Stay With Me - 35

4.5K 359 26
                                    

AUTHOR POV

Yoona masih belum menyadari Siwon mendengar apa yang ia katakan sampai ia mendengar tawa putranya. Ia membuka matanya dan melihat ternyata putranya sedang tertawa pada Siwon.

"Kenapa kamu memilih menyembunyikannya dariku?" tanya Siwon dengan lembut dan Yoona tidak bisa menyimpan air matanya lagi. ia menangis. "Dia memiliki wajah yang begitu mirip denganku, bagaimana bisa kamu membohongiku jika dia bukan milikku"

"Mianhae"

"Apa aku tidak pantas menjadi ayah untuk putraku sendiri? Apa aku begitu menjijikan?"

Yoona menggeleng dan air matanya tidak berhenti mengalir juga.

"Aku hanya tidak ingin kamu memintaku untuk membunuhnya lagi" ujar Yoona

"Bukankah aku sudah mengatakan aku menerimanya, kenapa kamu tidak bisa mempercayaiku?"

"Kondisi saat itu berbeda Choi Siwon" teriak Yoona karena Siwon selalu mengatakan dia tidak mempercayainya, "Aku berada di titik terburuk dalam hidupku, aku harus memilih antara membunuh bayiku atau menjadikan nyawaku sebagai taruhan, aku tidak ingin menyakiti siapa pun. Aku mempercayaimu, aku percaya kamu akan berdiri di sisiku sama seperti aku berada di sisimu saat kondisi terburukmu. Tapi ternyata aku salah,"

Yoona tidak melanjutkan pembicaraannya, dia menangis. Hanya air mata yang mewakili perasaannya. Ia tidak mampu mengatakan apa pun lagi. apa yang terjadi hari itu sungguh sesuatu yang begitu buruk. Sehingga ia mengambil keputusan yang menyakitkan untuknya.

"Kamu memilih pergi tanpa mengatakan apa pun padaku"

"Kita tidak perlu membahasnya lagi" Yoona menyeka air matanya, ia kembali menatap keluar jendela. Darren tertidur, ia tidak ingin mengganggu tidur putranya dengan pertengkaran yang tidak berarti lagi.

***

Perjalanan 14 jam berakhir dan tidak ada satu pun dari mereka yang membuka suara sejak pembicaraan terakhir. Chanyeol dan Sehun menjemput mereka di airport, melihat hyungnya berhasil membawa kakak iparnya kembali, ia sungguh bahagia.

"Keponakanku imut sekali, kenapa kamu menyembunyikannya begitu lama yoong" ujar Sehun saat melihat Darren

"Noona, aku bantuin bawain tasmu" ujar Chanyeol, ia melihat Yoona membawa begitu banyak barang dan masih harus menggendong putranya. Ia pun mengambil barang yang berada di tangan Yoona.

"Kalian pulanglah, aku akan langsung ke kantor" ujar Siwon setelah Sehun mengambil alih koper milik mereka.

"Dia kenapa?" tanya Sehun setelah Siwon berjalan meninggalkan mereka.

"Apa kamu tidak sadar mereka tengah bertengkar, jika tidak mana mungkin noonaku membawa semua barangnya sendiri" ujar Chanyeol

"ckckckckc, kekanak-kanakan sendiri" ujar Sehun

"Aku ingin pulang ke rumah appa" ujar Yoona

"Tidak, kamu harus pulang ke tempat suamimu" ujar Sehun dan Chanyeol mengangguk

***

Yoona tiba di apartement mereka dan disambut oleh Daniel, Daniel baru saja membantu aunty Soojungnya membuat masakan untuk Yoona.

"Mom, I miss You so much" Daniel memeluk Yoona saat melihat mommynya

"Nado baby" Yoona berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Daniel dan memeluknya

"Mom, adik baby akan terjepit jika mommy memelukku begitu" ujarnya dan ia melepaskan pelukanku kemudian ia mencium adiknya.

"Hy baby, aku hyungmu. Kamu harus memanggilku hyung, ok?" ia berbicara dengan Darren yang sedang menatapnya, "Aku menyayangimu baby"

"Daniel cuci tangan dulu, lalu kita makan" ujar Soojung "Eonni, ayo makan. Daniel yang memikirkan semua masakan ini dan putra eonni yang membantuku menyiapkannya"

"Seharusnya kalian tidak perlu repot-repot" ujar Yoona

"Aku pernah merasakan tinggal di tempat lain eonni, pasti akan merindukan masakan korea. Jadi aku sengaja membuat makanan untuk eonni, mungkin saja rasanya tidak akan seenak masakan eommaku" ujar Soojung

"gomawo sudah memasak untukku" ujar Yoona "Perutmu sudah begitu besar jangan kelelahan"

"Ne"

***

Siwon pulang cukup malam, Yoona tertidur di antara 2 putranya. Semua kelelahannya hilang seketika ketika melihat tiga orang yang ia cintai berada di kamarnya. Hanya saja hubungannya dengan istrinya masih belum begitu baik.

"Aku mencintaimu" gumamnya

Yoona belum begitu lelap, ia menyadari kehadiran suaminya. Ia hanya tidak ingin membuka mata kemudia mereka bertengkar lagi.

Paginya ia menyiapkan sarapan untuk Daniel dan Siwon, saat ia sedang menata meja. Siwon keluar sambil berbicara di telepon.

"Aku tidak menginginkan dia menjadi sekretarisku, kamu bisa memecatnya atau memutasinya ke cabang lain. Asalkan aku tidak melihat wajahnya lagi" ujar Siwon, Yoona yakin ia sedang berbicara dengan Kyuhyun "Carikan aku pengganti yang lebih baik, jika tidak ada maka kamu yang harus menggantikannya"

Sejak Yoona tidak menjadi sekretarisnya lagi, ia tidak pernah memakai jasa sekretaris lagi dan Cho Kyuhyun yang menggantikannya. Hanya saja saat istri Kyuhyun menggandung anak kedua mereka, wanita itu begitu rewel dan Kyuhyun sering cuti. Siwon terpaksa mempekerjakan sekretaris yang baru mau dipecatnya ini.

Yoona membawakannya secangkir kopi,

"Sejak tidak ada kamu di kantor, tidak ada yang cocok menjadi sekretarisku" ujar Siwon

"Bukankah sekretarismu ini bekerja dengan baik, kenapa memecatnya?"

"Jika hanya untuk menghancurkan keluargaku, untuk apa aku mempertahankannya" ujar Siwon dan Yoona terdiam, "Masih tidak mau mengatakannya?"

Yoona masih dalam mode silent. Ia menatap Siwon,

"Jadi benar kamu datang siang itu dan ia mengatakan sesuatu padamu?" tanya Siwon, ia masih begitu sabar menanti jawaban Yoona "Aku tidak akan melepaskan siapa pun yang menyakitimu Yoong"

Yoona berjalan meninggalkan Siwon

"Aku akan menunggu kamu mengatakannya padaku,," ujar Siwon






TBC

Stay With MeWhere stories live. Discover now