9,0 - work work work

Start from the beginning
                                    

Sammy menyimak.

"Leo pengertian soal itu. Dia paham sama kerjaan gue yang makan waktu banyak dan kadang nggak jelas timetable-nya. Dan dia nggak biasanya susah dihubungi kayak gini, bikin gue kuatir," lanjut Calista.

"Siapa tahu dia lagi sibuk. Kan lo yang paling tahu gimana kalau lagi repot kerja. Deadlines, kuota, laporan pertanggungjawaban, mentoring anak buah, disuruh atasan. You tell me, kerjaan gue kan nggak kayak kalian, gue nggak tahu," balas Sammy.

Calista menarik napas, "Jadi dia beneran marah sama gue?"

"Sekali lagi gue tanya ya, Calista. Emangnya lo habis ngelakuin kesalahan?"

"Sam, lo nggak ngasih gue jalan keluar," protes Calista.

Dibalas cepat oleh Sammy. "Ya emang. Siapa yang bilang gue mau ngasih lo jalan keluar? Lo kan nanya ke gue, ya gue jawab dengan pertanyaan lain."

"Gue nyesel telepon lo.." keluh Calista.

"Kan tadi gue udah bilang mendingan lo nelepon Leo aja, tapi lo ngeyel? Terus sekarang lo nyalahin gue atas keputusan lo sendiri?"

Calista terdiam. Namun Sammy bisa merasakan uap emosi Calista.

"Deep down, lo tahu lo ada salah sama Leo. Makanya lo nanya apa dia marah sama lo. That's a guilt, Calista. Lo nelepon gue karena lo pengin denger pembelaan dari gue, bahwa Leo nggak marah, supaya lo feel better about yourself, ya kan?"

"Nggak!"

Calista terlalu cepat menyangkal, terlalu jelas menunjukkan kebenaran.

"Percaya sama gue, deh. If the feelings are mutual, the efforts will be equal," ujar Sammy sebelum percakapan itu benar-benar berakhir tanpa perlawanan.

* * *

Radewa berjalan mendekati meja Iris, lalu meletakkan satu kotak kecil di hadapan gadis itu. "Paket buat lo."

"Dari siapa?"

"Buka aja nanti juga lo tahu," Radewa menolak menjawab dan justru melipat tangan di dada, menyandarkan sebagian pundaknya ke pembatas kubikel.

Iris menyobek kecil kertas pembungkusnya, lalu membuka kotak. Matanya membulat melihat isi dari kotak tersebut. Sebuah lipbalm dengan ekstrak kelapa dan vanili. Ia mendongak ke arah Radewa.

"He sure did take a good look of you yesterday." komentar Radewa, kemudian beranjak meninggalkan meja kerja Iris.

Gadis itu mengambil lipbalm tersebut. Ada kertas kecil terlipat.

So your lips won't bleed again.
- Agni.

Iris menghela napas dalam-dalam. Padahal ia sudah berusaha menutupi tepian bibirnya yang berdarah dengan liptint dan polesan lipstik saat mengurusi pernikahan anak Bu Marisa, tapi menjalin hubungan selama empat tahun membuat Sammy lebih mengenal Iris dari siapapun.

Iris memasukkan lipbalm tersebut ke dalam tasnya, lalu kembali fokus dengan laporan yang tadi ia kerjakan. Tapi konsentrasinya pecah begitu saja waktu ada bunyi bip dan muncul pop-up di layar komputernya. Aplikasi perpesanan kantor.

radewa.saputra@PANDAWACORP
- lo nggak penasaran tuh sama paketnya? itu dikirim ga via ekpedisi, tapi lgsg sama orangnya dan gw td ga sengaja papasan pas mau masuk kantor

iris.pelangi@PANDAWACORP
- ?

radewa.saputra@PANDAWACORP
- lo yakin urusan lo sm mantan lo uda kelar?

iris.pelangi@PANDAWACORP
- wa gw tau lo bos gw tp ini jam kerja??? plis ngomongin kerjaan aja??? dan gw lg repot nulis laporan, ok???

radewa.saputra@PANDAWACORP
- ris lo tau ga sih kl lo lg marah tuh lo keliatan lebih cantik?

[ iris.pelangi has blocked radewa.saputra ]

[ radewa.saputra wants to send you message ]

[ iris.pelangi unblocked radewa.saputra ]

iris.pelangi@PANDAWACORP
- KALAU LO NGOMONGIN YANG ANEH2 GW BLOCK LO SELAMANYA. BODO AMAT LO BOS GW

radewa.saputra@PANDAWACORP
- OK OK SORRY
- bercanda doangggggg
- lo uda makan siang blm?
- besok jadi kan??? nemenin lo makan ceker?

iris.pelangi@PANDAWACORP
- JADI DONG >_<

radewa.saputra@PANDAWACORP
(typing....)
- tadi mantan lo titip pesen juga, dia bilang gw disuruh jagain lo. trus gw iyain.
(delete delete delete)
(typing....)
- ntar balik gw mau mampir jajan pempek
- mau ikut ga?

iris.pelangi@PANDAWACORP
- ga ah, gw mau lgsg balik
- EH UDAHAN DONG GW LAGI KERJA!!!!!

ROSYWhere stories live. Discover now