Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
****************************
Jibeom pulang dari bertanding badminton melawan Dae Samchon. Untuk kesekian kalinya dia kalah dari pria itu. Meski ia telah berlatih berkali-kali bersama Jangjun, Jibeom merasa masih belum cukup kuat untuk mengalahkan sang paman kesayangan Tag.
Dia mulai merasa bersalah pada Seungmin, hyung satu itu yang paling bersemangat. Seungmin selalu datang di tiap pertandingannya, sekedar berteriak atau bernyanyi yel-yel untuk menyemangatinya. Dia sangat percaya Jibeom pasti bisa mengalahkan Daeyeol Samchon suatu hari nanti. Mungkin dia benar.
"Oh! Oh! Daebak! "
Suara Appanya terdengar sampai ke lorong pintu masuk apartemen, saat Jibeom membuka pintu.
"Appa sudah pulang?" bisiknya pada diri sendiri.
Hal yang sangat jarang terjadi terutama sejak Nam Woohyun di sibukkan oleh drama terbarunya. Rasa penasaran membuat Jibeom berjalan cepat. Dia mengintip dari balik tembok ke ruang tamu.
Disana dia melihat sang kepala keluarga Nam sedang berdiri, berbicara di telepon, atau lebih tepatnya berbicara dengan layar telepon sambil berseru kegirangan.
"Apa yang Appa lakukan?" kata Jibeom sembari berjalan ke ruang tamu.
Woohyun berpaling dari ponsel, dan mendongak menatap Jibeom.
"Oh, Jibeom-ah! Kamu pulang. Kemari! Appa tunjukkan sesuatu."
"Wae?" Jibeom berdiri di samping Woohyun, mengintip ke layar ponsel penuh rasa ingin tahu.
"Lihat Jaehyun-ah, bagaimana dengan ini?"
Jibeom berkedip dengan pernyataan Appanya. Dia mulai memikirkan perkataan Joochan kemarin malam tentang Appa mereka yang mulai tertarik dengan applikasi tertentu yang di tawarkan Jaehyun. Dia mungkin harus menduga itu sebelumnya, karena sekarang itu sudah terlambat.
Layar menunjuk wajahnya yang berubah. Ada benda coklat besar semacam telinga anjing di atas kepalanya dan hidungnya berubah menjadi hidung anjing dalam serial kartun yang dia tonton ketika kecil. Jibeom terkejut, dia coba mengecek hidungnya tapi tidak ada apapun. Hidunya masih sama.
Tidak lama gambar anak anjing berubah menjadi kucing. Dia memiliki kumis hitam di pipinya. Wajahnya berubah lagi, kali ini dia punya kumis, kumis hitam melingkar yang bergerak- gerak. Jibeom coba menyentuh itu, tapi tidak bisa. Benda itu tidak sepenuhnya ada, itu hanya ada di layar. Seperti permainan pokemon yang sering di mainkan Joochan. Itu tidak nyata.
"Hahahaha!" Jibeom berkedip saat dia mendengar tawa dari seberang.
Di sisi atas layar, bagian sebelah kanan, ada kotak kecil yang memperlihatkan wajah bahagia Jaehyun.
