(+) Bonus Chapter

369 43 11
                                    

Kebahagiaan demi kebahagiaan tberus mengalir seiring berjalannya waktu, itulah yang dirasakan oleh Park Jihoon saat ini.

Memiliki seorang istri yang cantik, baik hati dan pengertian, serta dua orang anak yang makin merekatkan hubungan rumah tangga mereka.

Park Jiseo dan Park Hyejin, nama kedua bidadari kecil yang membuat Jihoon makin semangat menjalani hari-harinya.

Pria itu menyusuri pemakaman yang tak jauh dari pusat ibukota, demi mengunjungi sesosok wanita lain yang juga sangat ia cintai, yang tidak akan pernah terlupakan di dalam benaknya.

Ditatap olehnya seurai nama yang tertera pada batu nisan dengan penuh kasih sayang, layaknya sepasang kekasih yang kini melepaskan kerinduan.

Minatozaki Sana, gadis yang menjadi cinta pertamanya.

Jihoon duduk pada salah satu batu yang terdapat di samping makam Sana, dia mengelus-ngelus lembut nisan itu dengan penuh perasaan sembari membersihkan sedikir rerumputan yang mulai tumbuh pada makam gadis itu.

"Halo, San. Gimana keadaan kamu sekarang? Apa udah lebih baik? Apa kamu udah menemukan kebahagiaan  yang sesungguhnya di sana?"

Jihoon menghembuskan napasnya kasar, hatinya menjadi rapuh ketika harus dihadapkan pada kondisi seperti ini.

Mengingat kembali masa lalu... ah, Jihoon tidak mampu melakukannya.

Ia tersenyum tipis. "Sekarang aku udah bahagia sama orang yang kamu pilih buat aku, dia udah ngasih aku dua orang yang cantik-cantik seperti ibunya dan kamu. Terima kasih sudah memilihkan jalan yang terbaik untukku, Mina sekarang sudah menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kami, Jiseo dan Hyejin. Aku tidak mengerti pada skenario Tuhan yang mengatur takdirku sedemikian rupa, kamu dan Mina... dua wanita selain ibuku yang sangat aku cintai hingga saat ini. Aku sudah bahagia dengan kehidupanku sekarang, dan aku berharap... semoga kamu yang akan menjadi takdirku di kehidupan selanjutnya."

Jihoon bangkit dari duduknya, lalu menaburkan bunga yang tadi ia beli di jalan pada makam Sana.

"Kini aku sudah merasakan hidup bersama tujuh bidadari seperti di yang diceritakan dalam dongeng, ibuku, nenekku, bibiku, kedua anakku, Mina... dan kamu. Sekarang semuanya sudah sempurna bagiku, aku izin pamit dulu, ya? Lain waktu... aku akan mengajak Jiseo dan Hyejin untuk mengunjungimu, sampai berjumpa lagi, kesayanganku."

.

.

.

Segala rasa lelah dan penat setelah pulang dari kantor langsung terbayar oleh senyuman manis istrinya yang menunggu Jihoon di depan rumah.

Mina tersenyum sembari menggendong Jiseo dan Hyejin yang terlihat begitu senang melihat kedatangan ayah mereka.

"Papa...." Jiseo meminta turun dan berlari ke arah Jihoon dengan penuh semangat.

Pria itu hanya tersenyum sembari memeluk anak pertamanya itu. "Anak papa ini kangen ya sama papa?"

Jiseo mengangguk polos, dan menatap ayahnya dengan tatapan yang begitu menggemaskan.

Mina menghampiri Jihoon dan masih membawa Hyejin di dalam pangkuannya. "Hoon, hari ini Jiseo ulang tahun loh, kamu nggak lupa kan?"

"Nggak lah, Min. Masa iya ayah tauladan kaya aku gini lupa sama ulang tahun anak sendiri?"

Mina mengulum bibirnya. "Terus kado buat Jiseo mana?"

Jihoon pun mengambil sebuah bingkisan dari mobilnya, lalu ia memberikan bingkisan itu kepada Jiseo.

"Buat anak papa," Ucapnya sembari mencium pipi Jiseo gemas.

Jiseo pun langsung membuka bingkisan dari ayahnya itu, mendapati adanya dua boneka favoritnya di dalam bingkisan itu.

"Bilang apa sama papa?" tanya Mina kepada Jiseo.

"Maaci papa...," Ucap anak yang kini menginjak usia dua tahun itu.

Entah apa yang membuat Mina dapat melahirkan dalam usia kandungan tujuh bulan, selalu saja seperti itu. Dan wanita itupun dapat melahirkan anak yang sehat tanpa ada cacat sedikitpun walaupun mereka lahir premature.

Mina menatap Jihoon yang kini sedang bermain dengan anak-anak mereka, seorang ayah dan suami yang benar-benar penyayang.

Ia bersyukur memiliki mereka bertiga di dalam keluarga kecilnya, memiliki kebahagiaan dunia tiada tara.

Mina tersenyum. "Terima kasih banyak, Sana. Berkat kesempatan yang kamu kasih buat aku, sekarang aku memiliki masa-masa yang sangat berbahagia dengan keluarga kecilku.  Terima kasih telah merestui keluarga kami dari tempatmu di sana, tetaplah berbahagia... semoga kita akan dipertemukan lagi sebagai sepasang sahabat sejati, entah di alam yang berbeda, ataupun di kehidupan yang berbeda, aku menyayangimu Sana-chan."



























END
Akhirnya bonus chapter udah aku upload hehehehe.

Terima kasih buat kalian yang udah mau baca ceritaku ini, maaf jika terdapat beberapa kekurangan yang ada pada cerita ini. Maaf kalo ada typo-typo yang bikin sakit mata wkwkwkwk.

Terimakasih buat support kalian, thank u so much❤

You Lost Me✔(TAMAT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat