Penghujung Rindu

72 6 0
                                    

Aku menunggumu di ujung rindu.

Bersama sembilu,
aku terdiam dan tergugu.

Mendadak aku bisu.
Tak bisa sampaikan apa maksud hatiku.

Lantas, terduduk aku di antara sunyi
Ditemani sepi yang melantunkan elegi patah hati
Kehancuran diri seolah menyapa dengan pasti.

Tak mampu aku menahan desakan rindu.

Sungguh, inginku berlari dan memelukmu.
Tetapi fakta bahwa kau tak anggap keberadaan ku sebagai nyata mampu hancurkan keindahan yang semula telah terpatri rapi di dalam otak.

Rinduku menghancurkan kalbu.

Nyaris gila aku dibuatnya.

Atau malah sudah gila?

Hai angin,
sampaikan padanya bahwa rinduku telah sampai di penghujung waktu.

Jika rindu ini tak dapat diusaikan, maka akulah yang terusaikan. Maka akulah yang mati karena tak dapat memuaskan kehendak hati.

Hai angin,
tolong bilang padanya bahwa aku sungguh menginginkannya. Tolong ucapkan padanya bahwa hatiku telah tertambat dan tak dapat diganggu gugat.

Sungguh, semesta,

Aku tak mampu lagi menahan rasa,
aku tak sanggup lagi berpindah hati,

Inginku hanya dia dan rinduku hanya teruntuk dia.

Dan aku tak sanggup lagi menunggu di penghujung rindu yang semakin membelenggu.

Written by ArisaNa_
Surabaya, 6 November 2018.

Tulisan HatiWhere stories live. Discover now