Love 1 : Miracle In December

2.9K 176 31
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keajaiban adalah awal dari sebuah kisah cinta
Walau kita tahu jika terkadang cinta itu beda tipis dengan dosa

ChikcenKID's Present

Miracle In December

All Krist PoV

Pertama kali aku melihatnya, saat berumur belasan tahun. Dan itu adalah beberapa tahun yang lalu, karena saat ini aku sudah berumur kepala 2. Di sebuah gereja yang sering aku kunjungi untuk beribadah.

Aku selalu ingin tahu dan penasaran segala apapun tentangnya. Aku selalu ingin tahu siapa namanya. Ia selalu datang dengan keluarganya, Ma dan Phonya. Sepertinya ia anak tunggal.

Garis wajahnya yang tegas, matanya yang tajam, seta bibirnya yang tipis itu selalu membuatku terpesona akan ciptaan Tuhan yang begitu menawan.

Ia lelaki tampan dan menawan. Yang selalu terlihat tenang dan impresif karena dia lelaki di usia pacaran. Yang biasanya datang ke Gereja dengan pacar, atau kalau tidak mempunyai pacar itu biasanya datang dengan teman-temannya. Tetapi dia tidak, dia selalu bersama keluarganya. Ma dan Phonya.

Aku sangat hapal, mereka selalu menempati bangku yang sama di balkon, bangku depan paling barat. Akupun selalu duduk tak jauh dari dirinya, karena selalu ingin melihat lelaki tampan itu. Sepertinya ia lelaki yang taat. Terbukti selalu mengikuti jalannya do'a, dan selalu memejamkan matanya yang beberapa belas menit lamanya. Di saat ia asyik berdo'a, aku tak ikut berdo'a karena jelas itu adalah kesempatan untukku agar bisa lebih lama memandang wajahnya tanpa ketahuan karena ia memejamkan matanya. Itu adalah sikap nakal yang manis, setelahnya aku meminta maaf kepada Tuhan. Tapi minggu depannya aku masih mengulanginya lagi.

Aku tahu mengenai Ma dan Phonya. Yang kudengar Manya itu bekerja di sebuah klinik Rumah Sakit sebagai perawat, dan Phonya adalah seorang Dokter. Itu yang kutahu karena banyak orang yang membicarakan mereka. Perawat yang cantik dan Dokter yang tampan. Sayangnya aku tak pernah mengetahui informasi mengenai anaknya. Dan begitu pula dengan namanya. Aku tak pernah mengetahui namanya. Mungkin karena ia jarang bergaul dengan orang-orang di Gereja kami.

Aku benar-benar penasaran dengan lelaki itu. Pernah suatu waktu aku nekat dengan menyelundup ke kantor gereja di luar jam kerja. Demi mengakses apa yang disebut sebagai Buku Induk. Buku itu mencantumkan nama-nama warga gereja, berikut nama-nama keluarganya. Nama Pho dan Manya kutemukan, tapi nihil, nama anak tampannya tidak kutemukan.

Aku sudah hampir menyerah, dan sejak saat itu jarang sekali kutemukan ia di Gereja kami setiap beribadah. Mungkin ia kuliah di luar kota kami. Tapi tiba-tiba keajaiban datang menghampiriku pada saat Malam Natal kemarin. Di ujung khotbah yang klise dan membosankan, aku tiba-tiba tersenyum. Aku baru menyadari kalau dia ada. Berdiri di depan altar dengan memakai kemeja warna hitam di padu dengan dasi berwarna abu-abu. Ia tersenyum agak kaku, mungkin ia gugup. Karena ia akan melakukan sesuatu yang sakral, yang dilakukan satu kali seumur hidup. Dia menerima baptis di malam itu.

Love's Way (Oneshoot/Twoshoot PERAYA/KONGTHIT)Where stories live. Discover now