Dewa's Birthday

6.5K 483 51
                                    

Ben sengaja tidak tidur, menahan rasa ngantuknya dengan cara meminum kopi hitam.

Padahal, biasanya dia sudah terlelap dari jam sebelas. Tapi mengingat ini hari spesial, dia rela menunda waktu tidurnya.

Lima belas menit lagi, dan Ben sudah keluar kamar. Mengeluarkan sekotak cake yang tadi dia sembunyikan di bawah kompor sebelah gas.

Tempat yang sangat jarang dilihat Dewa, mengingat adiknya tidak menyukai tempat seperti itu.

Setelah itu, dia kembali ke kamarnya mengambil angka yang tadi dia beli. Angka 2 dan 1.

Diatas cake itu, Ben memasang lilin itu. Melihat jam dan tahu, bahwa beberapa menit lagi dia akan masuk ke kamar Dewa dan memberi kejutan.

Pukul 11:59 dia berjalan menuju kamar Dewa, membuka pintu pelan dan masuk.

Setelah duduk di sisi ranjang Dewa, dia menyanyikan lagu Happy birthday dengan keras dan lantang.

Dewa terbangun, dan menatap abangnya dengan tatapan dalam.

"Abang?".

Ben belum menghiraukan panggilan Dewa, dia masih menyanyikan lagu happy birthday dengan keras.

"Abang ogeb?".

Abangnya itu masih menyanyikan lagu itu dengan nada auto tune yang membuat Ben lebih percaya diri.

"Ogeb, goblog, sialan. Ganggu gue aja sih".

Ben tertawa terbahak-bahak, merasa berhasil memberi kejutan pada adiknya itu, "Ciee terkejut ama surprise gue".

Sedangkan Dewa, matanya makin menyalang kesal. "Lo bego sumpah".

"Bodo amat, yang penting ganteng". Ujarnya, "Tiup dulu lilinnya.".

"Gue ultah ke 21, bukan 12. Ogeb" Dewa menunjuk lilin yang menunjukkan angka satu di sebelah kiri Dewa.

"Abisnya lo kayak bocah".

Adiknya makin mendelik kesal, "Lagian yaa, abang tuh ngasih kejutan makin keliatan begonya".

Ben makin keras tertawa, "Bodo amat. Tiup ajaa".

"Ulang tahun gue minggu depan, bangkee. Lo ngapain ngasih kejutan sekarang?".

"Biar minggu depan gak ngasih kejutan, lahh. Lu kan hobby, ngarepin gue kasih kejutan, lahh ini gue kasih".

Kekesalan Dewa sudah memuncak, "Tapi gak sekarang, tonggos. Ultah gue masih lamaa".

Tapi melihat Dewa kesal, Ben makin suka menggodanya. Dia bahkan sudah terpingkal menertawakan Dewa, "Bodo amat. Tiup lilinnya".

"Kagak mau, bukan ultah gue. Keluar sana, keluarrr". Dengan kekuatan penuh, Dewa mendorong Ben keluar kamarnya.

Dewa kesal bukan main, abangnya memang sebego dan semengesalkan itu. Bahkan setelah keluar kamarnya, Ben masih menyanyikan lagu happy birthday dengan lantang.

Dewa menggeleng pelan, "Abang satu kok ajaib banget. Resekk".

The end.

Ini slide story aja kok, bukan bagian dari cerita 😂

Happy birthday Dewantara Winchester 😁😁

Dewa: Bukan sekarang micinnn 😑 gegara si tonggos anjir, tapi semoga kebegoan abang sama si micin bisa menghibur kalian, Bye!


TodayTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon