14. Kangen kerja

6.3K 380 14
                                    

14. Kangen kerja

Hal yang pertama dilakukan oleh  Clara saat baru tiba di meja kerjanya adalah mengelus dan meletakkan wajahnya ke meja yang di lapisi kaca itu. Wajahnya dimiringkan ke kanan dan dia dapat melihat pintu ruangan kerja si bos. Sudah dua hari dia tak masuk kerja dan keadaan hatinya telah mulai membaik berkat cuti kerja sepihak yang dia ambil serta Dirga yang selalu setia menemani nya. Yah, dia memang sangat berterima kasih pada pria itu.

Sesaat Clara teringat ulah Dirga yang membajak  ponselnya dan mengirimkan pesan yang isinya biasa saja sebenarnya tapi balasan dari sang bos lah yang membuat Clara harus mempersiapkan mental nya sekarang. Yang ada di otak Clara saat ini adalah menyusun strategi membalas dendam pada bos nya itu. Seharusnya dia berterimakasih atas cuti sepihak nya  yang benar-benar telah disetujui tanpa ada iming-iming di belakangnya tapi  sejak Clara tak sengaja melihat isi pesan antara Dirga dan bos nya itu,  ungkapan rasa terimakasih nya yang telah ia susun baik-baik menguar begitu saja. Dia merasa dikhianati oleh Dirga, apa-apaan memberikan info kepada Ryan, yang merupakan orang luar. Dan catat, gratis pula.

Clara berpikir keras sejak kapan bos nya itu mulai penasaran dan sangat berniat sekali mencari tahu mengenai dirinya?! Sejauh yang Clara tahu sejak menjadi sekretaris nya, pak bos tak pernah mengeluarkan ciri-ciri atau perilaku pecinta gosip. Bahkan tak ada satupun relasi kerja yang bicara melenceng dari jalur dan topik seputar pembangunan kerjasama bisnis.

Clara menggeleng  cepat karena tak ada yang boleh seorang pun yang boleh mengusik tentang masa lalunya termasuk bos nya sekalipun.

"Ehm ," sebuah suara menginterupsi yang jelas-jelas nampak di sengaja. "Bagaiamana keadaan mu, Clara?" Tanya Ryan basa-basi sebelum masuk ke ruang kerjanya. Seperti biasa tatapan mata Ryan sangat datar ke arah Clara.

Clara mendongak dan menatap si bos yang tampak mengesalkan tapi dia berusaha menutupi hal itu dengan sebuah senyum tipis. "Sejauh ini saya sudah merasa baikan, pak." Jawab Clara diplomatis.

"Baiklah, setengah jam lagi saya mau kamu membacakan daftar pekerjaan untuk tiga hari kedepan." Ryan kemudian masuk ke ruang kerjanya tanpa menoleh ke arah Clara.

Clara mengambil notes kecil di dalam tas nya. Biasanya dia mencatat jadwal kerja bos nya di notes itu. Clara tampaknya cukup bergembira karena dia melihat lingkaran mata panda di bawah mata bosnya dan dapat dipastikan kalau bos nya pasti lembur mengingat tumpukan dokumen yang sengaja Clara tinggalkan waktu itu. Emangnya pak bos aja yang boleh numpukin kerjaan, dia pun ingin juga melakukan hal yang sama dan ternyata berhasil.

Emang enak lembur terus, pak bos.  Clara cekikikan sambil masuk ke ruang Ryan.

***

Bagi seorang Clara, kerja keras sudah biasa dalam ritme keseharian nya. Bahkan terkadang dia membuat sebuah apresiasi kecil pada dirinya sendiri jika target yang ditetapkan oleh nya berhasil. Dan untuk kali ini, Clara akan makan bakso sepuasnya lepas pulang kerja nanti. Clara sudah lama sekali makan bakso di pinggir jalan yang warung nya selalu ramai setiap hari. Warung bakso yang sangat hits dan terkenal tak hanya di kalangan siswa tapi juga terkenal di kalangan pekerja kantoran seperti dirinya. Apalagi rasa bakso dan harganya juga pas untuk pekerja kantoran di tanggal tua seperti sekarang.

Tapi Clara kembali teringat  pada pembicaraan nya dengan bunda si bos saat makan siang tadi. Clara sampai berdecak tak percaya dan rasanya sungguh sangat mustahil. Butuh alasan yang kuat bagi Clara untuk mempercayai apa yang terjadi.

"Apapun yang telah kamu lakukan pada Ryan, bunda mengucapkan terimakasih." Ucap bunda Ryan pada Clara pas jam makan siang.

Penuturan dari bunda si bos ini cukup membuat  Clara agak kaget. Lah apa yang telah dia lakukan?! Malah dua hari lalu dia sengaja gak masuk kerja, beneran kesambet pak Ryan nih, pikir Clara.

when i meet you (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang