Seandainya #295

3.3K 489 249
                                    

Sei-sama,

Seandainya Ash, Gilbert, Luca dan Reo dikerok (kerokan)?
==============

Seandainya Ash, Gilbert, Luca dan Reo dikerok (kerokan)?==============

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang, Om."

"Aku kira siapa yang membuka jasa ini, rupanya kau."

"Iya, Om. Butuh suntikan loyang."

"Haah..."

"Monggo om, kemejanya dibuka dulu, terus tiduran di kasur, telungkup ya Om."

"Aku mengerti."

"Om Reo, punya otot ama ABS juga rupanya."

"Tentu saja aku punya."

"Jangan sampe ketauan Juno, entar dia minat megang, bisa jadi skandal swallow."

"Hah? Aku tidak mengerti maksudmu."

"Tidak perlu dimengerti, Om. Cukup dipahami aja."

".........."

"Pertama kali kerokan?"

"Ya, pertama kali."

"Ambil napas dulu, kelurakan perlahan."

"Mau pake duit yang mana, Om? 100, 200, 500, apa 1000?"

"Yang mana saja."

Sementara Reo memejamkan matanya, Riki mulai mengoles balsam ke punggung Reo, kemudian melakukan kerokan pertama.

".........."

".........."

Dengan perlahan Riki mengerok, lalu semakin keras dan kuat pada detik berikutnya.

"?!?!?!?!"

"Tahan Om."

"Tidak, tidak, tidak!! ARRRGHHH! Pelan! Pelan!"

"Tahan Om."

"AARGHH!! Tidak!! Riki pelankan!! Perih rasanya!!!"

"Entar juga enak."

"AAARRRGGGHHHHHH!!! Hentikan!!"

"Noh merah kan."

"AARGHH! Pelankan! Pelan pelan! Aku tak kuat bila kau secepat itu!! Arghhh!!!"

"Masuk angin nih Om."

"RIIIIIKKKKIIIIIII PELANKAN GORESANNYA!!"

.

.

.

.

Reo pun meninggalkan bilik kerokan sambil terisak.

***

"Bisakah aku mencoba selanjutnya?"

"Bisa, Om Ash."

S.S.S -2-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang