[3] 🍃

807 79 30
                                    

Love is Beautiful Pain by SeiVide

Disclaimer by Masashi Kishimoto
                             Fujimaki Tadatoshi

Crossover

[Naruto]
[Kuroko no Basuke]

Happy Reading ^.^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya, semua berjalan seperti biasa tak ada yang berubah. Walaupun suasana hati Hinata sedang tidak enak. Ia masih tetap ceria sehingga orang-orang tidak berpikir macam-macam tentang kemarin.

"SEI-CHAN!!!" Teriakan Hinata menggelegar di sekitar koridor yang terdapat seorang Akashi. Disusul dengan Hinata yang berlari kesetanan untuk mengejar sang pujaan hati.

♡♡♡

Semua berjalan seperti biasa.

Kalimat itu tidak mewakili tentang perasaan Hinata. Berkali-kali sang pujaan hati menolaknya. Hinata berpikir bahwa sang pujaan hati berubah sejak kejadian itu. Yap, kejadian yang mengubah kepribadian sang pujaan hatinya.

Sebelumnya, Akashi tak pernah dingin padanya. Akashi selalu menyikapinya dengan senyum hangatnya. Tapi, saat kejadian itu terjadi. Semuanya mulai berubah. Hinata tidak menyerah untuk mengembalikan sosok Akashi yang dulu. Ia sudah bertekad untuk membuat Akashi bahagia. Dan salah satu langkahnya, ia akan mengembalikan seorang Akashi Seijuurou seperti semula.

Tetapi entah sudah kapan, hatinya mulai ragu. Ragu jika yang ia lakukan dapat membahagiakan sang pujaan hati. Apakah ia sudah mengganggu sosok Akashi selama ini. Kenapa ia terus-terusan berjuang? Tentu saja untuk membuatnya bahagia. Manik matanya mulai meredup. Jika dengan kehadiran Hinata tak membuat Akashi bahagia. Lalu ia harus apa? Meninggalkannya? Tidak, selama ini Akashi merasakan rasa sakit. Ia pasti tertekan. Itulah peran Hinata untuk berada disampingnya.

Tapi, entah sejak kapan. Ia melihat Akashi mulai akrab dengan Yui. Yui adalah rivalnya. Rival dalam mendapatkan sosok Akashi. Ia mulai berpikir. Apakah ini saatnya untuk menyerah? Lalu semua yang ia lakukan selama ini, apakah akan sia-sia? Hatinya tak tahan lagi. Ia tak tahan lagi melihat perjuangannya kini sia-sia. Dan dengan mudahnya, Yui menggantikan perannya di dalam hidup Akashi.

Ia berkali-kali melihat Akashi dekat dengan Yui. Yui mencoba mendekatinya dan Akashi dengan mudahnya menerima kehadiran gadis pirang itu. Sakit. Sakit sekali melihat orang yang diperjuangkan tidak melihat kita lagi tetapi ia malah memilih orang lain. 'Selama ini perjuanganku memang sia-sia, kan?' Lalu untuk apa Hinata disini? Untuk apa Hinata masih mengharapkannya? Jelas-jelas ia menolak perjuangan Hinata dan memilih melihat perjuangan orang lain.

(Kok ane baper yak? Nyesek disini?:"v)

Hinata perlahan-lahan mundur. Ya, ia mundur demi kebahagiaan Akashi. Jika ia berjuang demi kebahagiaannya. Maka sekarang ia menyerah demi kebahagiaannya. Ia mulai sadar, jika ia sudah bodoh. Bodoh memperjuangkan orang yang salah. Tetapi setidaknya ia bahagia. Bahagia telah membuat kenangan dengan orang itu. Air mata saat ini mewakili perasaannya. Perasaannya sendiri mulai menyakitinya perlahan-lahan.

Lihatlah sekarang, Hinata sudah berubah. Gadis yang biasanya ceria terganti raut dingin. Ia tidak mau orang-orang menghancurkan dinding yang sudah ia buat hancur dengan mudahnya. Ia akan mengunci hatinya. Hinata tidak mau melakukan hal bodoh lagi. Sekarang yang terpenting adalah kebahagiaan Hinata sendiri. Ya, ia akan membuat dirinya sendiri bahagia.

Love is Beautiful Pain [AkaHina]Where stories live. Discover now