03

297 60 7
                                    

Jihoon menoleh, "Maaf, saya sudah memilih kemeja yang ini, silahkan anda...."

Kedua matanya menatap sosok gadis yang berada tepat di hadapannya dengan tatapan sangat terkejut. Bahkan Jihoon sampai tak mampu melanjutkan ucapannya lagi, gadis itu... membuatnya bungkam seribu bahasa.

Seseorang yang selalu ia nantikan selama dua tahun terakhir, yang membuat hidupnya menjadi kacau, yang membuat hari-harinya menjadi suram.

Sesosok gadis yang berhasil mengacaukan hati Jihoon, membuat pria itu merindu setengah mati.

Gadis itu... Minatozaki Sana. Kini berdiri tepat di hadapannya.

Jihoon tercekat, memandangi wajah Sana dengan tatapan terkejut, rindu dan... kecewa.

"Sana...," Lirihnya.

Gadis itu menelan salivanya gugup, ia tidak tahu harus bertindak seperti apa dalam kondisi ini.

Jujur, hatinya belum siap untuk kembali bertemu dengan Jihoon. Sana pun merasa begitu terkejut sama halnya seperti Jihoon, dia benar-benar merasa belum siap untuk segalanya.

"Ji... Jihoon? Ka... kamu kok ada di sini--"

"Ke mana aja kamu selama ini? Kamu lupain semua tentang kita, kamu tinggalin aku tanpa kabar. Kenapa, San?"

Sana menunduk, ia tak berani menatap Jihoon yang terlihat begitu kecewa padanya, "Aku... nggak bisa nyeritain semuanya secara langsung ke kamu, Hoon. Maafin aku."

"Aku nggak butuh maaf dari kamu, San," Ujar Jihoon.

Sana mendongakkan kepalanya, "Cuma kata itu yang bisa aku ucap--"

"Apa hubungan kita selama ini nggak penting di mata kamu, San? Sebenernya kamu itu nganggep aku apa sih?"

"Nggak, Jihoon. Bukan gitu--"










"Sana?!"

Mina datang ke arah mereka dengan terburu-buru. Wajah panik dan ketakutan sudah terpancar jelas dalam raut wajah gadis itu.

Sana dan Jihoon pun menoleh ke arah Mina yang masih mengatur napasnya.

"Mina...."

Mina menatap Sana dengan tatapan cukup tegas, berusaha untuk menyembunyikan ketakutannya, "Sana, kamu udah balik?"

"Seperti yang kamu liat, sekarang aku di sini. Aku udah semb--"

"Kenapa sih kamu tega banget, San?! Kenapa waktu dulu kamu ninggalin Jihoon demi pria lain?! Apasih kurangnya Jihoon?!" Mina memulai dramanya untuk berusaha membuat Jihoon makin yakin dengan ucapannya.

Sana mengernyit bingung, "Hah? A... apa maksud kamu, Min? Aku ninggalin Jihoon... demi pria lain? Kamu sendiri kan udah tau kalau--"

"San! Aku ini emang sahabat kamu, tapi maaf... aku nggak bisa jaga rahasia kamu yang tega nyelingkuhin Jihoon. Kamu itu wanita paling nggak bersyukur, San!" Ujar Mina yang selalu memotong ucapan Sana.

"Mina, maksud kamu apa sih? Aku nggak mungkin nyelingkuhin Jihoon, kamu kan udah tau... dan masalah surat--"

"Maaf, San. Aku nggak bisa nyembunyiin aib kamu lagi, aku nggak mau Jihoon jadi korban kamu selanjutnya."

Plaakk

Sebuah tamparan cukup keras baru saja di layangkan Sana kepada sahabatnya itu.

Ia sangat kecewa kepada Mina yang tega memfitnahnya.

Seseorang yang begitu ia percaya, kini berbalik menusuknya.

Sahabat macam apa Mina ini?!

Dulu memang Sana menyerahkan Jihoon kepada Mina, tapi bukan berarti Mina bisa seenak hati melakukan sesuatu yang bisa membuat Jihoon membencinya.

You Lost Me✔(TAMAT)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant