"Makasih kakk, aku mau ngeliat dia hehe..." ucap Intan senang dan lalu tubuhnya menjadi tak terlihat bagi siapapun yang melihat, entah dia mau kemana.


Joseline sama sekali tak menjawab dan dia sedang berjalan menuju sebuah ruangan untuk mengambil barang itu, karena seingatnya ia meletakkan barang itu disitu.


"Disitu kau rupanya.." ucap Joseline entah kepada siapa lalu mengambil sebuah tabung kaca kecil  dan masih ada isinya yang berada di dalam salah satu brangkas miliknya.

"Hmm.." ucap Joseline sambil mengamat-amati kondisi tabung kaca yang sedang ia pegang saat ini. Ia sedikit merasa ada sesuatu yang berbeda semenjak terakhir kali melihat tabungnya.


***


 Isi tabung itu bukanlah sebuah benda yang sembarangan, melainkan merupakan sampel darah dari tubuh Intan yang asli. Joseline mengambilnya setelah Intan membunuh dirinya sendiri waktu itu.

 Joseline sengaja menyimpan sampel itu di dalam brangkas karena ia mengira suatu hari nanti pasti sampel darah Intan akan berguna lagi. Dan sekarang adalah waktunya.


"Cuma firasatku aja.." batin Joseline lalu menyimpan tabung itu di kantongnya karena ukurannya yang tidak terlalu besar dan cukup disitu. Setelah itu ia beranjak pergi dari tempat itu setelah menutup brangkasnya kembali.


 Disisi lain, Intan akhirnya telah berhasil melihat si calon tubuh fisiknya yang baru yang sedang dalam perjalanan menuju sebuah ruangan bersama beberapa anak buah Joseline. Intan juga tahu jika calon tubuhnya itu kebetulan memiliki nama panggilan yang sama dengannya. Justru, menurutnya hal itu juga semakin menambah nilai berharga dari calon tubuhnya itu.

 Baru melihat tubuhnya dari jauh saja sudah membuat Intan tidak sabar tentang hal-hal yang bisa ia lakukan setelah memakai tubuh barunya itu, seperti memotong-motong tubuh orang yang tak bisa berkutik misalnya.

 Yah, otak Intan boleh dibilang sudah tidak waras lagi karena ia sudah berubah dari gadis baik-baik menjadi gadis psycho. Semua hal yang berhubungan dengan darah menjadi kesukaan baginya.


#1 jam kemudian...


 Semua persiapan sudah siap. Tidak ada halangan yang menghalangi untuk saat ini. Calon tubuh Intan sudah terikat di sebuah ranjang kasur khusus seperti yang ada di rumah sakit. Ikatan yang mengikat tubuh Intan cukup membuatnya untuk tidak bisa berkutik sama sekali karena selain ikatannya cukup kencang, juga ikatannya ada banyak.

 Disitu hanya ada tiga orang saja. Tidak ada orang lain lagi selain Intan yang masih terikat, Intan yang satunya, dan Joseline yang memakai baju yang bisa dibilang cukup santai.

 Satu-satunya syarat wajib dalam ritual yang akan dilakukan oleh Joseline saat ini adalah ritualnya harus dilakukan ketika malam dimana Bulan Purnama muncul dan harus benar-benar Bulan purnama penuh, tidak kurang dan tidak lebih. Jika tidak begitu, maka ritualnya akan sia-sia saja dan tidak akan menghasilkan efek apapun.

 Dan malam ini, Bulan purnama penuh sudah muncul. Sesuai dengan perhitungan Joseline yang sudah mempersiapkan semua hal untuk malam ini sejak lama. Saat ini, Intan hanya diam saja ketika melihat Joseline sedang melakukan sesuatu. Ia tidak ingin mengganggu kakaknya yang sedang bekerja untuknya kali ini.

I'm Coming [END]Where stories live. Discover now