Tragedy

1.2K 334 351
                                    

SELAMAT MEMBACA!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA😊
.
.
.
.
.
.

Dilihat dari kondisi fisiknya saja, gedung ini sangat menyeramkan. Pasti tidak ada yang mau masuk ke dalamnya melihat warna catnya sudah memudar dan dindingnya sudah mulai retak. Orang-orang pasti berpikir banyak setan yang menempati gedung ini. Sehingga sangat mustahil jika ada yang berani masuk kedalam.

Mungkin ada, jika untuk keperluan dokumenter, YouTube, film, atau mungkin buat sekedar uji nyali. Karena gedung ini dulunya bekas gedung olahraga, tapi akhirnya dikosongkan karena lokasinya sangat jauh dari permukiman. Dan tidak banyak yang tau soal gedung itu.

Siapa sangka didalam gedung seseram itu ada seorang wanita yang memiliki niat jahat kepada seorang wanita yang lain. Lebih tepatnya ada dua manusia disitu. Unexpected.
Seorang wanita berdiri tenang dengan pisau ditangannya. Dan seorang lagi meringkuk lemah dan ketakutan dilantai yang sangat kotor.

Entah mengapa, dia begitu senang dengan melihat lemahnya wanita itu. Sepertinya dia akan bermain-main sebentar lagi. Dia masih belum cukup puas. Ayolah...
Hanya mengancam, tidak akan lebih.
Sepertinya ini akan seru.

Senyum iblisnya kembali menghias wajahnya, menambah kesan seram dan sangat menakutkan bagi wanita yang terlihat sangat lemah itu.

"bisa kupastikan kamu mati Sarah!!" Teriak Kareen yang semakin membuat Sarah menangis lemah. Dia tidak berdaya untuk menghadapi wanita yang sangat terobsesi untuk memiliki kekasihnya. Bahkan sekarang wanita itu sangat ingin menyingkirkannya.

Ya Tuhan apalagi ini. Kaki Sarah benar-benar kaku, dan sangat susah untuk berdiri apalagi untuk berlari. Itu bahkan sangat tidak mungkin. Melihat Kareen yang seperti seorang psikopat memegang pisau tajam yang siap untuk memakan korban nya.

"Kareen pliss... Aku mau bahagia dengan Rafael. Jangan ganggu kami lagi. Kami gak akan mengganggu mu. Pliss..." Lirih Sarah lemah. Bahkan suaranya terdengar tidak jelas ditelinga Kareen. Walaupun Kareen tetap bisa mengetahui apa yang sedang dibicarakan wanita yang sangat dibencinya itu.

"Tidak akan mengganggu ku?" Kareen semakin dekat dengan Sarah. Bahkan sekarang tangannya terangkat untuk menyentuh dagunya yang lancip. Cantik. Kareen akui, dia wanita yang cantik. Dan sangat wajar jika Rafael sangat tergila-gila padanya. Tapi tetap saja Rafael hanya miliknya.

"Dengan kamu hidup aja. Itu sudah sangat mengganggu ku Sarah. Bagaimana itu?"

"Kareen pliss.." desis Sarah lagi. Dia benar-benar memohon kali ini. Dia benar-benar takut.

Seakan mendapat keajaiban, kaki Sarah sudah kembali normal, dia mendorong Kareen sehingga Kareen terjatuh. Dan pisau ditangannya sudah lepas dan sekarang entah kemana. Dia hanya mencoba mengejar Sarah, jangan sampai wanita itu melarikan diri.

"SARAH!! KAMU TETAP AKAN MATI SARAH!!"

Sementara Sarah tidak menghiraukan teriakan Kareen yang membuatnya semakin takut. Dia hanya akan terus berlari mencari pintu keluar dari gedung seram ini.

"Sar-" teriakan Kareen terhenti saat Sarah sudah berada dipelukan Rafael.

Lelaki itu menyusulnya ternyata. Terlihat jelas kepanikan di wajahnya. Pakaiannya saja tidak rapi lagi. Lelaki itu menggunakan setelan kantor, dengan kemeja hitam. Rambut acak-acakan dan keringat di wajahnya malah menambah kesan sexy bagi Kareen. Kareen bersidekap.

Wanita itu memeluk erat tubuh Rafael seakan-akan dia tidak mau melepaskannya. Hal itu membuat Kareen semakin geram dan semakin membangkitkan keinginannya untuk membunuhnya.

Rafael bahkan mencium kening Sarah, berusaha untuk menenangkan. Membuat Kareen berdecih dan menatap jengah pasangan yang menurutnya sangat lebay. "Terlalu drama" pikirnya. Sarah bahkan tidak kenapa-napa. Kareen tidak menyentuhnya. Lebih tepatnya belum. Tapi air mata Sarah mengisyaratkan jika dia baru saja mengalami penyiksaan fisik. Menyebalkan.

Tampangnya saja sudah menyebarkan fitnah.

"Woww.... Menarik. Aku akan menyingkirkan wanita yang akan menjadi istri lelaki yang kucintai. It sounds good".

"Disaksikan langsung." Desis Kareen tersenyum devil.

Rafael yang mendengar terang-terangan kata-kata Kareen, membuat emosinya benar-benar tidak bisa ditahan lagi. Dia langsung berlari ke arah Kareen dan menyudutkan nya ditembok sehingga tindakan yang tiba-tiba itu membuat badan Kareen seakan-akan patah. Tapi dia tetap tidak boleh lemah. Karena dia adalah Kareen.

"Bersyukur lah. Karena kamu perempuan. Karena sekarang keinginan ku yang kuat untuk membunuh mu".

Kareen benar-benar merasa lucu akan ini "Kamu membunuhku?" Sekuat tenaga Kareen mendorong dada Rafael yang menurutnya dia tidak mendorong manusia. Tetapi tembok.

"Kita lihat Rafa!!" Kareen kemudian berjalan ke arah Sarah yang terduduk ketakutan dan menarik rambutnya.
"Kamu yang akan mati Sarah!" Teriaknya tepat di telinga Sarah sehingga suaranya benar-benar melemah kan Sarah.

Sebelum Rafael menyelamatkan Sarah, Kareen terlebih dahulu mendorong Sarah. Yang tanpa sepengetahuannya, dia telah mendorong Sarah dari balkon lantai dua.

"TIDAKKK!!!! SARAH!!" Rafael berlari dengan sekuat yang dia bisa. Ah. Bukan. Rafael berlari sangat kencang, dan dia bahkan sempat mendorong Kareen yang dianggap menghalangi jalannya. Dia tidak peduli. Yang sekarang dipikirkannya hanya nasib kekasihnya itu.

Kareen hanya diam. Tangannya bergetar. Dan kakinya sangat lemah sekarang. Bahkan dia masih berusaha berjalan untuk melihat keadaan dibawah sana. Tangannya mencengkram erat pagar pembatas balkon tersebut.

"Aku membunuhnya?"

"Aku?"

"Enggak.. gak mungkin. Aku bukan pembunuh!" Kareen menjambak rambut nya sendiri. Dia benar-benar tidak memiliki niat untuk membunuh Sarah. Dia hanya mengancam. Tidak mau lebih.
Tapi sekarang??

-IF-
Enjoy with my story😘

IFTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon