Nobody Compares - Potatoniallx

328 21 2
                                    

Duhh, maaf yaa Vaniaa. Aku buatnya pake 'Nobody Compares' bukan yang 'Lego House' soalnya susah aku nyaa.

ENJOY!

---

Vania's PoV

Aku sekarang sudah sebatang kara-oh ralat, untungnya aku punya Bibi Renata yang mau mengurusku. Kalau tidak ada Bibi Renata, mungkin aku sudah ke tempat pengasingan.

Hidupku hanyalah merenung, merenung, dan merenung. Aku tak punya gairah untuk hidup sebenarnya.

"Sayang" sudah pasti itu suara Bibi Renata

"Ya, bi? Ada apa?" aku pun keluar dengan malas-malasnya

"Loh? Emang libur hari ini?"

"Iya bi, hari ini libur" ucapku tersenyum

"Pasti abis nangis ya?"

"Sudah bi, jangan dibahas lagi" aku tersenyum yang lebih lebar lagi

"Yaudah. Bibi tinggal ya" Bibi Renata pun keluar kamarku

Kalian pasti bingung bukan, dimana orangtuaku dan saudaraku?

Jawabannya adalah, mereka semua menjadi korban pembunuhan berantai 5 tahun yang lalu. Jadi, hanya aku dan Bibi Renata saja disini

"VANIA! ADA TEMANMU DIBAWAH!" teriak bibi Renata

Teman? Siapa? Untuk apa dia datang kerumahku?

***

"HAY VANIAAAA!" oh, dia Niall

"Mau apa lagi sih dateng ke sini?" tanyaku ketus

Fyi, dia Niall Horan. Dia teman sekelasku yang senang sekali menggangguku. Mengganggu nya dengan cara menghiburku agar tersenyum

Tapi aku tak suka caranya

"Mau menghiburmu lah, mau ngapain lagi?" ucapnya nyengir

"Kan udah aku bilang, aku ga suka dihibur. Mendingan sekarang kamu pulang deh" tolakku mentah-mentah

"Aku disini punya niat baik, Vania. Kenapa sih, ga di sekolah, ga di rumah, kamu tuh gamau dihibur? Apa salahnya menghibur?" dia masih duduk di sofaku

"Huh, baiklah" aku pun duduk disebelahnya

"Kau tau, aku punya lagu baru untukmu" ucapnya dengan senyum sumringah

"Lagu apa?" tanyaku datar

Dia memang suka membuat lagu, yang berujung membuatnya terkenal se-antero sekolah

"Dengerin ya" dia pun mulai memetikkan gitarnya

**

"You're so pretty, when you cry, when you cry-" dia pun memulai lagunya

Eits? Dia menghinaku ya?

"TUNGGU!" aku menghentikan permainan gitarnya

"Apa?"

"Kau mau menghinaku ya? Masa aku cantik kalo nangis?" tanyaku jutek

"Eh bukannya mau ngeledek. Dengerin dulu ya"

Aku segera beranjak dari sofa dan membentaknya

"KALAU LAGU ITU MEMANG BERCERITA UNTUK MENGHINAKU, LEBIH BAIK KAU PULANG!" aku benar-benar membentaknya

"Eh eh, kok gitu sih Van?"

"PULANGLAH!" aku membentaknya pas di wajahnya

Apa sih yang merasuki pikirannya?

One Shot [HIATUS]Where stories live. Discover now