Chapter 14

9.5K 843 68
                                    

"Pa, nanti Feeka bakalan serius buat main Aikatsu!-nya, papa liat nanti. Feeka bakalan serius mirip waktu Feeka makan agar-agar Mcdonald's." Vallerie tertawa mendengarkan penuturan Feeka.

Mendengar suara tawa Vallerie, Arsen menoleh menatap senyum manis yang terpancar dari wajah Vallerie yang putih. Seketika ia tersentak menyadari kalau Vally sedari tadi berjalan di belakangnya bukan di sampingnya.

"Kenapa kamu jalannya di belakang? Sini!" titah Arsen meraih lengan kanan Vally yang menggenggam tas yang sudah lusuh. Digandengnya tangan kirinya dengan erat.

"Kamu jalannya di samping saya. Kamu bukan pembantu, jadi kamu jalannya di samping saya bukan di belakang saya." Ucap Arsen tegas dengan memandang kedua mata Vally. Sedangkan Feeka hanya memandangi buku koleksi kartu Aikatsu!-nya masih dengan bernyanyi-nyanyi.

"Iya mas, maaf." Balas Vallerie segera mengalihkan pandangannya dari kedua mata saphire yang sempat menghipnotisnya itu. Setiap ia memandang mata Arsen, di dalam hatinya selalu terasa bergemuruh hebat dan detak jantungnya tak dapat ia kendalikan.

"Ayo buruan pa. Papa lambat ah. Mending Feeka pergi sendiri aja." Gerutu Feeka yang melangkah menjauh dari papanya masih dengan memeluk erat buku koleksinya. Arsen segera mengejar sang anak walaupun Feeka sudah mengetahui seluk-beluk tempat itu karena ialah pemilik mall yang sedang dikunjunginya. Berbeda dengan Arsen, Vallerie malah menertawakan Arsen yang tak dihiraukan oleh Feeka.

"Feek, tungguin papa dulu. Aikatsu-nya enggak bakalan pergi kok. Santai dulu, kita belanja-belanja sama makan dulu." Mendengar kata makan yang terucap dari bibir papanya. Feeka segera berbalik lari menuju Arsen dan menubruk kedua kaki serta memeluk Arsen yang kokoh.

"Kenapa papa enggak bilang kalau mau makan dulu baru main. Kalau papa bilang 'kan Feeka enggak bakalan jalan ninggalin papa." Kembali Feeka menggerutu pada Arsen, namun hanya ditanggapi tawaan oleh Arsen. ia segera menggendong Feeka dan dengan segera tangan kanan Feeka memeluk leher Arsen masih dengan menggenggam erat buku koleksinya.

"Kita belanja dulu ya, Vall. Enggak apa-apa kan?" tanya Arsen pada Vallerie yang masih menatap kegiatan sepasang ayah dan anak tersebut. Vallerie mengangguk dan segera berjalan ke samping Arsen.

Hingga masuklah mereka ke dalam toko yang menjual segala pernak-pernik perempuan mulai dari atas kepala sampai dengan ujung kaki. Arsen segera mengambil sebuah tas dan mengamatinya bak ia adalah seorang perempuan yang sedang berbelanja tas tersebut. Tak lama Arsen menggeleng pelan, lalu meletakkan kembali tas tersebut ke atas pajangan.

"Kamu pilih aja mau beli yang mana." Tawar Arsen masih dengan mencari model tas yang bagus dan indah. Berbeda dengan Feeka, ia malah duduk di sofa yang disediakan oleh toko. Vallerie menatap Feeka sekaligus mengawasi tingkah bocah satu itu, namun yang ditatapnya sama sekali tidak merasa karena ia masih saja asyik dengan menyanyikan lagu yang katanya sangat penting agar bisa membawakan oleh-oleh untuk neneknya.

"Eh? Enggak mas, makasih." Jawab Vally singkat karena merasa tidak enak dengan Arsen. Yang pasti, harga barang-barang di sini sama dengan gajinya kerja dua bulan. Sangat menguras dompet mungilnya.

Ia memutuskan untuk berkeliling sesekali mengamati Feeka, hingga tangannya mengambil sebuah flatshoes yang sangat menarik perhatiannya. Vallerie mencari label harga yang tertera pada sepatu itu. dan seketika langsung tersedak sendiri.

 dan seketika langsung tersedak sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Be My Daughter's MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang