part 14

2.2K 216 1
                                    

"Pagi baal" sapa (namakamu) dengan ceria sembari duduk di samping iqbaal.

Pelajaran pertama adalah matematika dan gurunya sangatlah killer, dan itu membuat (namakamu) malas mengikuti pelajaran.

(Namakamu) mengobrak-abrik tasnya, mencari sesuatu yang tak kunjung di temukan

"Dimana sih" gumamnya

"Baal" ucapnya, iqbaal menoleh sembari mengangkat satu alisnya

"Bawa headset nggak?" Tanya (namakamu),

iqbaal menggeleng, (namakamu) mendengus

"Ngomong kek, nggak bawa (nam..), lo sariawan ya?" Ucap (namakamu) dengan nada kesal, iqbaal menghiraukannya saja.

(Namakamu) membalikan tubuhnya, menatap pemuda yang duduk di belakangnya

"Ri, pinjem hadset"

tangan (namakamu) menengadah, ari memberikan headsetnya.
(Namakamu) pun menghadap ke depan lagi, ia memasang headset pinjamannya ke telingannya lalu mulai memutar lagi pilihannya

"Dasar" gumam iqbaal yang melirik (namakamu) lalu kembali mengikuti pelajaran dengan baik.

Iqbaal panik ketika melihat pak samsul, guru matematika yang melihat (namakamu) dengan sengit.

Iqbaal menoleh ke arah (namakamu) lalu menarik paksa headset yang terpasang di telinga kiri (namakamu) dan ia pasangkan di telingannya.
(Namakamu) menatapnya dengan bingung lalu mengangkat kedua bahunya acuh, kemudian kembali menikmati lagu yang ia putar walaupun hanya dengan satu headset

"(NAMAKAMU) IQBAAL, KELUAR DARI KELAS SEKARANG" teriak pak samsul murka

(Namakamu) dan iqbaal menoleh sembari mencopot headset

"Ada apa pak?" Tanya (namakamu) santai, pak samsul berdecak

"Lari keliling lapangan sepuluh kali lalu hormat bendera sampai jam istirahat, SEKARANG" ucap pak samsul marah,

(namakamu) membolakan matanya, ketika ia akan protes, iqbaal menarik tangannya

"Baik pak" ucap iqbaal lalu berjalan menuju lapangan, (namakamu) tersenyum, iqbaal menautkan alisnya bingung

"Kenapa lo senyum?" Tanya iqbaal

"Ternyata lo sweet juga ya baal" ucap (namakamu) yang menghiraukan pertanyaan iqbaal

"Maksud lo?" Tanya iqbaal lagi

"Ya lo... udah belain gue, lo sengaja kan join headset biar di hukum bareng gue" goda (namakamu), iqbaal nampak gugup

"Pd banget lo" iqbaal mengelak

"Yaelah baal akuin aja kali" ucap (namakamu), iqbaal menghiraukannya lalu kembali berlari. (Namakamu) tersenyum lalu menyusul iqbaal berlari


***

"Huh... capek" ucap (namakamu) sembari menunduk memegang kedua lututnya

"DASAR LEMAH" celetuk iqbaal, (namakamu) mendengus kesal lalu berjalan mendekati iqbaal yang kini duduk di tepi lapangan

"Ke kantin yuk baal, gue haus nih" keluh (namakamu)

"Lo mau hukuman kita di tambah?" (Namakamu) menggeleng

"Tapi gue capek baal, haus" (namakamu) mengelus lehernya yang kering

"Jangan manja deh, lanjut lagi yuk. Hormat bendera" iqbaal bangkit lalu menarik (namakamu) yang malas itu

"Baal ih aus..." rengek (namakamu)

"Sabar bentar lagi kelar, semangat" ucap iqbaal lalu mengacak rambut (namakamu), (namakamu) membolakan matanya, tak percaya dengan apa yang di lakukan iqbaal lalu ia tersenyum.

Beberapa menit kemudian

"Baal kapan nih kelarnya? Gue pegel banget sumpah" keluh (namakamu), iqbaal memutar bola matanya malas lalu berjalan dengan santai meninggalkan (namakamu)

"BAAL MAU KEMANA WOY" teriak (namakamu), iqbaal membalikan badannya menghadap (namakamu)

"Kantin" seru iqbaal

"Tapikan belum be..

TET... (namakamu) memelototkan matanya, dengan kesal ia menyusul iqbaal.
Mensejajarkan langkahnya dengan iqbaal dan berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal

"Kesel ih, kenapa lo nggak kasih tau gue kalau hukumannya udah mau selesai, dasar ya nyebeliiinnn.... untung sayang" omel (namakamu), iqbaal menatap (namakamu) dengan lekat, ada rasa senang ketika (namakamu) berbicara seperti itu

"Gemes" batin iqbaal




Bersambung...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote dan comment

ANNOYING❎idrWhere stories live. Discover now