Seandainya #258

3.6K 480 209
                                    

Sei-san,

Seandainya para tokoh sarapan merakyat dan pergi ke pasar tradisional?

================

Mereka pun berkumpul di mana warung-warung kaki lima telah berjajar menjajakan ragam masakan untuk sarapan pagi.

"Waah! Lu-chan coba lihat, banyak sekali orang yang berjualan!" seru Nagisa terkejut dan kagum.

"Bagaimana tidurmu semalam?" tanya Reo pada Ash.

"Nyenyak sekali, bagaimana tidak nyenyak bila tidur di kamar kelas presiden," jawab Ash.

"Apa bayi kembarmu tidur se-kamar juga denganmu?" tanya Gilbert.

"Tidak, Tuan Fearbright punya tiga kamar kosong jadi ia membiarkan Rene dan Rain tidur di kamar yang lain."

"Lucie benar-benar tidak peka," ujar Gilbert.

"Aku mendengarmu, Pedo."

Mereka berjalan santai sambil melihat-lihat deretan warung yang tersedia. Sesekali berhenti untuk mengambil foto dan mengamati penjual melayani pembelinya.

"Kak Nagi, Kak Aki, Oppa dan Om-Om yang laen, mau sarapan apa? Bubur? Yang ada kuahnya?"

"Hmm...."

Mereka berhenti untuk melihat warung mana yang menarik perhatian mereka.

"Kenzo, aku ingin makan di sana, Rene juga kan?" ujar Rain sambil menunjuk tenda penjual Soto.

"Ya, aku juga ingin makan apa yang Rain makan!"

"Oke, Rain. Yang lain gimana?"

"Bubur ayam enak, Kak." Jevan memberi usulan.

"Hmmm... Tapi kami tidak sakit, jadi makan bubur itu aneh bukan?" jawab Nagisa, Aki dan An-Hee menganggukkan kepala mereka.

"Imej bubur di mereka itu makanan buat orang yang sakit, Pak."

"Bhahaha, masa sih Ken?"

"PH aja gimana?"

"Lu ke laut aja, gimana?" balas Randy sedikit kesal pada usulan Riki.

"Om Gil, mau makan apa?"

"Apa saja, tanya pada bocah jalangku apa yang ingin ia makan, aku ikut."

"Oppa, makan apa Oppa?" tanya Riki.

"Karena tidak ada yang familiar... jadi sama seperti Rain saja."

"Oke deh. Kalau Kak Nagi, Kak Aki? Theo, mau makan apa, dek?"

"Aku juga tidak keberatan dengan pilihan Rain-chan!"

"Aku juga, tampaknya juga lezat."

"Bang Ash? Pakde? Om Re?"

"Aku juga sama seperti Rain," jawab Ash.

"Pakde? Om Re?"

"Entahlah.."

"Ken, mending ke Soto dulu, entar kalo pingin yang lain biar gua anter Om Luca ama Om Reo."

"Sip, Randere."

Kenzo pun memandu mereka untuk sarapan di warung Soto kaki lima pinggir jalan. An-Hee, Aki, Rain, Nagisa begitu bersemangat ketika mencium aroma lezat Soto. Mereka pun mengambil foto tempat makan ini, meja panjang dengan bangku panjang, lalu gerobak soto, dan cara penyajian.

Ketika mereka datang untuk makan, mereka menjadi pusat perhatian pengunjung lainnya.

"Halo!" sapa Nagisa sambil tersenyum ketika duduk di samping seorang wanita paruh baya yang tengah menikmati Sotonya.

S.S.S -2-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang