I'm Broken "Part 11"

13.5K 865 96
                                        

“Gimana kalau...” mereka berempat membuat lingkaran kecil untuk sekedar mendiskusikan cara bagaimana Anabelle dapat pergi ke Paris tanpa diketahui oleh keluarga maupun orang-orang yang berada di rumahnya. Semuanya sudah memberikan ide masing-masing, tapi tak ada satupun ide yang cukup masuk akal untuk dijalankan. Akhirnya karena mereka sudah tidak mempunyai waktu yang lama untuk menyusun rencana agar dapat berjalan dengan lancar, mereka sepakat untuk memilih ide Emillie yang mungkin cukup masuk akal diantara yang lain.

“Ini yakin?” tanya Emillie.

“Udahlah gak apa-apa, kita gak punya waktu banyak” balas Anabelle, Kenzie dan Brian mengangguk setuju.

“Doain aja biar semuanya berhasil” kata Brian.

“Tumben bener” semprot Kenzie.

“Lehh aku mah udah bener dari dulu, emang Kenzie sesat” balas Brian.

“Enak aja!” Kenzie menjitak kepala Brian, dan Brian melakukan hal yang sama seperti Kenzie. Dan seterusnya mereka mulai bergulat seperti anak kecil.

“Eh udah dong” Emillie melerai.

“Emillie biarin, mulai seru ini” kata Anabelle.

“Ana..” Emillie memicingkan matanya kepada Anabelle.

“Udah Emillie diem aja, nanti mereka juga cape sendiri terus berhenti deh, terus-terus!!” balas Anabelle. Emillie heran dengan tingkah ketiga temannya, sangat heran. Ia saja heran kenapa mau berteman dengan ketiga orang idiot ini. Kenzie dan Brian akhirnya berhenti karena kelelahan.

“Tuhkan udah selesai Em,  yaudah aku pulang dulu ya” kata Anabelle lalu berdiri.

“Buru-buru amat” sahut Kenzie.

“Kalian udah selesai sih berantemnya, lanjutin dong hahaha” balas Anabelle.

“Yaudah kita lanjutin ya” kata Brian.

“Gak mau ah, capek” balas Kenzie.

“Yaudah aku pulang duluan ya, udah dicariin sama Niall” kata Anabelle.

“Oh yaudah bye” kata Kenzie, Brian, dan Emillie. Anabelle keluar dari kamar Kenzie lalu pulang menuju rumahnya. Setelah sampai di rumah, kelima kakak-nya sedang menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut Mom and Dad yang akan pulang malam ini. Sebenarnya Anabelle sudah tau ketika Niall menyuruhnya pulang, tetapi dia tidak mau memberi tau teman-temannya karena menurutnya itu hal yang sama sekali gak penting.

“Darimana aja? Lama banget, bantuin kita yuk” ajak Liam.

“Males, ngapain juga bantu. Mereka berdua juga gak perduli, ngapain juga aku nyambut-nyambut mereka, kurang kerjaan aja” balas Anabelle sarkastik.

“Your mouth young girl” sahut Louis sebagai kakak yang paling tua. Anabelle mengabaikannya lalu pergi menuju lantai atas, tepatnya kamarnya.

Kenapa sih mereka selalu berlebihan kaya gitu, mereka itu gak penting ngapain disambut-sambut meriah kaya gitu? Yang mereka pikirin tuh Cuma uang, uang, uang, dan uang! Kalian juga gak sadar kalau mereka sayang sama kalian tuh Cuma buat uang kalian! Mikir!

Rasanya ingin Anabelle berteriak kepada kelima kakaknya seperti itu, tapi itu tidak mungkin dan tidak bisa Anabelle lakukan. Anabelle tidak mau mencari masalah lagi dengan kelima kakaknya, karena masalah yang sedang dia hadapi sekarang-pun sudah cukup berat. Anabelle mebanting tubuhnya di atas kasur, lalu menenggelamkan mukanya di tumpukan bantal. Anabelle bangkit lalu menuju ruangan tempat semua pakaiannya, mengambil koper lalu memasukkan semua barang yang akan ia perlukan selama seminggu di Paris. Anabelle bukan tipe perempuan yang selalu ribet dalam segala urusan, ia lebih memilih untuk membawa pakaian-pakaian yang simple dan tidak terlalu banyak. Bahkan memakai koper-pun jarang, ia lebih suka memakai ransel karena menurutnya itu lebih gampang dan juga keren.

I'M BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang