“Udah dibayarin sama pacar neng tadi,”

“Bukan pacar saya,” sial, ia benci harus berhutang budi. Shera mengucapkan terima kasih dan langsung pergi dari sana.

Tapi, ia tidak langsung pulang. Shera memilih berjalan-jalan sebentar di sekitar jembatan yang mengarah langsung pada sungai. Angin malam berhembus menerpa rambut hitam legamnya. Walaupun sekitarnya ramai orang lewat, Shera merasa ia selalu sendiri. Ntahlah, mungkin memang takdirnya begitu, ia akan selalu sendiri.

Sementara itu, Sean juga tengah menatap orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Ia juga tidak paham, kenapa kakinya mengarah ke tempat ini. Pandangannya mengarah ke Shera yang juga menatap sungai dari pinggiran jembatan. Dari raut wajahnya, Sean langsung paham bahwa ia sedang merasa sedih, namun ia berhasil menutupinya dengan senyum tipis. Sean berpikir untuk menghampiri Shera, namun gadis itu sudah lebih dulu melanjutkan langkahnya. Ia pikir, Shera akan pulang, ia mengikuti gadis itu dari belakang— jaraknya pun tidak terlalu dekat, karena hanya sekedar mengawasinya hingga sampai rumah.

Di persimpangan jalan menuju kompleks perumahan Shera, feeling Sean merasa tidak enak. Di depannya, berdiri seorang laki-laki dengan jaket berlogo serigala. Sean tentu saja tahu siapa laki-laki itu. Laki-laki itu adalah Darren, ketua geng Black Wolf sekaligus musuh Sean. Dia adalah orang yang mengikuti Shera saat hujan kala itu. Saat sedang berdesakan keluar dari area jembatan, Sean mengambil kesempatan itu dengan menarik Shera secara cepat agar Darren kehilangan jejak.

Shera sempat terkejut saat seseorang menariknya menuju ke arah parkiran luar. Ia langsung menetralkan wajah terkejutnya saat ia tahu Sean yang membawanya.

“Buruan naik, gue anter pulang,” Shera mengernyit saat Sean menyuruhnya naik ke atas motor merah itu.

“Lo kenapa sih? Gak jelas tau gak,”

“Naik, gue jelasin nanti,” karena tak ingin berdebat, Shera memilih mengalah dan naik ke atas motor Sean.

Sean membawa motornya dengan kecepatan sedang karena jalanan lumayan padat. Untung saja jarak jembatan dan rumah Shera tidak terlalu jauh. Sesampainya di depan rumah Shera, satpam rumah gadis itu menyuruh Sean untuk memasukkan motornya. Awalnya Sean ingin menolak karena tujuannya hanya mengantar Shera pulang, namun gadis itu menahannya. Ia harus menjelaskan alasan mengapa tiba-tiba mengantar Shera.

“Jelasin,”

“Lo diikutin orang,” Shera melotot tak percaya di tempatnya. Kepalanya mengingat peristiwa yang ia alami kemarin, saat seseorang mengikutinya saat hujan.

“Tau dari mana lo? Jangan bohong,”

“Dia ngikutin lo pas hujan,” tunggu, kenapa Sean bisa tahu?

“Kok lo tau kalo gue diikutin pas hujan?” kepalanya benar-benar pusing memikirkan banyak kemungkinan yang ada.

“Gue gak sengaja liat lo lari.”

“Lo harus lebih waspada, ada yang ngincar lo,”

“Kenapa gue di ngincer? Gue gak punya masalah sama orang lain,” Sean mengedikkan bahunya, pertanda ia tidak tahu.

“Gue udah ingetin lo. Jadi, buang jauh-jauh rasa sok berani lo itu,” Sean meraih helmnya untuk ia pakai kembali.

Shera menatap kesal ke arah Sean, bisa-bisanya laki-laki itu mengatakan dia hanya bersikap sok berani.

“Oh ya, nih!” Shera menyerahkan selembar uang Rp. 50.000,00 kepada Sean.

“Gue bukan ojek lo,” Shera refleks tertawa, padahal bukan itu maksudnya.

“Pede banget lo! Gue cuma gantiin nasgor tadi,”

Sean menggeleng, “Gak perlu. Minggir gue mau pulang,”

“Gue gak mau punya hutang budi, terima gak?” Shera menghalangi jalan Sean.

“Duit gue kelebihan, makanya gue bayarin,” pamer Sean lalu melajukan motornya.

“Anjir, sombong banget,” perkataan Shera terbang terbawa angin karena Sean sudah melajukan motornya.

Sejenak, ia berpikir. Kenapa Sean seakan peduli padanya?

Heyyy, KAEL IS BACK!

Ah iya, Kael mau jelasin sesuatu biar kalian ngga bingung,

Sean itu bukan ketua/anggota geng. Sean, Andra, Rangga, Ravel itu cuma sahabat yang sering kumpul-kumpul gitu. Inget ya, bukan geng . Nanti di part-part selanjutnya, bakal Kael ceritain kenapa Sean bisa kenal sama Darren. Stay tune aja ya, guys~

Btw,

THANK YOU FOR 32K READERS! <3

SAYANG KALIAN SEMUA BANYAK-BANYAK ♥♥♥

Tetap jangan lupa pencet di ujung kiri dan ramein kolom komentar yaaa xixixi thank u <3

Luvvv,
—Kael.

SEAN : ICE PRINCE [TAHAP REVISI TOTAL]Where stories live. Discover now