Terperangah celoteh pelangi
Sabar, sabar, sabarlah mewangi
Tanamkan dinding penghalang pudar
Hingga suara bercengangan
Hingga hati bergenggaman
Bolehlah...
Tuan puan desak asa bertinggi
Terperanjat sepatu kertas
Hina, hina, hinalah teratas
Cabutkan sinar pewarna langit
Hingga pandang berbenturan
Hingga pikir berhamburan
Bisakah...
Tuan puan desak ingin 'tuk temu henti?
Tindak letak berhujan kapak
Matilah ia beralas debu
Tanpa kuras peras emosi
Tanpa sempat angan bertambat
Haruskah tuan ambil tulang teman
hanya untuk bertulang sendiri?
Haruskah puan ambil mulut kawan
hanya untuk bermulut sendiri?
Terperangkap gelas yang retak
Cinta, cinta, cintalah tertampak
Pasangkan senyum penghias wajah
Hingga payung berteduhan
Hingga nafas berpelukan
Bolehkah...
Tuan puan tuang hari bertabur kopi?