Chapter 24

3.4K 294 12
                                    

"Papa, ayo kita telpon Mama!" rayu Feeka kepada Arsen dengan mengandalkan pandangan memelas yang tak seorang pun dapat menolaknya. Arsen menghela napas karena sudah tidak dapat menolak Feeka yang menggunakan pandangan itu.

"Robert!" panggil Arsen kepada Robert yang sudah selesai menyiapkan makan siang Feeka dan meletakkan tas berisi mainan Feeka ke bangku sofa di sampingnya. Belum sempat Robert menyaut panggilan Arsen, Arsen telah memberikan titahnya.

"Ambilkan berkas yang kusuruh kau mencarinya," Robert yang paham berkas apa yang dimaksud pun bergegas keluar menuju meja kerjanya. Setelah mendapatkan berkas yang dimaksud, ia segera kembali dengan tangannya menggenggam kertas yang dilapisi dengan map berwarna coklat.

 Setelah mendapatkan berkas yang dimaksud, ia segera kembali dengan tangannya menggenggam kertas yang dilapisi dengan map berwarna coklat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsen menerima kumpulan kertas berisi informasi-informasi mengenai Vally. Dicarinya nomor yang dapat dihubungi dan ia segera menemukannya. Tangan kanannya masih menyangga Feeka di pangkuannya sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menyimpan nomor Vally ke ponsel canggihnya.

Ia memastikan telah menyimpan nomor Vally di ponselnya, ia segera membuka aplikasi berlogo hijau yang dapat digunakan untuk mengirim pesan maupun menelepon. Ia tak dapat menemukan kontak Vally di aplikasi WhatsApp, bahkan ia sudah memperbarui kontak berkali-kali. Akhirnya ia memutuskan untuk menelepon secara manual, tanpa aplikasi tersebut.

Vally yang mendapat panggilan telepon dari nomor yang belum tersimpan di kontakya merasa kebingungan.

"Siapa yang telepon nih? Jangan-jangan penipuan? Tapi kalau penting..." batin Vally yang akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Halo Vally," suara Arsen terdengar dari gawai mungil milik Vally.

"Mas Arsen?" tanya Vally memastikan bahwa ia benar sedang bertelepon dengan Arsen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Arsen?" tanya Vally memastikan bahwa ia benar sedang bertelepon dengan Arsen.

"Iya, tadi saya bermaksud ingin ber-WhatsApp saja tapi saya tidak menemukan kontakmu di sana," Arsen kebingungan untuk memulai komunikasi dengan apa dan memutuskan bertanya hal sepele.

"Ah, itu. Gawai saya tidak bisa untuk aplikasi tersebut," Arsen dapat mendengar suara Vally yang sedikit lirih di seberang. Feeka yang merasa tidak diacuhkan pun sibuk membuka-buka kertas berisi informasi-informasi mengenai Vallerie. Ia merasa penasaran karena di muka kertas tersebut terpampang gambar 'mama'-nya tersenyum. Meski ia tidak dapat membaca huruf-huruf berjejeran tersebut, ia membalik-balik saja siapa tahu ia dapat menemukan gambar Vally yang lain di kumpulan kertas tersebut.

Be My Daughter's MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang