part 22

2.1K 222 4
                                    


**

Pagi ini pagi yang cerah. (Namakamu) berjalan gontai di koridor sekolah, tiba-tiba seseorang merangkulnya, ia menoleh, ternyata Steffi.

"tidur nyenyak kan, tadi malam?" tanya Steffi yang membuat (Namakamu) menatapnya bingung, "kanapa tanya seperti itu?" (Namakamu) balik bertanya, Steffi menghela nafas pelan,

"gue khawatir lo nggak bisa tidur di rumah baru lo," ucap Steffi, (Namakamu) tersenyum,

"gue bisa kok. di sana, nggak kalah nyaman sama di rumah kita," balas (Namakamu), "lo ikut pindah ke korea?" tanya Steffi,

"nggak, gue masih mau di sini, apa lagi ada dia di samping gue." (Namakamu) menunjuk Iqbaal yang akan berjalan ke arahnya, Steffi mengikuti arah tangan (Namakamu), kemudian memutar bola matanya malas,

"gue duluan." (Namakamu) berlari ke arah Iqbaal, Steffi mengikutinya dengan santai,

"ohayo sayang." sapa (Namakamu) sembari merangkul tangan Iqbaal mesra dan di tepis oleh sang empunya, (Namakamu) menatap Iqbaal bingung,

"Baal, kenapa?" tanya (Namakamu), Iqbaal tak menjawab, ia malah memalingkan wajahnya, tak mau melihat (Namakamu) yang menatapnya dengan bingung bercampur takut,

"Baal, aku mau kasih tau kabar bahagia." (Namakamu) mencoba memegang tangan Iqbaal lagi tetapi lagi lagi di tepis, "bahagia apa? bahagia lo udah jadian sama cowok lain, peluk-pelukan di tempat umum. Cih.. jalang," ujar Iqbaal sembari menatap (Namakamu) dengan emosi, (Namakamu) menatap Iqbaal tak percaya,

"Baal, maksud kamu apa?" (Namakamu) mencoba meraih tanga Iqbaal lagi, tetapi Iqbaal malah mendorong tubuh mungilnya hingga terjatuh. Steffi yang melihat itu, langsung berlari membantu adiknya berdiri, lalu ia menatap Iqbaal dengan amarah,

"maksud lo apa dorong (Namakamu)? maksud lo apa bentak dia?" ucapnya marah, Iqbaal menghiraukannya dan berjalan menjauhi Steffi dan (Namakamu) yang terisak pelan itu,

"ada apasih (Nam)?" tanya Steffi, (Namakamu) menggeleng dengan masih terisak,

"Steffi, lo apain adek gue?" ujar Ari yang berlari ke arahnya dengan wajah khawatir, di ikuti Aldi di belakangnya. Steffi pun menjelaskan semuanya. setelah mendengar penjelasan dari Steffi, Ari mengepalkan tangganya menahan emosi,

"gue harus beri dia pelajaran," ucap Ari geram, (Namakamu) menahan Ari yang mungkin akan menghajar Iqbaal, "jangan, gue gapapa," ucapnya, Ari menatapnya lembut, lalu memeluknya, tangisan (Namakamu) pecah di pelukan Ari, ia tak menyangkan, Iqbaal mengatainya dengan kata-kata pedas yang melukai hatinya,

"gue nggak salah kan? lo memang jalang," gumam Iqbaal yang melihat mereka dari kejauhan, kemudian ia berjalan pergi.

"gue mau ikut ke korea," ucap (Namakamu) di sela-sela tangisannya, Ari melepas pelukannya, lalu menatap (Namakamu) dengan serius, begitu pun dengan Aldi dan Steffi,

"lo serius?" (Namakamu) mengangguk, "ini yang terbaik, gue harus ke korea, gue harus lupain dia," ucap (Namakamu),

"always support you sis," ucap Aldi.


Boom part kan☺

ANNOYING❎idrWhere stories live. Discover now