"Makanya lebih baik kita bagi ranjang ajah cuma sehari ini doang ko dan lo bisa pegang ucapan gue kalo gue gak bakalan ngapain² elo, lo percanyakan sama gue"
Hinata mengangguk, sasuke mengambil tangan hinata dan menyuruhnya tuk tidur dan sasuke membuak kemejanya. Hinata yang melihat itu langsung panik, sasuke tidur di samping hinata sedangkan hinata langsung duduk sambil menunjuk sasuke.
"Kenapa lo buka baju"
"Gue gak nyaman kalo tidur pake baju tenang ajah gue gak bakalan berbuat macem ko"ucap sasuke santai yang memejamkan matanya, hinata dengan perlahan membaringkan tubuhnya sambil memegangi selimut dengan kuat, hinata mengeser tubuh nya menjauhi sasuke sampe hinata berada di ujung kasur.
"Gue gak mau yah nanti kalo lo sampe jatuh terus lo kesakitan dan nyusahi gue awas lo"
Hinata memunggungi tubuh sasuke tapi saat dia akan memejamkan mata ada tangan yang melilit pinggang hinata dan napas yang menerpa lehernya.
"Biar lo gak jatuh gue pegangin"
Hinata langsung berbalik dan memukul kepala sasuke, "DASAR MODUS LO"
"Hah cowo selalu salah di mata cewe gue cuma niat baik ko biar lo gak jatuh"
"BERISIK,lebih baik lo tidur sasuke besok lo ada tanding putsalkan"
Sasuke menuruti ucapan hinata menutup matanya, hinata menghela napas lega dan ikut memejamkan mata menyusuk kedunia mimpinya.
.
.
.
"Bunda bangun"
Hinata mengeliatkan tubuhnya saat ada seseorang yang memeluknya dari atas membuat hinata sedikit sesak karena pelukan yota.
Hinata menetralkan cahaya yang masuk kedalam matanya saat silau mentari pagi yang mencoba masuk dari jendela, hinata mencoba duduk dari tidurnya yang masih memeluk yota, saat tangan kecil yota memegangi pipi hinata yuki langsung naik ke kasur sambil berbicara cukup keras.
"Bunda tau gak tadi ada yang telpon ayah dali sualanya...suala wanita kalo gak salah namanya kalin"
Hinata menatap yuki yang terus mengoceh tentang wanita di pagi hari yang menelpon sasuke, hinata tidak tau hal itu karena dia masih tidur lagian apa urusannya sama hinata tapi entah kenapa hati hinata menjerit sakit saat mendengar ucapan yuki.
"Trus..."
Hinata tertarik dengan apa yang di ucapkan yuki karena anak kecil tidak pernah berbohong, "ayah manggil sama wanita itu sayang, padahalkan ayah milik bunda" hinata meringis saat yuki berbicara seperti itu. Hinata memegangi tangan yota yang terus menepuk-nepuk pipinya, hinata melihat jam menunjukan pukul 04,30 dan terdengar suara komatnya adzan membuat hinata turun dari kasur sambil mengandeng yuki dan yota di gendongannya menuju kamar mandi.
"Kita sholat dulu nyah"
"Hm" yuki mengangguk mantap menjawab ucapan bundanya hinata, setelah hinata mengajarkan yuki berwudhu hinata membantu yuki berdoa setelah wudu dan memakai sarung yang besar milik sasuke beserta kopeah yang longgar dan besar. hinata terkekeh melihat yuki yang memakai sarung dan kopeah, setelah mengurus yuki hinata mengngkat tubuh yota yang ada di kasur dqn memasangkan kerudung kecil milik hinata yang kecil di dalam hati hinata berdoa semoga mereka berdua saat sudah besar tidak akan lupa sholat 5 waktu.
"Bunda ayah sholat baleng kitakan"
Hinata yang sedang memakai mukena seketika diam kalo hinata mengajak sasuke untuk sholat bareng pasti sasuke akan nyuekin hinata, hinata kembali membenarkan mukena dan mencob menyingkirkan rambut yang terlihat, hinata berjongkok di depan yuki sambil memegang kedua bahunya.
"Ayah..."
"Ayah ikut sholatko jadi imam kalian"
Hinata yang mendengar ucapan sasuke langsung menoleh kebelakang dan berdiri sasuke yang sudah memakai peci dan sarung, hinata sedikit kagum dengan penampilan sasuke yang berubah begitu dewasa penampila sasuke. Setelah menunaikan sholat berjamaah hinata dan sasuke beserta yuki menuju ruang makan yang sudah ada bunda mikoto dan ayah fugaku, hinata duduk di samping sasuke dan di sebelah kiri sasuke ada yuki sedangkan yota masih tidur di kamarnya. Hinata belum siap-siap tuk berangkat sekolah karena hari ini sekolahnya akan mengadakan pertandingan putsal antar kelas, hinata merogoh sakunya mengambil smarfennya hinata tersenyum dan membalas pesan dari temannya. Sasuke mengambil apel dan menggigit apel itu tapi tatapan sasuke mengarah kepada hinata yang asik main hendphone, ayah sasuke melipat koran yang sudah ia baca dan menyimpannya lalu menyeruput kopi hitam buatan istrinya.
"Sasuke nanti pagi ada miting kamu jangan ngecewain ayah tunjukin kemampuan kamu" perkataan ayah sasuke membuat hinata penasaran apa sasuke kerja di perusahaan ayahnya, hinata menoleh kesamping saat hinata menoleh tatapannya langsung bertemu dengan mata kelam sasuke.
"Hn" jawab sasuke dengan deheman tanpa menatap ayahnya dia malah asik melihat hinata yang begitu malu saat sasuke terus menatapnya. Ayah sasuke menggeleng dengan tingkah pasangan itu kadang bertingkah seperti anak kecil dan kadang juga bertengkar gara-gara hal yang sepele.
Hinata menaruh smarfhonenya dan melirik sasuke,"mau aku buatin sesuatu gak mumpung aku baik dan mau buat jus jeruk" sasuke tersenyum tipis dan menjawab ucapan hinata dengan suara dingin.
"Jus tomat"
Hinata mendengus kesal dengan sikap dingin sasuke, hinata berjalan sambil menghentakan kakinya kelantai sasuke yang melihat itu tersenyum ayah sasuke yang baru melihat anak laki-lakinya tersenyum begitu heran selama ini sasuke tidak pernah tersenyum.
'Kamu orang pertama yang membuat sasuke uchiha yang dingin dan bersikap datar tersenyum hinata'
👇
waspada
Start from the beginning
