[Cloudy] to [Marvell]

5.4K 298 32
                                    

Cloudy berusia enam bulan - Marvell berusia satu tahun.

Setapak sepatu mengilap Gio menginjak halaman mansion Eren. Bersama bayi enam bulan berada di gendongan. Mata emas bayi itu mengedar sekeliling.

Ayah kandung bayi itu keluar dari mobil, segera meraih anaknya. "Kita masuk. Kita sudah telat," kata pria itu.

"Siapa menyuruh kita telat?" Gio mendengkus. "Sedari kemarin, kamu sering ingkar janji."

Pria berambut pirang kecoklatan, menoleh. "Tolonglah, Gio, aku butuh refreshing. Undangan dari kakakku tidak mungkin aku menolaknya. Apalagi ini syukuran Marvell, bukan?"

"Baaaa!"

Suara bayi di gendongan pria itu menghentikan perdebatan antara Gio dan ayahnya. Gio, pemeran sebagai penjaga bayi tersebut, tersenyum lebar.

"Tenang, Young Master. Kami tidak marah." Gio berkata sendiri.

"Bubububu ...," kata bayi dipanggil Young Master. Bibirnya mengerucut, menyembur air liur ke wajah ayahnya.

"Astaga, Cloud," gerutu pria itu. "Jangan sembur wajah Daddy, okay?"

Wajah bayi itu tak paham, menatap Gio. "Baaa!" ujarnya menjulurkan tangan ke arah Gio.

Tanpa tedeng aling-aling, pria itu malah menyerahkan anaknya ke tangan Gio. Semburan air liur di muka membuat pria itu bergegas masuk. Gio menghela napas, memandangnya.

"Cebocebo." Bayi itu menunjuk balon yang menempel di dinding.

"Young Master mau balon?" tanya Gio, sangat tahu mengenai keinginan bayi kecil ini.

Saat Gio berjalan di dekat pintu dihiasi balon warna-warni, kakinya seketika tertabrak sesuatu. Refleks, Gio menunduk ke bawah.

"Tuan Marvell?"

Bersamaan pula, bayi enam bulan ikut-ikutan melihat ke bawah. Seorang anak laki-laki dengan usia sekitar satu tahun, tengah mengusap dahinya sebab tabrakan tanpa rem.

Berhati-hati agar bisa berjongkok, Gio menatap Marvell. "Maaf, Tuan. Saya tidak lihat Anda berlari."

Rambut panjang mengisi bahunya, Marvell adalah panggilan sebenarnya, menggeleng pelan. "Da papa."

Gio mengangguk kaku, takut apabila Eren memarahinya.

Sedangkan mata emas yang lain memerhatikan Marvell. Mata itu tak berkedip. Entah mengapa, tangan gemuk itu terulur sendiri dan menyentuh titik kesakitan Marvell.

Seolah-olah mendapat panggilan, Marvell mendongak. Penasaran siapa yang menyentuhnya begitu lembut. Kedua sepasang mata emas saling beradu pandang.

"Apa?" tanya Marvell mengarah pada bayi itu.

Gio tersenyum, maklum. "Ini sepupu Anda, Tuan. Namanya Cloudy."

"Ody?" Mata Marvell berbinar. "Ody!" Mungkin masih kecil, jadi Marvell sontak mendekap Cloudy. Gio tampak terkejut, membiarkan saja.

"Aaaa!" Gio pun tahu, bukan rengekan soal penolakan. Akan tetapi, sebuah tawa bahagia dari bibir Cloudy.

Di sinilah awal mula persaudaraan itu semakin erat.

***

Cloudy berusia satu tahun - Marvell berusia 1,5 tahun.

Sekaranglah perayaan ulang tahun Cloudy yang memasuki satu tahun. Acaranya cukup mewah. Bukan Reon menjadi pemilik anggaran melainkan Jelice dan Cally.

Para sepupu Cloudy juga hadir. Siapa lagi kalau bukan Theo (empat tahun), Zello (dua tahun), Crescencia (lima tahun), Ran dan Rikuzu (dua tahun).

Para undangan tak lain tak bukan rekan-rekan Reon. Pebisnis hebat di bidang saham. Meski ketidakhadiran Azzorra tak menghambat keceriaan pesta ini.

Good Time ✔️Where stories live. Discover now