Selamat Tinggal, Kasih

141 8 0
                                    

Ternyata, begini akhirnya.

Sedari awal aku sudah meragukan kehadiranmu yang lagi-lagi mampu membuatku rindu

Bertanya-tanya perihal maksudmu menghampiriku ketika aku sudah siap untuk melupakan mu

"Mengapa? Mengapa kembali lagi?
Apa ada yang tertinggal?" Aku bertanya kepadamu.

Lantas kamu menjawab dengan senyuman terpatri indah di wajahmu, "Hatiku. Hatiku masih tertinggal di hatimu,"

Gagal sudah semua usaha ku melupakan kamu.

Ternyata, hatiku masih belum kokoh dan hancur begitu saja ketika kamu berkata seperti itu.

Kukira aku sudah siap. Ternyata aku masih saja bodoh. Menerima kamu, lagi, di saat aku mengerti resiko tentang kamu akan pergi.

Mau bagaimana lagi?
Hati ini terlanjur kamu miliki seutuhnya

Tetapi hati ini tau, dan ragu, untuk melanjutkan lagi hubungan kita yang sempat terhenti sejenak

Dan waktu kembali mengulang kejadian masa lalu
Tentang kamu yang memutuskan untuk pergi,
Di saat aku mulai menerima kamu tanpa kecurigaan apapun.

Seolah Sang Waktu menertawakan aku,
Dan alam pun turut mencaci maki ku,
Hujan turun begitu derasnya
Menyadarkan hati bahwa dia kembali hanya untuk bermain

Lantas, ketika semua ini berakhir, lagi, aku menyalahkan kamu. Dan hati ku.

Kali ini, tolong biarkan aku sendiri.
Jangan berpaling meski aku memanggil namamu berulang kali.
Biarkan aku menyiksa hati, sebagai bentuk hukuman atas kelalaian yang ku lakukan.

Jangan meminta maaf,
Jangan menyemangati ku,
Jangan memberiku harapan perihal keindahan.

Aku sudah bahagia, meski yang kau tawarkan hanya sekadar kepalsuan

Mulai kini, biarkan takdir yang menari
Kita cukup diam, hingga Sang Pemilik Hati menyuruh kita berlari lagi
Mari jaga jarak, agar tidak ada lagi hati yang retak, meski aku tau, itu hanya berlaku untuk hatiku.

Terimakasih telah hadir, lagi, walau hanya luka yang kau tinggalkan di sini.

written by ArisaNa_

Tulisan HatiWhere stories live. Discover now