After the Concert

2.3K 362 24
                                    

"Sampai jumpa, Yunho." Manajer Yunho melambaikan tangan pada Yunho begitu ia keluar dari mobil yang mengantarkannya pulang setelah merampungkan konser TVXQ hari pertama.

"Sampai jumpa, Hyung," balas Yunho dengan wajah kelelahan. Tak lupa ia juga melambaikan tangan pada manajer dan juga Changmin yang duduk di belakang. "Sampai jumpa, Changmin-ah." Changmin membalas seadanya dengan kepala terkulai lemas di kursi penumpang.

Begitu mobil yang mengantarnya menghilang dari pandangannya, Yunho berjalan memasuki gedung apartemennya dan memasuki lift sambil terkantuk-kantuk.

Keluar dari lift, ia berjalan lemas menuju pintu unit apartemennya.

"Aku pulang," ucapnya.

Yunho mengangkat sebelah alisnya sewaktu ia melihat ada sepatu lain yang berdiri rapi tepat di depan pintunya. Ia hapal betul sepatu itu milik siapa, kalau tidak ia tidak akan menyimpulkan sebuah senyum.

Yunho mendengar suara langkah kaki menghampirinya dan dengan jantung berdebar ia menunggu seseorang yang masuk apartemennya.

"Yunho-yah! Kau sudah pulang? Bagaimana konsernya? Aku baru saja pulang dari Jep---"

Yunho memotong ucapan pria itu dengan memeluknya sangat erat. Namja tampan itu menghidu aroma tubuh pria manis yang selalu membuatnya nyaman dan rindu itu.

"Jaejoong-ah," ucap Yunho menggumamkan nama namja cantik tersebut. Seketika penatnya hilang saat melihat Jaejoong menyambutnya dengan senyuman.

"Kau pasti lelah," balas Jaejoong sambil membelai kepala Yunho.

Yunho melepaskan pelukannya dan mengangguk dengan ekspresi lucu sebelum ia kembali bergelayut manja pada pria yang tidak lain kekasihnya itu.

"Aku lapar, buatkan aku makan, yah?"

Jaejoong terkekeh. "Sudah kubuatkan samgyetang, mandi dulu baru makan."

Aahh Jaejoongienya benar-benar sanagt mengerti dirinya. Ia memang tidak salah memilih kekasih.

Dengan berat, Yunho melepaskan pelukannya. Ia menatap Jaejoong intens, membuat si manis itu bingung.

"Wae?"

Alih-alih jawaban yang Jaejoong dengar, malah sebuah kecupan di bibir yang ia dapatkan.

"Aku senang melihatmu di sini," ujar Yunho sebelum kembali mengecup bibir Jaejoong dan juga seluruh wajahnya, membuat pria manis itu tertawa geli.

"Aku juga. Aku merindukanmu," kali ini Jaejoong yang bergerak untuk mencium bibir Yunho.

Yunho menerima dengan baik bibir yang selalu menjadi candunya itu. Mencium bibir Jaejoong terbukti mampu mengendurkan otot-otot Yunho yang tegang.

Sekian menit mereka berciuman, saling melumat, menyesap, dan bertukar saliva, Jaejoong terpaksa menyudahi kegiatan menyenangkan mereka.

"Kau harus mandi," ucap Jaejoong sambil menjawil hidung Yunho.

"Apa aku bau?" kata Yunho mengendus bau tubuhnya sendiri.

Jaejoong menggeleng. "Tidak. Aku selalu suka bau tubuhmu," bisik Jaejoong menggoda. "Tapi mandi air hangat akan membuatmu rileks, kau juga harus makan." Jaejoong berkata sambil mengelus wajah letih Yunho lalu kembali mengecup bibir berbentuk hati itu.

"Baiklah." Yunho memasuki kamar mandinya dengan lesu sementara Jaejoong menyiapkan makan di meja sambil menunggu kekasihnya selesai mandi.

.

.

.

Usai membuat perut mereka kenyang, Yunho dan Jaejoong menikmati waktu santai mereka di sofa sambil memonton televisi.

Yunjae AnthologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang