01

380 62 8
                                    

Tepat setelah dua tahun Sana pergi dari kehidupan Jihoon tanpa pesan atau kabar apapun, membuat pria itu makin hanyut dalam kesedihannya.

Mungkin jika selama ini Mina tidak berada di sampingnya, Jihoon akan merasa depresi, gila, atau hal buruk lain yang mungkin akan menyerang mental Jihoon yang kian terpuruk.

Raganya mungkin berada di sini, namun... jiwanya selalu bersama Sana, Sang kekasih pujaan hatinya.

Mina tidak memberikan surat yang Sana titipkan untuk Jihoon, semuanya ia sembunyikan.

Gadis itu mulai serakah, dia ingin Jihoon selalu berada di sampingnya.

Dalam setiap malam, Mina selalu berdoa agar Sana tidak akan pernah kembali, dan ia tetap bisa bersama dengan Jihoon.

Jahat? Iya, Mina mengakui itu.

Maaf, Sana. Mina harus melupakan semua ikatan persahabatan di antara kalian.

Dia tidak memberikan surat itu, yang malah membuat Jihoon menjadi salah paham tentang kepergian Sana.

Dan... gadis cantik itu juga memfitnah Sana dengan sesuatu yang membuat Jihoon makin merasa kecewa sekaligus marah kepada Sana.

Mina mengatakan bahwa Sana pergi demi pria lain, pria yang lebih kaya, tampan dan mapan di banding Jihoon.

Hati Jihoon berkata Sana tidak akan melakukan hal serendah itu, Sana bukanlah wanita yang mengagungkan uang.

Tapi, Mina adalah sahabat terbaik Sana selama ini. Hampir tidak mungkin Mina berbohong, apalagi sampai menjelek-jelekkan Sana.

Mina itu orang yang jujur dan baik hati, itulah yang Jihoon tahu selama ini.

Bahkan gadis yang menjadi sahabat kekasihnya itu kini berstatus sebagai kekasih Jihoon juga.

Beberapa hari lagi mereka akan merayakan hari jadian mereka yang ke enam bulan.

Namun jika kalian berpikir bahwa Jihoon melupakan Sana setelah memilki Mina, itu salah.

Di hati, jiwa, dan pikirannya hanya tertera satu nama, hanya satu... Minatozaki Sana.

Inilah yang membuat Mina mempunyai berbagai keluhan terhadap Jihoon atas hubungan mereka.

Ketika pergi ke manapun, Jihoon selalu mengingat Sana, bahkan ketika Mina berada di sampingnya.

Siapa yang tidak sakit hati ketika kekasihnya malah menyebut nama orang lain, bahkan saat berada di hadapannya?

.

.

.

"Hoon, udah dua tahun dari kejadian itu. Apa kamu masih nggak bisa ngelupain Sana? Kamu lupa kalo Sana itu pergi ninggalin kamu cuma demi pria lain?" Mina mendengus pelan untuk menahan emosinya.

Jihoon menatap Mina, ia menghela napas pelan, "Aku nggak lupa, Min. Cuma... aku pengen denger dari mulut Sana sendiri. Rasanya... masih sulit untuk percaya sama semua ini."

"Aku nggak pernah ngelarang kamu buat tetep ngasih cinta kamu buat Sana, dan... maafin aku karena tadi udah kelewat emosi. Aku cuma minta sama kamu, tolong fokus sama aku kalau kita lagi kencan. Aku pengen dapet tempat di hati kamu, walaupun cuma sedikit," Ucap Mina sambil memegang lengan Jihoon.

Jihoon tersenyum, "Maafin aku juga, Min. Aku belum bisa ngebagi hati aku buat orang lain, maaf."

"Iya nggak papa, tapi sekarang jangan sebut nama Sana di depan aku, ya? Kalau di belakang aku, terserah deh kamu mau ngomong apapun buat dia." Mina membalas senyuman Jihoon dengan tulus.

Jihoon pun mengangguk dan bangkit dari duduknya, "Aku pulang dulu, ya? Udah mau ujan nih."

"Kamu nggak nganterin aku, Hoon?"

Pria itu tersenyum, "Rumah kamu kan deket, masa iya harus aku anterin?"

"Ih, tapi kan--"

"Jangan manja ya, Min. Kamu kan selama ini cewek yang kuat, cowok-cowok aja pada takut sama kamu." Jihoon terkekeh melihat wajah Mina yang merengut.

Mina mendelik, "Kalo aku kehujanan? Terus sakit, gimana?"

"Ya berobat lah," Sahut Jihoon dengan enteng.

"Ih?! Jihoon mah!"

Jihoon terkekeh sambil mengacak-ngacak rambut Mina pelan, "Iya-iya, ayo aku anterin. Jangan ngambek gitu ah, nanti keburu ujan."

"Nah, gitu dong!"

Keduanya pun pergi dari taman yang berada di dekat kawasan perumahan Mina, memang benar... sebentar lagi akan turun hujan. Tapi itu bukanlah penyebab utama Jihoon ingin segera pulang.

Dalam rintik hujan, ia ingin mengenang Sana. Mengenang gadis itu di dalam setiap tetes yang turun, mengingat kembali segala momen mereka.

Biarkan Jihoon mengenang semua itu.

















TBC
Hallo everyone.

Leave revisi udah up part 2 nya, ada kekurangan typo? Banyak ya?

Maafkanlah diriku ini, gua udah mencoba mengerahkan segala ilmu yang udah gua punya ke work ini.

Mana try out kabupaten lagi tuh;( doakan saya ya manteman.

Minimal 100 besar dari puluhan ribu siswa aja rasanya Alhamdulillah;')



Spesial gif dari Jihoon nih

Spesial gif dari Jihoon nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Lost Me✔(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang