3. Prince Alex

881 102 68
                                    

Gimana kalo kalian pas nyebutin Anne--Mamanya Harry

En or Ene?

Double update yow make sure the comment are 20😀

PRINCE ALEX POV

Aku meninggalkan ruang makan lebih dahulu dibandingkan siapapun yang berada disana, mengabaikan beberapa tatapan yang dilemparkan padaku, aku tak peduli. Dan aku hanya berharap bahwa mereka berpikir aku kelelahan akibat perjalanan panjangku dari Afghanistan.

Aku melepaskan pakaian tentara kebangganku, dan menaruhnya di keranjang pakaian kotor, shit I miss this house so much!

Kemewahan disini tak akan pernah bisa aku lihat dan aku rasakan ketika diwilayah perang, bahkan untuk membersihkan tubuhku saja rasanya jarang. Walaupun ada kesempatan untuk mandi, tidak mungkin semewah ini.

Rata-rata perlengkapan disini dilapisi marmer, emas dan platnum yang tak mudah untuk goyah dan rusak, The Queen menjamin segalanya.

Tubuh nakedku masuk kedalam shower dan aku membasuh seluruh tubuhku dengan sabun, kemudian yang aku susul dengan membersihkan rambutku dengan shampoo.

Setelah rambutku dibilas, begitupun dengan tubuhku yang mengalir oleh air dengan tingkat mineral tinggi, salah satu tanganku menyanggah tubuhku ketembok, dan pikiranku berkelana akan perkataan Harry-adikku.

"why I had fucked her?' tanyaku pada diriku sendiri. "shit!" aku meniju tanganku lalu meraih handukku dengan cepat dan mengelap tubuhku hingga kering.

Aku keluar dari kamar mandi, lengkap dengan bathrobe Alexander McQUeen yang khusus dibuat untukku.

Beberapa pelayan berdiri disamping tempat tidur mewahku, dan menyiapkan pakaianku dengan lengkap.

"thank you bibi Marry" kataku pada kepala pelayan yang memang sudah sangat lama bekerja disini-dia sangat dekat dengan Harry.

"you're welcome My Prince" aku mengangguk, dan tak mengatakan apapun.

Bibi Marry dan juga pelayan lainnya beranjak pamit dariku, lalu keluar untuk memberikan waktu untukku untuk berganti pakaian.

Setelah memasang sebuah underwear, shirt dan juga slack-ku. Pun aku keluar dari kamar, aku merindukan kudaku, begitupun dengan taman belakang yang luar, The Queen lagi-lagi memastikan agar taman itu dipelihara dengan baik dan indah.

"My Prince" Sebastian menundukkan tubuhnya dihadapanku, lalu aku meleparkan senyuman padanya dan kami berjalan beriringan.

Aku tak menyukai jika dia berdiri dibelakangku-keculai jika kami diluar istana, itu tak akan baik jika terpotret oleh media.

"kau ingin melihat kuda-kudamu?" tanya Sebastian, mengiringku pada kandang dimana 'Mick' berada-kudaku.

"sungguh. 5 tahun tak menemuinya sungguh membuatku dilanda rindu berat" Sebastian tertawa lalu ia membukakan pintu gerbang.

"silahkan Alex" aku mengangguk, lalu melangkahkan kakiku "kau ingin mengendarainya?" tanya Sebastian sekali lagi dan aku menggelengkan kepalaku.

"my bady still sore, dan aku harus menyiapkan tenagaku untuk menemui The Queen" Sebastian tertawa lalu berdiri disampingku.

"aku mendengar sebuah kabar" kata sahabatku satu ini berbicara berbisik dikupingku.

Aku memalingkan kepalaku lalu menatapnya dengan penasaran "apa itu?"

Sebastian tertawa kecil "tapi terlebih dahulu kau harus menjawab pertanyaanku" katanya.

"tanyakan saja" jawabku.

I ALMOST DO [HARBARA FANFICTION]Where stories live. Discover now