Love 5 : SOULMATE Part 2.2 (END)

1.2K 134 30
                                    


SOULMATE

Part 2.2

All Arthit PoV

"Jadi hari ini kita akan pergi kemana?" tanya Kongphob.

Oke, sekarang aku tak mengerti mengapa aku dan dia harus pergi bersama-sama.

"Jadi, hari inipun kita mau pergi bersama-sama?" tanyaku. Kongphob menoleh padaku.

"Lho? Jadi kau tak ingin pergi bersamaku?"

"Bukan begitu, tapi jika kita bersama-sama aku tak yakin kau akan mendapat inspirasimu dan aku mendapat belahan jiwaku"

"Bukankah kau sendiri yang bilang bahwa kita akan mencari sama-sama?" aku terdiam mendengar ucapannya.

"Ah, kau ini terlalu banyak diam, ayo kita berangkat saja" ujarnya dan kemudian menarik tanganku. Akupun pasrah saja di bawa olehnya.

"Kongphob, apa tak ada tempat lain lagi selain tempat ini untuk kita kunjungi?" tanyaku. Kini kami kembali berada di Arc de Triomple.

"Bukan begitu, aku hanya ingin kesini saja. Kemarin kita hanya sebentar berada di sini. Karena kau tiba-tiba kelaparan. Lagipula bukankah kau ingin melihat pemandangan ini bersama-...." ia menoleh padaku yang sedang memandangnya. Ia tak meneruskan ucapannya.

"Bersama siapa?" tanyaku.

"Tidak, lupakan. Lihat, aku kan sudah membawa buku sketsaku dan peralatan melukisku"

"Lalu?"

"Aku ingin mencoba melukis pemandangan di sini" ujarnya. Aku langsung tersenyum.

"Baiklah kalau begitu. Lagipula aku tak pernah melihatmu melukis"

"Ah, aku tak mau di perhatikan olehmu"

"Aish, siapa juga yang akan memperhatikanmu"

"Tadi kau bilang kau tak pernah melihatku melukis. Berarti kau akan melihatku melukiskan?"

Aku menghela napas.

"Terserahmu sajalah, aku tak akan memperhatikanmu" ujarku lalu beranjak dari tempat dudukku. Aku meninggalkan Kongphob yang kini mulai berkutat dengan buku sketsanya dan peralatan lukisnya. Aku hanya memperhatikan dari jauh. Sungguh Kongphob terlihat menawan saat matanya menatap dengan serius ke seluruh penjuru tempat ini. Dia terlihat seperti pelukis profesional. Aku tersenyum melihatnya. Aku duduk di bangku yang agak jauh darinya, tapi dalam posisiku, aku masih bisa melihat wajahnya yang serius itu.

Lalu kuedarkan pandanganku ke arah yang lain. Ah, angin di sini masih terasa sejuk persis seperti hari kemarin. Aku memejamkan mataku, merasakan angin yang sejuk itu. Dan tak lama kantuk menghampiriku. Mataku terasa berat, suara-suara di sekelilingku mulai tak terdengar. Dan akupun tertidur.

"Phii, P'Arthit, bangun!" seseorang membangunkanku. Mataku mulai terbuka. Aku melihat wajah yang sangat dekat dengan wajahku.

'Ah wajah tampan ini' batinku. Aku tersenyum. Ia terlihat mengernyitkan alisnya bingung.

"Kau tidak tiba-tiba gila kan setelah bangun tidur?" tanyanya.

'Ah nada yang menyebalkan ini' batinku lagi. Dan aku kembali tersenyum.

"Sungguh Phii, katakan padaku bahwa kau baik-baik saja" kali ini terdengar nada khawatir dari perkataannya. Aku masih terdiam, mengumpulkan nyawaku.

"Phii bangun" ujarnya dengan menggoyang-goyangkan tubuhku.

PLAK

Satu pukulan mengenai kepalanya. Pukulan dariku.

Love's Way (Oneshoot/Twoshoot PERAYA/KONGTHIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora