Ino, tenten dan hinata mengelilingi mol padahal hinata sudah pegal mengituti mereka berdua, setelah beberapa jam mereka terus mengelilingi mol dan membeli baju mereka beristirahat di tempat makan di mol tersebut.
"Pulang yu" ajak hinata yang mulai bosen.
"Gue laper makan dulu baru pulang"
"Hah"hinata menghela napas sambil membuka buku menu makanan yang di sajikan oleh restoran mol, seketika tatapannya tertuju pada menu 'stik daging saus tomat'. " kesukaannya sasuke..dasar bodoh lo hinata buat apa mikirin sasuke jangan sampe lo suka sama tu cowo"
"Hinata sebenarnya lo itu anak orang kaya tapi kenapa penampilan lo kaya orang yang gak punya trus pulang sekolah selalu jalan kaki kan lo bisa minta ayah lo tuk nyewa supir tuk anter jemput lo"
Hinata mendengus perkataan ino "lo gak tausih bagaimana ayah gue dulu ayah gue itu orang miski meskipun gue orang kaya tapi ayah gue gak bakalan ngabulin semua permintaan gue harus penuh perjuangan ngerayu ayah gue"
"Tapi hinata kalo lo terus penampilan sederhana kaya gini lo bakan di remehin oleh semua orang termasuk kaka kelas yang berani mengolok-olok lo"
"Makasih atas perhatian kalian"
.
.
.
"Sasuke ini bagus gak cocok gak buat menantu bunda"
"Hn"
Sasuke mengekori bundanya yang terus mengelilingi mol dari ruangan husus pakaian, sepatu, tas dan peralatan mak up.
"Gaun ini menurut kamu gimana"
"Hn"
"Kalo hinata pakai ini pasti seksi tapi hinatakan berhijab pasti gak mau"
"Udah bun nanti ayah marah kalo bunda belanja banyak-banyak"
"Astaga ayah kamu bunda sampe lupa, bunda belum bayar tangihan listrik bahan makanan bulanan sekarang, arisan , SASUKE BAGAIMANA UANG BULANAN MAMAH UDAH HABIS"
"Ck..itusih urusan bunda bukan urusan aku bun"
Sasuke yang membawa belanjaan bundanya tidak peduli saat ini bundanya sedang kebingungan.
"Dasar kamu anak durhaka..gapapalah meski kamu durhaka yang penting bunda dapet menantu idaman bunda"
"Ck.." berdecak kesal.
"Kamu pasti laper makan dulu yu"
Sasuke hanya diam saja mengikuti bundanya dari belakang bundanya sok-sok panik saat menyadari belanjaannya banyak, agar sasuke memberikan kartu ATMnya kepada bundanya agar bisa membeli baju untuk hinata lagi sifat bundanya itu bisa di tebak oleh sasuke.
.
.
.
Ino melirik sebelah pojok restoran mol dia tersenyum saat melihat punggung ssosok lelaki yang sedang duduk dengan wanita , "lo liat apasih?"
Hinata yang asik makan terhenti saat tenten yang bertanya kepada ino, hinata menatap ino yang berdiri dari duduknya langsung mengrutkan jidatnya.
"Hiks..gue benci lelaki"
Tenten mengikuti arah tatapan ino seketika mulut tenten menganga, hinata semakin bingung saat ino pergi berlari.
"Hin lo yang bayar yah gue kejar ino dulu"
Hinata hanya diam saja saat tenten memintanya tuk bayar makanan yang mereka makan sebenarnya ada apasih dengan mereka berdua, hinata berjalan menuju kasir setelah memberikan lembaran uang ke penjangga kasir hinata diam sejenak berdiri di depan pembayaran karena di tempat itulah hinata bisa melihat semua seisi ruangan rumah makan di mol itu. Saat melihat-lihat hinata kaget dengan apa yang dia lihat, hinata mengujek matanya takut kalo dia salah liat.
