25. Ekspedisi bulan madu

8.4K 377 17
                                    



25. Ekspedisi bulan madu

Sebutkan hal yang paling di benci Clara, Ryan pasti akan dengan senang hati menjawab sambil tersenyum senang. Contoh nya seperti sekarang. Setelah berkemas dan tiba di bandara dengan di antar oleh kedua orangtua mereka. Pasangan Feli dan Alex yang turut serta membuat senyum Clara merekah secercah mentari pagi. Apalagi saat Ryan mengatakan mereka akan ke Lombok, dan Clara sudah membayangkan wisata yang terkenal di sana seperti Gili Trawangan, Gili Nanggu, pantai Kuta Lombok serta pantai Senggigi. Dia bahkan sampai mencari di Mbah Google objek wisata itu. Apalagi Clara belum pernah kesana tentu membuat hatinya menjadi makin senang.

Clara sangat bersyukur bisa mengunjungi Lombok. Pemandangan alam di sana juga tak kalah cantik dibandingkan pemandangan di luar negeri.

Tapi Clara harus menahan rasa kecewa nya karena bukan Gili Trawangan yang mereka tuju tapi langsung ke pulau komodo.

Pulau komodo.

Clara memang tak salah dengar saat Ryan mengatakan dengan jelas kalau dia ingin bulan madu di pulau komodo tepat saat mereka sampai di pulau itu dan membuat Clara pengen membunuh suami nya itu. Bukannya bunda, ibu mertuanya telah menyiapkan bulan madu romantis di Lombok? Kenapa beralih haluan ke pulau komodo??!

"Kita akan bulan madu di pulau komodo, aku lebih suka menghabiskan waktu dengan tracking di alam liar daripada jalan-jalan tak jelas." Ucapnya santai sambil terkekeh kecil. Itulah sedikit penggambaran yang masih di ingat oleh otak kecil Clara saat mereka tiba di sebuah penginapan di sana.

Clara menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dan matanya menatap langit-langit kamar. Ryan itu memang paling jago membuat darahnya mendidih. Dia paling benci dengan hewan seperti komodo dan teman-teman nya sejenis nya. Dan dengan santai nya pria itu mengatakan suka dengan petualangan yang liar.

"Gak mau liat sunset? Di sini ada pantai pink." Tawar Ryan saat melihat Clara yang masih tidur-tiduran.

"Ogah." Sahut Clara pendek. Lalu dia pun merubah posisi nya menjadi duduk di tepi kasur sekarang. Dia menatap Ryan dengan geram.

"Sekarang jelaskan kenapa harus ke pulau komodo."

Ryan menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan sedikit cengiran yang membuat Clara benar-benar ingin mewujudkan impiannya untuk membunuh ryan sekarang juga. "Gak ada alasan khusus sebenar nya."

Clara sudah memicingkan matanya menatap Ryan dengan jawabannya yang jelas-jelas sangat ngawur itu. Pasti pria itu sengaja membawanya ke pulau yang di huni oleh reptil besar itu. "Sebutkan alasan sebenar nya, bukan jawaban peralihan."

"Menurut hasil riset, fobia harus di lawan dengan apa yang ditakuti." Ucapan Ryan terdengar sangat menyeramkan sekarang. "Nah kamu kan fobia tuh, benci kan sama bangsa reptil makanya aku ajak ke sini."

Bugh.

Sebuah bantal mendarat tepat di wajah Ryan dan pelakunya tentu saja adalah Clara. Tolong garis bawahi, pria itu memang benar dengan sangat sengaja mengajak nya ke sini. Sekali menyebalkan tetap menyebalkan. Apaan cara menyembuhkan seperti itu.

"Makan tuh komodo, jangan harap aku mau ikut." Clara menatap tajam ke arah Ryan.

Ryan menaikkan sebelah alisnya. Lalu dia mengangkat bahunya dan kemudian beranjak dari kamar itu. "Yakin gak mau ikut?" Tawarnya sekali lagi sebelum pintu di tutup.

"Gak, sana pergi." Jerit Clara kesal dan Ryan pun segera menutup pintu. Wanita saat marah emang menyeramkan.

***

"Kamu harus lihat sendiri bagiamana mereka makan." Ucap Ryan antusias saat baru tiba di penginapan. "Serius Clara ini benar-benar kesempatan langka banget, yakin cuma mau mendekam di kamar terus?" Ryan terus membujuk Clara walaupun ada niat jahil yang terselubung di dalamnya.

when i meet you (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang