Part - 16

14.2K 988 88
                                    

Happy Reading

Sori typo

__

Ellisa menggerutu tidak henti-henti, mengumpat berulang kali memaki-maki gadis imut berponi itu dengan rasa kesal luar biasa.

Bisa-bisanya gadis bernama Lala itu menguasai suami kecilnya sedari pagi hingga siang hari. Tidak ada waktu berduaan yang Ellisa habiskan dihari libur ini dengan suami tercinta, karena kedatangan gadis poni itu yang mencuri perhatian suaminya.

Dimulai pagi-pagi sekali Ellisa bangun dan melihat suaminya sudah tampan dengan pakaian olahraga lengkap dengan handuk kecil.

Ellisa ingin ikut namun Dhefin melarang karena ia akan pergi bersama Lala. Lari pagi mengelilingi komplek, lalu duduk-duduk ditaman dengan gadis poni itu.

Ellisa merengek meminta ikut, menarik-narik suaminya namun lagi Lala mengacaukan segalanya. Dia mengatakan hanya ingin lari berdua saja dengan Dhefin, ingin membiacaran urusan mereka katanya.

Urusan apa coba?

Selain ingin goda-goda suami orang, apalagi urusan yang akan mereka bicarakan. Ellisa ngambek, menekuk-nekuk wajahnya setiap kali ia melirik Dhefin dan Lala yang masih asik bermain monopoli berdua saja.


Rasanya Ellisa gemas ingin menarik tubuh suaminya lalu mengurung Dhefin didalam kamar saja. Dari pada harus menahan kesal karena di abaikan.

Ellisa menengok lagi kearah ruang tengah, melihat suaminya tertawa dengan si Lala. Ellisa meremas kesal gelas yang tengah ia genggam, diletakannya gelas itu dengan cukup kasar diatas meja makan.

Ellisa rasanya gatal ingin memeluk lengan Dhefin, ia buru-buru mendekati suaminya yang tengah duduk bersila bersama gadis itu.

"Aku mau pindah ke kampus kamu deh Fin."

Dhefin menaikan sebelah alisnya lalu menatap Lala "Kenapa pindah?" tannyannya.

"Biar bisa kaya dulu lagi." katanya tersenyum malu-malu.

"Kaya dulu?" kata Dhefin bingung.

"Iya deket-deket kamu." senyuman Lala merona seraya sesekali melirik Dhefin.

Ellisa cemberut dengan kedua tangan
Mengepal kesal. Ellisa tau betul kode-kode mata ala abege seperti Lala, kedip-kedip dengan maksud tertentu.

Terlihat sekali dari gerak gerik Lala yang diam-diam melirik Dhefin dengan tatapan penuh harap. Ellisa kesal, ingin menyeret gadis itu agar jauh-jauh dari Dhefin.

Dhefin itu suami kecilnya Ellisa, enak saja Lala mau merebut begitu saja. Dikira tidak susah apa menaklukan Dhefin dengan segala kekebalan imannya, perlu cara licik agar iman Dhefin jebol dan Ellisa baru beberapa langkah, lalu sekarang muncul gadis abege yang akan menjadi saingannya.

"Ayangggg." teriak Ellisa manja.

Kemarin-kemarin Dhefin boleh tidak mengakui Ellisa sebagai istrinya namun kali ini Ellisa akan menujukan bahwa Dhefin itu miliknya.

Wajah Dhefin menoleh, melihat Ellisa dengan senyuman manisnya mendekati Dhefin.

"Tan." bisik Dhefin yang melihat Ellisa sudah duduk bersila disampingnya,

SERATUS JUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang