Joseline tahu, jika ia telah meledakkan salah satu helikopter Detasemen Khusus, maka mereka otomatis langsung menjadi target diatas sana. Maka dari itu Joseline juga mengajak Intan, karena mengurus beginian juga sebenarnya merupakan hobi Intan.

 Tentu saja karena penyamaran identitas helikopter mereka sudah terbongkar, Joseline juga sudah tidak bisa bermain-main lagi. Ia langsung keluar dari sana, karena banyak helikopter-helikopter lain yang berjenis militer mulai berterbangan untuk mengejar mereka.


"Mereka benar-benar gamau menyerah." batin Joseline sambil mengamati situasi terkini yang ada di udara. Suara baling-baling, rentetan peluru serta aksi kejar-kejaran sedang menghiasi suasana langit saat ini.


***


 Tugas Joseline saat ini adalah terus berupaya untuk menghindari serangan-serangan kiriman dari beberapa helikopter yang masih saja mengejar mereka, sementara Intan masih berusaha untuk menjatuhkan beberapa yang masih tersisa dari mereka.

 Tentu saja untuk menghindari rudal yang menargetkan helikopter mereka, Joseline terpaksa berulang kali harus melakukan manuver-manuver berbahaya, karena jika tidak dilakukan dengan cepat, mereka sudah terjatuh ke bawah dari tadi.


"Aku butuh cara buat bisa ngehindarin mereka." batin Joseline sambil terus memandang depan dan masih tetap serius untuk mengendalikan Helikopter.

"Tan, kamu masih bisa nahan mereka gak?" tanya Joseline yang sengaja menaikkan volume suaranya agar tidak kalah dengan suara baling-baling diatas.

"Iya, masih seru nih.." teriaknya.

"Sip, tetap lanjutin dan tahan mereka terus."

"Iya kak.." ucapnya setuju dengan nada yang sangat bersemangat ske.


 Sementara rentetan demi rentetan peluru masih beradu di atas sana. Joseline masih terus berpikir dan berpikir tentang cara mereka berdua bisa lolos dengan aman dari tempat itu karena sebenarnya pilihannya cuma tersisa dua bagi mereka.

 Langsung berusaha kabur dari mereka bagaimanapun caranya ataupun menjatuhkan mereka satu persatu hingga tak ada yang tersisa untuk mengejar mereka. Kemungkinannya masih setengah-setengah karena setiap pilihan juga mengandung resiko besar.


"Mau kabur pun sepertinya agak sulit kalo terus-terusan kayak gini. Sepertinya memang harus menghadapi mereka secara langsung." Pikir Joseline dalam hati.


 Joseline yang memang pada awalnya hanya fokus untuk menghindari dan berusaha untuk semakin menjauhi mereka agar bisa segera lolos secepatnya, akhirnya memutuskan untuk serius dan tidak bermain-main lagi.

 Sekarang, ia memulai manuver lagi dan kali ini ia melakukan itu untuk menghadapi mereka, face to face.


"Mau kita apakan mereka kak?" tanya Intan yang hanya ingin meminta saran saja kepada kakaknya karena sebenarnya ia memang telah memiliki banyak ide gila di dalam otaknya.

"Ledakin aja mereka pake RPG." balas Joseline dengan nada datar.

"Ide bagus tuh, haha.." tukas Intan yang kali ini mulai memasuki mode psycho-nya.

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now