Mitsuki Secret (2)

1.7K 89 1
                                    


"sebenarnya.." gumam wanita pirang berkucir 2 itu pelan tapi gak jadi karena wanita berambut hitam pendek terlalu serius menatapnya.

"sebenarnya apa?" tanya Shizune penasaran.

Temari menghela nafas kasar dan menatap Shizune.
"sebenarnya saat aku di hawaii, aku sudah mengetahui kalau Mitsuki-kun adalah hasil percobaan uncle Orochimaru.. anda tahu bukan ilmuwan bernama Orochimaru?" jelas Temari sambil bertanya.

"ah!aku tahu rekan kerja Tsunade-sama! kudengar ada ledakan di labotariumnya di Hawaii? bukannya dia sudah meninggal disana?" balas Shizune karena dia sangat mengenal rekan kerja Tsunade.

"hm, uncle sudah meninggal.." jawab Temari sedikit sedih.

"saya turut berduka dengan berita itu.."

"yah, Mitsuki-kun adalah hasil percobaan aneh yang dibuat oleh uncle, dengan menggunakan inti sel telur, lalu dibuahi dengan sel kulit uncle." jelas Temari lagi.

"dengan kata lain Mitsuki-kun adalah manusia buatan secara kloning yang dibuat oleh uncle" lanjutnya membuat Shizune kaget sekali.

Shizune menutup mulutnya, "benarkah itu? Mitsuki adalah makhluk buatan?"

"ya.. memang benar, dari umur 4 tahun Mitsuki-kun tidak memiliki ibu jadi saat aku disana untuk berkunjung bersama Tsunade-san malah Mitsuki-kun memelukku dan memanggilku kaa-chan.." jelas Temari sedikit tersenyum mengingat hari itu.

.
.
.

Flashback.

di laboratorium orichimaru,hawaii

seorang wanita berambut pirang berumur 50-an yang berpakaian serba putih seperti dokter dengan ditemani wanita muda yang juga berambut pirang dan berpakaian gaun sopan berwarna biru sedang berjalan di ruangan yang lumayan sepi dan remang remang.

"kau tak perlu takut Temari.. memang dia pedofil tapi dia tak akan melukaimu" kata Tsunade sedikit bercanda.
"aku baik baik saja.." jawab Temari sedikit tenang mendengar ucapan Rsunade. jujur, dia sangat asing dengan laboratorium ini.

Tsunade membuka pintu ruangan berwarna perak dan ada beberapa orang yang disana.

"bagaimana?" tanya Tsunade menatap Orochimaru.
"khu..khu.. kami berhasil Tsunade.. kami sudah mengeluarkannya, ini dia.." jawab Orochimaru memperlihatkan anak kecil berusia 3 tahun yang berambut biru dan bermata kuning.

anak kecil itu melihat Tsunade dengan binggung lalu menggelengkan kepalanya.
tapi saat menatap Temari, dia langsung turun dari ranjang dan berlari menuju Temari.

"ma..ma.." anak kecil itu menarik gaun biru Temari.
Temari kaget sekali, "aku bukan mamamu dik.." ujarnya mengelus rambut biru anak itu.

anak kecil itu menunduk, Tsunade melihat peristiwa itu sempat terkejut.
"jadi.. dia lebih cepat pintar dari anak seusianya?" tanya Tsunade pada Orochimaru.

"hm..nama anak itu siapa?" lanjutnya bertanya lagi.

"begitulah..namanya Mitsuki.."jelas Orochimaru, "Temari..lebih baik kau menjadi ibu asuhnya.."
"aku? kenapa harus aku?" tanya Temari.

"ya, itu ide yang bagus.. anak ini tidak punya ibu..karena dia dari hasil penelitian.. kalau kau menjadi ibunya, dia akan merasakan rasanya menjadi manusia sepantasnya" jelas Tsunade setuju dengan perkataan Orochimaru.

"t-tapi.." Temari masih ragu dengan keputusan 2 orang yang dihormatinya ini.

tangan anak kecil bernama Mitsuki ini memegang tangannya.
"ma..ma.."

Tsunade sedikit terkekeh, "Mitsuki saja memanggilmu mama! sudahlah Temari.. terima saja.." kata Tsunade

Temari hanya bisa pasrah, "baiklah.. aku akan menjadi ibunya.."
"nah Mitsuki..panggil aku kaa-chan.."
"ma..kaa-kaa-chan.." balas Mitsuki dengan agak gagap lalu memeluk Temari dengan erat.

flashback end

"jadi begitu.." gumam Shizune sedikit mengerti.
"makanya setiap kali selesai makan, Mitsuki harus meminum obat yang selalu dibawanya.. tapi hari ini dia lupa meminumnya.." jelas Temari.

"mungkin ada sesuatu yang mendadak.."
"ya..kami berharap kejadian hari ini tak akan terulang lagi di masa yang akan datang.."

"wakatta.." balas Shizune.
"aku akan membawa Mitsuki pulang untuk sementara.." jelas Temari.
"baiklah..aku akan membuat surat izinnya"

Temari membangunkan Mitsuki, "hm..kaa-chan..kenapa aku disini?" tanya Mitsuki mengusap matanya.

"kau tadi pingsan.. jadi aku datang kemari.. ayo kita pulang!" jawab Temari.
"kenapa harus pulang kaa-chan? kan aku baru satu hari sekolah di sini.."

"kau lagi sakit mitsuki.. pulanglah.. nanti ibumu khawatir.. lihat ibumu yang kehujanan.." jelas Shizune menjelaskan pada Mitsuki.

Mitsuki melihat keadaan Temari yang basah kuyup, wajahnya menjadi sedih.
"gomen nee.. kaa-chan.. ayo kita pulang.." balas Mitsuki merasa bersalah.
'karena aku.. kaa-chan jadi basah kuyup..'

"daijobu.. Shizune-san.. kami permisi.. Mitsuki beri salam sama Shizune-sensei.."

"haì! sensei..arigato!" ujar Mitsuki membawa tas yang tadi dibawakan oleh Boruto dkk sebelumnya.

"kami permisi ya.." ujar Temari memegang payung dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang tangan Mitsuki.

"hati hati di jalan ya!" Shizune mengantar mereka berdua di depan sekolah.

.
.

Dalam perjalanan
sekarang matahari menunjukkan kuasanya pada awan yang mendung dengan ditemani air hujan membuat orang yang di sekitar menjadi lebih aktif dari aktivitas yang ditunda oleh mereka.

Temari bisa bernafas lega, dia ingin menutupi payung berwarna birunya.

"Mitsuki.. lain kali jangan begitu lagi ya.. kau membuatku sangat khawatir.." ujar Temari menutupi payungnya.
"haí kaa-chan..tak akan kuulangi lagi.." jawab Mitsuki dengan patuh.

mereka berjalan dengan hening, Mitsuki terdiam pelan karena takut kalau ibu angkatnya marah.

"tadi belajar apa? apa kau punya teman?" tanya Temari mengubah topik.
mitsuki menatap temari, "belajar matematika oleh Shino-sensei! ternyata itu sudah kupelajari dari sekolah sebelumnya!"

"terus aku punya banyak teman yang sifatnya beragam!"
Temari tersenyum,"terus..?"

"di kelasku ada anak lelaki,  dia aneh sekali.. matanya mirip kaa-chan loh! tajam dan gelap seperti kaa-chan. tapi dia penyendiri.." jelas Mitsuki.

"sepertiku?dan dia penyendiri? kenapa?" tanya Temari sedikit tertarik pada anak yang diceritakan oleh mitsuki.

"ya! namanya Nara Shikadai, aku dengar dia tidak punya ibu jadi dia dijauhi oleh teman sekelasnya kecuali Boruto, Sarada, Inojin dan Chouchou!" lanjut Mitsuki.

"kasihan..a ku berharap kau jangan menjauhinya ya Mitsuki..kau harus berteman dengan siapa saja tanpa melihat latar belakangnya. ingat kata pepatah 'jangan melihat sampulnya saja sebelum melihat isinya' kau paham kan?" jelas Temari memberi nasehat pada Mitsuki.

Temari tidak menyangka di konoha juga ada pembullyan. dia harus menasehati anak angkatnya tersebut menjadi anak baik.

"iya kaa-chan! aku paham!" jawab Mitsuki mengerti dengan nasehat temari, lagipula dia tak berpikiran sempit.
"bagaimana kalau kita makan es krim dulu baru pulang?" ujar Temari saat melihat ada toko es krim.

"yatta!aku mau rasa coklat! ayo kaa-chan!" senang Mitsuki menarik temari ke dalam toko tersebut.

Bersambung..
995 kata

gomenasai karena telat update karena masih sibuk dan pikiran lagi buntu.
berharap bisa melanjutkannya kalau sempat ya.

arigato bagi reader yang membaca cerita ini! arigato gozaimasta!

see you next chapter!

😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄

IS THAT YOUR,MOM?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang