"HAHAHAHA... ASTAGAA... APAKAH KAU ITU BENERAN SEORANG GURU?!?!?! HAHAHAHA... KALO KAMU BENERAN GURU KOK GAK BISA MENGKONTROL SIHIR SENDIRI SIH?!?!?! HAHAHAHAHA... KONTROL SIHIR AJA BELUM BISA.. APALAGI NGAJARIN MURID MURID..HAHAHAHA" Tawa bercampur sindiran dari Cyln yang akhirnya ledak sebab tak bisa menahan gejolak untuk tertawa dan menyindir.

"Pfft... Dasar guru banyak ngomong.. Silahkan Mr. Jeffy membuktikan jika anda itu emang guru.. Hahahaha.. Kalo anda itu guru, seharusnya anda bisa mengontrol sihir anda sendiri dong.. Hahahaha... Untuk seorang guru.. Anda sangatlah payah...  hahhaha" Ledak tawa Mery juga sambil menekankan kata 'payah'.

"Saya tidak yakin untuk menghormati anda jika anda tak bisa mengontrol sihir sendiri. Bahkan kami para murid pun bisa mengontrol sihir. Sedangkan anda seorang guru, tetapi tidak bia mengontrol... Sungguh memalukan" Kata Lisa yang langsung menjadi perhatian seisi Aula.

"Apa?" Tanya Lisa yang merasa sirih karna dilihatin terus.

"Hahaha.. Sekali kamu ngomong panjang lebar.. Kamu langsung ngeluarin kata kata mematikan ya.. Hahahaha" Tawa Cyln yang sedikit terkejut dengan kata kata Lisa.

"Hahaha.. Iya.. Cyln benar... Sakalinya kamu berkata  panjang kali lebar.. Kamu langsung mengeluarkan kata kata pedas.. Hahhaha..." Sambung Mery yang juga sedikit terkejut dengan ungkapan Lisa.

"Loh.. Emang bener kan yang aku omongin" Ucap Lisa tak mau kalah.

"Hahaha.. iya iya.. Kami nyerah deh, adu mulut sama kamu pasti kami kalah" Kompak Mery dan Cyln yang masih sedikit terkekeh.

Salah satu guru dari ke-4 yang berdiri di panggung Aula pun turun tangan untuk menghentikan aksi yang terjadi oleh Mr. Jeffy.

"Hah.. Mohon kalian bertiga menjaga ucapan kalian tadi, karena kami para guru dari FA sangatlah kuat dan sampai sekarang tidak ada monster yang menyerang warga karena ada kami... Para guru FA" Kata pria itu.

"Bodo" Ucap mereka bertiga serempak.
"Dasar kalian in-" Belum selesai Guru pria itu berkata. Lisa langsung memotong dan

"Sepertinya anda harus membantu Jeffy deh.. Sepertinya dia lebih membutuhkan bantuan..pfft" Ledek Lisa sambil menahan tawanya itu.

"Astaga Lisaaa... Kenapa kamu manggil 'makhluk itu' dengan 'Jeffy' kita kan harus menghormati orang" Ucap Cyln yang sebenarnya sebuah ledekan.

"Astaga Cyln.. Apakah kau tidak mengerti...
Lisa seperti itu karena 'parasit itu' tidak pantas untuk dihormati.. Bahkan dia tidak bisa mengontrol sihirnya yang merupakan hal datar" Remeh Mery yang langsung dibalas anggukan mantab dari Lisa.

"Aishh... Aku sampai lupa, makasih ya kalian udah kasi tau ke aku kalo 'makhluk itu' gak pantes dihormati" Ucap Cyln sok lupa sambil menepuk pelan jidatnya.

"HAHAHAHAHA" Tawa mereka bertiga karena telah meremehkan guru guru yang ada di FA.

"Kalian bisa berhenti tertawa?" Tanya seseorang dari belakang mereka bertiga.

"Tidak!" Kompak mereka bertiga sambil membalikkan badan mereka.

"Dan juga siapa yang kalian maksud sebagai 'makhluk itu' dan 'parasit itu' hah?" Tanya Mr. Jeffy sambil memberi senyum yang membuat orang orang takut karna hawanya berubah seketika. Tapi tidak untuk mereka bertiga.

"Ah.. Satu hal lagi... Berani sekali kamu memanggil saya dengan Jeffy langsung tanpa menggunakan Mr" Lanjut Mr. Jeffy sambil menunjuk Lisa.

"Tentu saja yang kami maksud itu anda.. Hahhahaa" Kompak Mery dan Cyln yang masih tertawa tak henti henti.

"Saya emang berani" Lanjut Lisa sambil memasang ekspresi datar dan dingin.

"Dasar kalian in-" Belum selesai Mr. Jeffy mengatakan.. Langsung dipotong oleh Cyln.

"Oiya.. Kok bisa turun sih? Kamu kasih mantra yang lemah ya Mer?" Selidik Cyln yang merasa bingung.

"Enak aja... Gak mungkinlah aku kasi mantra yang lemah... Tu mantra yang no.23 tauk" Nyolot Mery yang tak mau kalah.

"Hah?! Yang no.23?! Gak boong kan?!?!" Tanya Cyln tak percaya.

"Iyalah.. Aku aja bingung kok bisanya 'dia' lepas dari mantra ku" Yakin Mery.

"Oi..oi..oi... Kalian ngacangin saya ya? Saya lagi ngomong juga kalian potong seenak jidat" Kesal Mr. Jeffy yang masih bisa dikontrol.

"Brisik" Ucap Lisa dengan datar tanpa menghiraukan ucapan Mr. Jeffy.

Merekapun berdebat tanpa sadar bahwa seluruh orang yang ada di Aula sedang memperhatikan mereka dengan seksama sambil mendengarkan percakapan mereka dengan serius. ^lebih tepatnya sih gak mau motong pembicaraan... Kan pada sayang nyawa^

Akhirnya pun perdebatan dihentikan oleh Lisa karena ia sudah merasa mual karena telinganya tidak kuat menahan suara perdebatan yang tak kunjung berhenti. ^Lisa selalu pakai headset kemana mana biar suara nya gak gitu kedengeran, yang tau cuma Mery sama Cyln yang lain pada gak tau.. Mereka pikir karena buat gaya gaya doang^

#SKIP

Setelah perdebatan tak berfaedah itu selesai. Para guru dari FA pun menjelaskan bahwa mereka akan mengadakan pertandingan untuk murid murid yang sekolah disini dan yang menang akan dipilih sebagai murid terpilih dan dapat masuk dan belajar di FA. Dan mereka juga bilang bahwa hanya 7 murid saja yang dapat menerima beasiswa. Jadi otomatis pemenang dari pertandingannya itu dari ranking 1-7.

Pertandingannya pun di selenggarakan hari ini tanpa ada persiapan dari murid murid untuk melatih mereka agar dapat menghadapi segala macam situasi tanpa persiapan. Pertarungannya pun disesuaikan dengan standar kekuatan kita.

Para murid diberi kesempatan untuk melatih diri selama 1 jam lalu para murid akan dipanggil secara acak.

♡TBC♡

KOMEN KOMEN
PILIH SUARA YA
BACA TERUSS
1 MALAM 2 CHAPTER LOL
BARU BUAT HEHEHE
TINGGALKAN KOMEN KOMEN
BIARKAN JEJAK KALIAN MEMBEKAS DI WATTPAD INI...WKWKWK

SILAHKAN TUNGGU CHP SELANJUTNYA, IKUTI TERUS CHPT NYAA, LIKE DEH
KOMEN SKALIAN YAA
KRITIK DAN SARAN
BARU BUAT JADI MASIH AMATIR
HAHAHAHA
MASIH BELAJAR JADI KALO ADA KESALAN KATA KATA MOHON MAAF

CRITANYA KURANG ASIK? APA ASIK?
MENARIK? GREGET?
HAHAHA
KASI MASUKAN LANJUTAN CRITANYA GIMANA YAA
BIAR AKU BISA DAPET REFRENSI DARI KALIAN...WKWKWK

TERIMA KASIH BUAT READER YANG MAU BACA CRITA
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
BYEE
THX

♡1428♡ WORDS




Frontyius AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang