repeat again, what did you say?" Tanya Sean dengan tatapan tajamnya,

"Kau—"

"Lelaki sialan," lanjut Megan sambil mencoba pergi dari hadapan Sean namun naas pergelangan tangannya masih dicekal kuat oleh Sean.

"Anda lupa bahwa saya seorang atasan?" Tanya Sean mencoba sedikit tenang,

"Aku ingat, kau lelaki sombong dengan tingkat kepercayaan yang tinggi,"

"Eugh!! Lepaskan sialan!" Teriak Megan karena Sean tak kunjung melepaskan pergelangan tangannya,

"Kau bukan atasanku diluar jam kantor," setelah mengucapkan itu Megan buru-buru pergi.

"Kau belum mengetahui bagaimana lelaki sombong ini bermain, nona." Gumam Sean sambil memandang punggung Megan yang mulai menjauh.

                              ***

Akhirnya Megan sampai di apartemen setelah disepanjang perjalanan mulutnya tak berhenti memaki lelaki yang menjadi atasannya itu.

"Lelaki itu menyebalkan sekali!" Ucap Megan sambil menendang bantal yang tergeletak di lantai,

Setelah menghabiskan waktu 15 menit didalam kamar mandi, akhirnya Megan keluar dengan baju tidur bergambar Stitch.

Kringgg...kringgg

"Hallo mom," sapa Megan pada seseorang diseberang telepon,

"......."

"Mommy tidak bekerja?" Tanya Megan pada Kate—ibunya,

"......"

"Daddy jaga malam? Morgan dimana?"

"....."

"Baiklah mom, jaga kesehatan dan sampaikan salamku untuk Morgan," ucap Megan pada Kate,

"......"

"Loves you more and good night,"
Megan menutup teleponnya dan membuka aplikasi instagram miliknya yang sudah sebulan lebih tak dikunjungi.

"Apa lelaki sialan itu mempunyai instagram?" Tanya Megan pada dirinya sendiri, ia kemudian menulis ' Sean Lawrence ' dikolom pencarian dan muncul satu aku dengan username @seanlawrence .
Tangannya terampil menggeser foto demi foto di akun Sean yang kebanyakan adalah foto pemandangan diseluruh dunia,

"Lelaki ini penjelajah dunia," komentar Megan sambil memandang satu buah foto yang memperlihatkan menara eiffel.

Setelah hampir setengah jam memandang dan melihat kolom komentar di akun instagram Sean, akhirnya Megan tertidur pulas dengan ponsel yang masih digenggaman tangannya.

To be continue

Maaf ya gaes publish nya malem wkwk tapi emg beneran masih jumat kok ini...
Btw, jan lupa komen dan bintang ⭐️ ya gaes

Next update hari senin✌🏻

Stole The Bastard HeartDonde viven las historias. Descúbrelo ahora