part19

8.8K 297 3
                                    


Bel istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, aldo dan beserta kawan kawannya pun sudah duduk manis dikantin pojok menunggu pesanan mereka,

"Jar inget punya gw pedesin!" teriak aldo

"Iya gw hapal!" asal meijar, setelahnya dia sedikit berlari menerobos antrian siswa siswi yang ingin memesan bakso juga

"Minggir!" titah meijar sekali hembusan, dan tanpa membantah mereka semua minggir, memberi meijar jalan untuk memesan duluan.

"Woy! Lo denger gk kata gw minggir!" gertak meijar pada salah satu siswa yang ia yakini kelas sepuluh itu

"Lo ngomong sama gw" santai anak itu

"Oh, lo mau nantangin gw!" meijar tersulut emosi, tangannya dilipat ke dada menatap angkuh adik kelasnya itu

"Sekali lagi gw bilang, minggir lo dari sana!" ucapnya mencoba menahan emosi

"Ini kantin umum, siapa yang antri duluan dia yang dapet pertama, jangan karena lo kakak kelas lo bisa merintah kita seenak otak lo!" ucapnya begitu lantang seolah olah dia memberi isyarat menantang meijar

"Ngomong apa lo!" kerah baju siswa itu sudah digenggam aldo yang entah sejak kapan berdiri didepannya

"Gw tanya sekali lagi, ngomong apa lo barusan!" dingin aldo

"Lo tuli! Atau lo bego? Gw bilang ini kantin umum, siapa yang antri-,

Brughkk....

Kepalan itu tepat mengenai pelipisnya yang sudah memerah

"Itu buat omongan lo yang sok kepintaran!" tajam Aldo

Brughk lagi

"Dan satu itu buat omongan lo yang dengan hebat mengatakan gw bego!"

Aldo bangkit dari posisinya, dia melihat name tag siswa itu Anta vectori seditik kemudian dia tersenyum meremehkan anta

"Bily" ucap aldo nyaris tak didengar siapapun

Aldo jongkok kembali mencekam kerah baju anta yang masih terhuyung dilantai akibat pukulan darinya "gk usah sok cari masalah dengan gw! Kalau abang lo bisa gw buat angkat kaki dari sekolah ini, bukan suatu masalah yang besar buat gw untuk ngusir lo dari sekolah ini juga!"

Anta tetap diam, dia rasa aldo sudah mengetahui tujuan awal dia masuk sekolah disini, anta mengetahui pemilik yayasan sekolah ini punya keluarga besar aldo, dia bukan merasa takut atau kalah, hanya saja biarkan aldo merasa bangga dengan kemenangannya kali ini, anta tidak mungkin membuat posisi ibunya terancam kembali disekolah ini

"Menjijikan!" cerca anta, saat aldo dan kawan kawannya pergi dari sana, dia bangkit mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah, matanya memerah memancarkan kebencian begitu besar "ini belum seberapa, lo lihat nanti!"

*****

"Guys!" heboh tina saat dirinya baru tiba dikelas

"Ada apa sih tin, heboh banget" heran upik yang disetujui tea dan selvi

"Tadi dikantin kak aldo berantem!" kehebohannya naik dua kali lipat

myBoyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang